Saturday, December 31, 2011

Goodbye November: Kado Cantik Akhir Tahun 2011


Hari  terakhir di bulan November di tahun ini. Banyak hal yang terjadi. Kekecewaan, kekalahan, kegagalan, sakit, dan masih banyak lagi pergumulan-pergumulan batin yang melibatkan emosi, menyatu dalam sebuah memori keseharianku. Namun, aku yakin Pencipta kita tidak menciptakan kita hanya untuk meratapi nasib, mengeluh dan menangis terus, bukan?

Saat mengucapkan selamat tinggal kepada 'November'-tahun ini, aku bulatkan tekad untuk terlibat dalam sebuah proyek yang dinamakan #GoodbyeNovember. Banyak hal yang ingin aku tuangkan dalam catatan ini.  Tapi akhirnya aku memilih fiksi menjadi bagian dari memoriku. Tak ada alasan lain selain mengabadikan kisahku dalam sebuah fiksi dengan akhir kisah seperti yang aku ingini.


Setelah menungu dan menunggu, di akhir tahun inilah akhirnya buku itu menyapa, menutup lembaran tahun 2011 ini. Sebuah kado cantik untuk Novemberku dan tahunku.


Judul dan Penulis dalam buku GoodbyeNovember :
  1. 12 November  ~ @sriwulandah
  2. A Beautiful Twist  ~ Rachma Lestari, @rachmalestari
  3. Akhirnya ~ Beauty, @psstBee
  4. Aku, November dan Tuhan ~  Indah Arka Arifallah
  5. Bahu Tiga Jengkal, Ruang Hampa Lima Jengkal ~ Gabby Laupa, @GabbyLaupa
  6. Belum Selesai ~ Grace Dian, @GraceDian
  7. Birthday ~ Novia Indriati, @noviaindri
  8. Bitter Sweet November ~ Yuska Vonita, @yuska77
  9. Come on, Love! ~  Ila Rizky Nidiana, ila_rizky
  10. Double Espresso ~ Shofi Awanis
  11. Goodbye, You ~ Dhin, @indahdwi
  12. Hujan Bulan November ~ Momo DM, @momo_DM
  13. IĆ­ll See You Soon November ~ Yulia Purnama Sari, @lia3x
  14. Kabar yang Tak Ingin Kudengar ~ Liya Shady, @liyashady
  15. Kamu, Aku dan Dia  ~ Andiana, @andiana
  16. Kopi ~ Edith Nugraha, @edithbella
  17. Muhammad Rizky Novriyanto ~ Devi Andalusia, @deviandalusia
  18. November di Persimpangan Rajabasa ~ Arif Zunaidi Riu Aj, @riu_aj
  19. November Pasti Berlalu ~ Dessy Nur Amelia, @desnuramel
  20. Pesan Singkat ~ Hilda Nurina, @hildabika
  21. Sebelas ~ Nabila Budayana, @nabilabudayana
  22. Sebuah Nama ~ Aditia Yudis, @adit_adit
  23. Seperti November Ini ~ Nurzaitun, @z417un
  24. Terima Kasih ~ Erlin Eka Sofyanti, @erlinberlin13
  25. To You On Your Birthday ~ Emiralda Noviarti, @emiralda
  26. When I Fall to You ~ Stany Cecilia, @StarLuvers
Buku ini bisa dibeli melalui toko buku online: nulisbuku.com atau beli melalui email. Caranya: 
--------------------------
Isi form berikut ini kemudian kirim ke email admin@nulisbuku.com untuk pemesanan.

Nama penerima:
Alamat lengkap: ….   
Nomor telepon: …   
Judul buku:
Harga buku : Rp ,- (Belum termasuk biaya pengiriman)
Jumlah buku: ….

Setelah itu, akan kirimkan rincian biayanya (harga buku+ongkos kirim).

Thursday, December 29, 2011

Mati Rasa


Never go back to an old love, no matter how strong it is, because its like reading a book over and over again when u already know how it ends. -TheNotebook-

Tiba-tiba saja, muncul pikiran yang aneh-aneh dalam otakku. Gak tahu juga, kayaknya udah beberapa kali muncul dan beberapa kali juga mampu mempengaruhi jalan pikiranku. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja aku dalam otakku berandai-andai, seandainya dia sendiri lagi dan ingin kembali padaku. apakah aku harus menerimanya, atau aku harus gimana?

Galau pagi kayaknya ya... bangun tidur, tiba-tiba kepikiran itu dan lagi-lagi bingung harus memilih yang mana. Tapi akhirnya aku harus memilih, seperti kata-kata yang aku pasang di atas, buku yang sudah pernah aku baca, gak mungkin aku mengulanginya. Bagaimanapun bagusnya buku itu, kalau sudah tahu endingnya, tak akan berasa apa-apa lagi. Semacam Mati Rasa aku menyebutnya.

Yah, bisa dibilang, kecewaku memang sudah parah dan tak akan pernah mau untuk dikecewakan lagi oleh orang yang sama. The hardest thing about knowing that you don't love me, is that you spent so much time pretending that you did.



Monday, December 26, 2011

Lost In Ciamis

Pada postingan sebelumnya, aku sudah menulis tetang acara bedah buku "I am Proud to be Scout" yang ternyata mendapat sambutan luar biasa dari para andika pramuka kwarcab Ciamis. Nah, khusus postingan kali ini aku ingin bercerita suka-dukanya saat pergi ke Ciamis.

Diawali dengan SMS mbak Nunu yang menyatakan bahwa  tiket kereta yang menuju Ciamis habis, padahal pegawai penjualan tiket kereta sendiri yang nyuruh untuk beli tiket 1 jam sebelum keberangkatan. Dia pusing, aku kegirangan. Dia pusing karena dia sudah menyanggupi untuk datang dalam acara bedah buku tersebut tanpa mewakilinya ke aku. Awalnya sih aku sendiri yang disuruh untuk pergi ke sana, tapi kemudian berubah, kita berangkat bersama-sama. Sedangkan kenapa aku kegirangan, soalnya kau punya alasan untuk tidak ke Ciamis dan memilih pergi ke Surabaya. Yeach!

Tapi ternyata mbak Nunu nekad. Dia langsung bertolak dari stasiun kereta dan mencari armada bus patas yang bisa membawanya dari Mojokerto - Jombang dengan cepat dan kilat. Harapannya sih agar dapat tiket kereta yang menuju Ciamis. Sesampainya di Jombang, lagi-lagi tiket sudah habis. Dia SMS lagi, kalau tidak dapat tiket kereta. Dan seperti sebelumnya, aku kegirangan. Semakin terbuka lebar nih aku ikutan acara temu penulis-penulis Surabaya. Uyeeee!

Saat masih kegirangan karena mendapat kesempatan untuk ke Surabaya yang semakin lebar, tiba-tiba mbak Nunu SMS lagi, "Riu, ganti kereta. Naik kereta Logawa jurusan Kroya. Jam 10" *Tuing, tuing!*

Dapet SMS kayak githu, langsung deh muka girang jadi manyun lagi. Mbak Nunu lagi semangat 45 nih.... karena jam 10 masih lama, dan kemungkinan kereta sampai di Nganjuk pukul 12 siang. Jadinya aku masuk kerja lagi, meski separuh hari. Padahal udah berniat bolos kerja lho.... *syudududu...

Jam 10 lebih, aku baru berangkat ke stasiun kereta . Tanya tiket kereta jurusan ke Kroya (masih berharap kehabisan tiket), dan dapet. Yes!! Setelah menunggu dua jam-an di stasiun, naiklah aku ke kereta munuju Kroya. Sampai di atas kereta, mbak Nunu dan temannya di kereta 6, sedang aku di kereta 7. Jadinya di atas kereta kita saling mencari. Tapi akhirnya ketemu juga dan duduk dalam gerbong yang sama. Biasalah! kereta ekonomi githu....

Sampai di kereta, bingung lagi.Kita gak tau harus kemana agar bisa sampai di Ciamis. Tapi untunglah, kita ketemu orang baik di kereta dan menunjukkan kemana-kemana harus kita lakukan agar sampai di Ciamis. Sampai dibuatin peta segala agar sampai di Ciamis. Dari kroya harus menuju kemana, naik apa, tiketnya berapa. Dan sempurna, akhirnya kita terdampar di terminal Purwakarta sebelum akhirnya bertolak menuju Ciamis di malam buta.

Sebelum naik bus, sempat-sempatnya kita berpose-pose. Udah githu dliatin banyak orang pula.
D*mn! Benci banget aku dengan kendaraan umum yang dinamakan bus ini. Sumpah, kalau ada pilihan lain, gak bakalan deh aku pilih naik bus. Tahu alasannya? Yup, aku mabuk. Bahkan sebelum naik pun, begitu mendengar kata bus disebut, perutku sudah mual-mual pengen muntah. Dan itu terjadi di terminal itu, sebelum kereta berangkat, di perjalanan, hingga akhirnya aku sampai di Ciamis. Mabok, mabok, mabok!
Turun dari Bus. Mabok.
Sampai di Ciamis, kami bertiga disambut oleh para panitia penyelenggara acara bedah buku. Saat disambut itu, aku masih dalam keadaan mabok, jadi gak begitu respek dengan mereka. Secara memang butuh waktu lama untuk menyadarkanku kembali kalau sudah mabok begini. 

Karena melihat kami sepertinya benar-benar kecapekan, berangkat jam 10 pagi, sampai di Ciamis pukul 1 dini hari. Akhirnya kami langsung dibawa ke hotel yang telah dipersiapkan oleh panitia. Sampai di hotel, ternyata kamar kami di pisah. Mbak Nunu tinggal berdua dengan temannya, sedang aku tinggal di kamar sendirian saja. Wohohoho.... padahal aku maunya kita sekamar aja lho, gak perlu dipisah. *maunya*


Udah githu, ternyata aku dapat kamar hotel nomor 12a. Aku baca ulang nomor kamarnya, 12a. Masih gak percaya, kok ada kamar nmor 12a? berarti ada kamar 12b juga dong? Ternyata aku salah. Saat melirik ke kamar mabk Nunu, ternyata kamarnya bernomor 11. Di sebelahnya bernomor 12. Lalu kamarku kok nomor 12a? *langsung HOROR*

Masuk ke kamar itu jantung berdegub-degub, ingat film-film horor yang pernah aku tonton yang menceritakan kengerian kamar 13. Tapi aku niatin aja, "bismillah. Alam kita berbeda, aku gak ganggu alam mereka, jadi jangan ganggu alamku juga dong!" Abis itu aku langsung mandi, badan rasanya gak enak banget karena bau keringat.

Pas di kamar mandi itulah, tiba-tiba terdengar suara pintu kamar seperti sedang dimainkan dari luar. Kayak ada yang dorong-dorong pengen masuk githu. Aku yang saat itu di dalam kamar mandi udah parno. Ini kenapa masih ada aja yang mau ngusilin aku sih?! udah dibilangin aku gak bakal ganggu alam mereka, masih saja diganggu. Lama banget aku di kamar mandi, sampai aku benar-benar siap kalau-kalau saat keluar dari kamar mandi dan disambut oleh penghuni kamar 13 itu.

Tapi untunglah, ketika keluar ternyata mahluk yang aku takutkan gak ada. Aku bisa bernafas lega nih...

Habis mandi, mengqodo' sholat yang tertinggal, mulai sholat dhuhur, asyar, magrib dan Isya', kemudian makan roti secuil plus minum susu kotak, akhirnya aku memutuskan untuk tidur. Badan capek, migrain juga, tak ada alasan lain selain aku harus cepet-cepet tidur.
Di depan hotel
Paginya, belajar pengalaman kehabisan tiket kereta ketika berangkat, kami bertiga memutuskan untuk pergi ke stasiun kereta dan membeli tiket jurusan Surabaya sore harinya. Dan lagi-lagi, ternyata tiketnya habis. Tidak ada kereta jurusan ke Surabaya. Kalau pun ada, satu tiketnya 200 ribu lebih. Aje gileeee
Dapet tiket, narsis lagi.
Setelah tanya-tanya, akhirnya dapat juga tiket. Itu pun bukan ke Surabaya, tapi menuju Kroya lagi. Ya udah, kita beli itu. Setelah acara bedah bukunya, saat kita di statsiun lagi, ternyata kereta dari Kroya juga tidak ada yang menuju ke Surabaya. Trus kita?

Banyak yang yaranin naik bus, tapi aku kukuh gak mau naik bus. Ogah deh naik bus lagi. Mabok aja belum sembuh, masa harus naik bus dari Kroya menuju Surabaya.  Gak mau, gak mau, gak mau!

Kemudian kita pun minta bantuan penjual tiketnya buat nyariin tiket kereta apa aja yang dari Kroya menuju ke Surabaya. Apa pun itu. Setelah hampir satu jam kita ngrepotin penjual tiketnya, dapetlah kita kereta, tapi bukan ke Surabaya. Adanya tiket dari Kroya menuju Jogja. Itu pun berangkatnya jam 4 pagi. Ya udah, kita beli itu tiket!

Sampai di Kroya, kita kayak orang hilang. Terlantar di stasiun mununggu kereta berangkat jam 4 pagi. Hadeeeh!

Terlantar di stasiun Kroya
 Bersambung....











Sunday, December 25, 2011

Paket dari Adira Faces of Indonesia

 
Uyeee....

Pagi tadi, pas lagi menghadiri undangan meeting bulanan, aku diberitahu kalau ada paket untukku. Sempat bertanya-tanya juga nih, paket apa ya? Secara memang ada beberapa paket yang seharusnya sudah dikirim, tapi sampai sekarang juga belum sampai di tangan. Tapi begitu tahu logo yang biasa aku lihat, aku langsung tahu, itu dari Adira Faces of Indonesia. Uyeee!
Yang penasaran seperti apa isi dari paket itu, berikut aku upload isi paketnya.
Tataaaa.....!!!
T-Shirt exclusive dari Adira. Keren ya?!


Yang penasaran, apa itu Adira Faces of Indonesia, yang jelas itu adalah program mencintai negri ini dengan cara menjelajah dan menuliskannya. Sesuai dengan mottonya, “Ayo cintai Indonesia dengan menjelajahinya dan ceritakan pada dunia keindahannya”

Oke, sabil menunggu paket berikutnya yang entah sampai kapan datangnya, off dulu yee... Maaf belum bisa blogwalking. Masih dikejar deadline nih...
Makasih dah mampir ya...
Happy Blogging!


<3

Saturday, December 24, 2011

Pikachu untuk Riu

Terkadang, hadiah yang paling berharga dan berkesan adalah senyum dan 
kata-kata yang baik lagi santun.
*****

Aku mendapat hadiah boneka Pikachu itu dari seorang sahabat semasa SMA-ku. Nina Trisnawati, itulah namanya.  Seorang sahabat asal dari Jakarta, sekolah di desa karena suatu alasan yang tak dimengertinya. Di antara sahabat-sahabatku yang lainnya, cewek inilah yang lebih tahu banyak apa yang aku mau dan apa yang aku suka. Dan tokoh Pikachu dari Pokemon inilah salah satu yang aku suka. Mungkin karena seringnya kami bersama dan bercerita satu sama lainnya, maka muncullah keakraban di antara kami berdua. 

Saat itu sedang booming film Pokemon the movie, tahun 2000 kalau tidak salah. Jauh-jauh dia datang dari Jakarta, saat kembali ke desa selesai liburan sekolah, dia membawakan boneka Pikachu ini khusus buat aku. Bener-bener hadiah paling berkesan yang pernah aku dapatkan dari seseorang yang aku panggil sahabat. 

Hadiah Pikachu itu masih ada sampai sekarang. Dan aku akan tetap menyimpannya, karena hadiah itulah hadiah paling berharga yang pernah aku dapatkan darinya selain kata-kata yang baik lagi santunnya saat mendengar keluh kesahku.


*****




Artikel ini diikutsertakan dalam acara GIVEAWAY "11 tahun Bersamamu"
oleh Tarry KittyHolic.




Tuesday, December 20, 2011

Antusiasnya Pramuka Ciamis dalam Bedah Buku "I am Proud to be Scout"



Ini adalah kali pertama buatku untuk menginjakkan kaki di kota Ciamis. Kali pertama pula sebagai nara sumber untuk acara bedah bukuku. Setidaknya, ini gambaran yang aku lihat dalam event Bedah Buku "I am Proud to be Scout" kemarin (18/12/11).

Luar biasa! Itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana antusiasnya Pramuka Ciamis dalam acara bedah buku "I am Proud to be Scout". Dalam acara tersebut, kita bertiga, mbak Nunu, teh Izri dan aku, sepakat untuk menggunakan batik saat acara. Mau berbatik ria, ceritanya. hehehe 

Saat memasuki aula tempat berlangsungnya acara bedah buku, kami disambut dengan nyanyian selamat datang khas pramuka saat menyambut kedatangan para pembinanya. Dengan peserta yang kurang-lebih 200  jumlahnya,  disambut dengan lagu penyambutan seperti itu, ini serasa seru banget! Berasa kayak jadi pembina pramuka lagi. Padahal udah bertahun-tahun gak pernah ikut pramuka. hehehe 

Acara dimulai pukul 1 siang, para peserta yang seluruhnya anggota pramuka, yang awalnya malu-malu dan cukup lelah karena sedari pagi sudah banyak menerima materi keputrian, akhirnya satu per satu mulai berubah dengan wajah yang antusias dan penuh rasa penasaran. Mereka mendengarkan apa yang kita presentasikan tentang buku ini, mencermati secara saksama, dan juga merancang pertanyaan-pertanyaan, karena kita memang membuka pertanyaan di akhir acara. Berhadiah buku pula. Ini luar biasa!

Ini terbukti, begitu sesi tanya-jawab dimulai, langsung saja puluhan peserta mengangkat tangannya pengen bertanya. Karena saking banyaknya yang ingin bertanya, kita batasi empat orang penanya pertama yang telah mengacungkan tangan. Dengan pertanyaan-pertanyaannya yang begitu variatif,  bahkan sampai membuat kami bertiga harus saling berbagi  bagaimana menjawabnya. *ops!

Tidak bisa dipungkiri, antusiasme para peserta itu dipengaruhi oleh gaya moderasi teh Indari Mastuti yang begitu atraktif dan komunikatif. Dibanding kita bertiga, mungkin hanya dia aja nih yang biasa ikutan acara seperti ini. Dimulai dengan ulasan tentang isi buku dan kekurangan-kekurangan yang ada di dalamnya, teh Indari membawa kami untuk mempresentasikan buku sekaligus karya kami yang ada dalam buku ini. Satu persatu, diawali oleh mbak Nunu el Fasa, teh Irzi, dan aku mulai berbicara tentang isi buku sekaligus sedikit cuplikan seperti apa kisah kami yang ada dalam buku ini.

Nah, moderasi teh Indari ternyata berhasil membuat acara menjadi atraktif dan komunikatif. Ini terbukti karena memicu rangkaian pertanyaan-pertanyaan kritis dari para peserta acara bedah buku. Tak jarang, teh Indari juga suka membuat para peserta tertawa dengan lelucon yang dibuatnya. Bener aja, banyak banget yang ingin bertanya tentang buku ini. Gak hanya bertanya tentang buku aja, bagaimana awal mula pembuatan serta idenya, mereka juga bertanya-tanya tentang tips menulis dan bagaimana memulainya! Bahka ada yang tanya juga, kenapa memilih Pramuka menjadi tema buku ini. Luar biasa!

Seakan gak mau ketinggalan, moderator dari pihak penyelenggara juga ikut-ikutan bertanya. Jadi selama kurang lebih dua jam itu, bedah buku full dengan serbuan-serbuan pertanyaan yang ditujukan kepada kami secara bertubi-tubi. Kalau dihitung, ada lebih dari 14 penanya, dan masing-masing melontarkan tidak cukup satu pertanyaan aja! Sekali lagi, ini Luar biasa!

Setelah membuka pertanyaan-pertanyaan tentang buku, kami juga mengadakan beberapa game yang seru. Gamenya tidak jauh-jauh dari kegiatan pramuka. Tentu saja ini membuat para peserta semakin antusias. Mereka saling berebut untuk maju ke depan, buat ikutan game berhadiah ini.

Beberapa game kita mainkan, dan beberapa hadiah telah kita berikan. Tentu saja tidak semua peserta bisa mendapatkan hadiahnya. Hanya beberapa saja yang beruntung karena telah bertanya, dan peserta yang telah menjadi pemenang dari game yang diadakan.

Hampir dua jam acara bedah bukunya, tapi beneran gak terasa kalau kita sudah cukup lama acara berlangsungnya. Benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. Dengan peserta se-antusias itu, dan acara yang diberikan oleh penyelenggara yang keren punya, rasanya berat sekali harus mengakhiri acara bedah buku kami di sana.  Semoga setelah acara bedah buku yang pertama ini, acara berikutnya akan menanti lagi. Amin.

Terakhir, terima kasih kami ucapkan kepada seluruh Pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Ciamis yang sudah mengundang kami bertiga. Terima kasih juga untuk teh Indari  sebagai pembedah sekaligus moderator utama dalam acara bedah buku kali ini. Seluruh peserta anggota pramuka kabupaten Ciamis. Sekali lagi, terima kasih banyak.



Satu Pramuka, Satu Indonesia, Jayalah NKRI!


Monday, December 19, 2011

Proud to be My Self

I'm proud of who I am. 
Anyone that has a problem with that 
doesn't belong in my life.

Sunday, December 18, 2011

I See Love in Your Eyes




diperhatikan olehmu, 
walau hanya dari kejauhan,
dalam hening, 
sungguh ya itu sesuatu banget.... 


makasih untuk #kamu :)



Saturday, December 17, 2011

I Think I'm Falling for You...


I think I'm falling for you. 
But that's the scary part.
I really don't want to get hurt like every other time.

Friday, December 16, 2011

Galau Tingkat Dewa

Sebelumnya, aku mau minta maaf terlebih dulu nih.... Secara postingan kali ada aroma dan aura galau-galau di dalamnya. Sebenarnya sudah aku coba untuk meminimalisir ke-galau-an ini, tapi apalah daya, tangan tak sampai. *plakk Beneran, sob. Nggak enak banget rasanya, setelah bertahun-tahun ngeblog, baru kali ini akhirnya aku mendapat predikat Raja Galau untuk setiap postinganku. Padahal saat memposting tulisan-tulisan gak ada niatan buat bergalau ataupun mengajak galau lho...

Tapi, sob. Kali ini aku bener-bener mau nulis tetang galau nih... Secara memang beberapa hari ini aku tengah didera oleh perasaan galau. Hidup di antara dua pilihan itu ternyata tidak nyaman ya, sob. Di satu sisi, kita menginginkan apa yang kita harapkan dapat terkabulkan. Tapi di sisi lain, ada penghalang yang menghalangi keinginan itu menjadi nyata.

Umm... saat ini aku lagi dihadapkan oleh dua pilihan yang cukup berat nih.... Dua-duanya bener-bener membuatku gak bisa menentukan, harus memilih mana antara keduanya. Haruskah aku memilih yang baru, meninggalkan yang lama. Ataukah aku harus memilih yang lama dan itu berarti aku harus meninggalkan yang baru. Benar-benar bimbang, galau tingkat Dewa, sob.

Oke, untuk memperjelas akar masalahku kali ini, aku akan berterus terang dengan masalahku ini.

Dua minggu yang lalu, ada yang memintaku untuk menjadi nara sumber untuk acara bedah buku "I am Proud to be Scout" di Ciamis. Saat itu aku langsung menyanggupi. Secara memang tidak ada halangan atau kegiatan yang membuatku harus menolak tawaran itu. Tapi masalahnya, saat aku rada ragu untuk ikutan acara itu karena suatu sebab, sebuat aja karena dana buat ke Ciamis, tiba-tiba aja ada undangan di inbox e-mailku yang menawariku untuk turut hadir dalam acara kumpul-kumpul penulis di Surabaya. 

Inilah yang membuatku jadi Galau tingkat Dewa, sob. Yang di Ciamis aku ingin hadir, yang di Surabaya aku juga ingin ikutan. Yang di Ciamis karena aku pengen ngrasain lagi gimana serunya naik kereta untuk sampai di jakarta, kemudian ngobrolin tentang buku itu. Yang di Surabaya juga tak kalah menariknya. Aku sudah berkali-kali gagal untuk mengikuti acara kumpul-kumpul di Surabaya ini. Dan untuk pertemuan besok siang itu, ternyata aku juga gak bisa ikutan karena aku harus berangkat ke Jakarta.

Aku benar-benar galau, sob. Galau banget! Tingkat Dewa pula.

Tapi akhirnya aku harus memilih satu di antara dua pilihan itu. Janji harus ditepati, kan? karena aku sudah berjanji, berarti aku juga harus menepatinya, kan? kalau begitu, besok pagi jam 7 pagi aku akan berangkat ke jakarta nih... Untu sementara, acara di Surabaya aku tinggalkan terlebih dahulu. Biarlah aku pilih yang di Jakarta aja, karena aku juga meinginginkan itu lebih dulu.

Oiya, ada obrolan yang ingin aku share dalam postingan kali ini nih.... Obrolan ini juga bertemakan galau tingkat Dewa.  Galaunya beneran bikin galau. Segalau apakah percakapan itu, berikut obrolan yang sudah aku capture untuk bisa aku posting di ini. :)














































































Sengaja aku hapus gambar dan nama teman obrolanku itu. Ini demi kerahasiaan, sob. Maaf ya...


Terima kasih sudah membaca postinganku kali ini ya... Doakan semoga perjalannku besok selamat sampai tujuan, dan acaranya sukses ya, sob. Terima kasih dan Happy blogging!!

Thursday, December 15, 2011

Senyum itu Meringankan Beban

Senyum itu Meringankan Beban. Seberat apapun beban hidup,
jika dihadapi dengan ikhlas dan sebuah senyuman, semua beban akan terasa ringan. 



Lihat,
Singa aja gak ngeluh. 
Senyum itu meringankan beban, kan?!







3 Tahun Bersama Facebook


Facebook, tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Ya, facebook adalah salah satu situs jejaring sosial yang sangat digemari masyarakat saat ini. Mulai dari anak - anak sampai orang tua, siswa sampai mahasiswa, tukang bakso sampai direktur utama, pedangang kecil sampai pengusaha, dan tak ketinggalan, aku, Riu Aj.

Hari ini adalah hari istimewa. Kenapa istimewa? karena tepatnya tanggal 15 Desember ini bertepatan dengan pertamakalinya aku menggunakan jejaring sosial ini. Pada 15 Desember 2008 pertama kali aku mulai kenal dengan jejaring ini. Di bawah ini adalah foto profilku yang pertama kali aku pakai setelah bergabung di jejaring ini. Kecil, dan bukan foto pribadi.

Setelah 3 tahun bersama, apa yang aku dapatkan dari jejaring sosial ini? Banyak sekali. Mulai dari yang positif, hingga negatif pernah aku dapatkan bersama jejaring ini.

1. Teman
adalah seorang yang namanya kita ketahui, yang kita lihat berkali-kali, yang dengannya mungkin kita miliki persamaan, dan yang disekitarnya kita merasa nyaman. Ia adalah orang yang dapat kita berbagi. Namun mereka adalah orang yang dengannya tidak akan kita bagi hidup kita, yang tindakan-tindakannya kadang-kadang tidak kita mengerti karena kita tidak cukup tahu tentang mereka.

Apakah aku punya teman seperti itu? banyak, sangat banyak.

2. Sahabat
adalah seseorang yang kita cintai. Bukan karena kita jatuh cinta padanya, namun kita peduli akan orang itu, dan kita memikirkannya ketika mereka tidak ada. Sahabat adalah orang dimana kita diingatkan ketika kita melihat sesuatu yang mungkin mereka sukai, dan kita tahu itu karena kita mengenal mereka dengan baik. 

Mereka adalah orang-orang yang fotonya kita miliki dan wajahnya selalu ada di kepala kita. Mereka adalah orang-orang yang kita lihat dalam pikiran ketika kita mendengar sebuah lagu di radio. Mereka adalah orang-orang yang diantaranya kita merasa aman karena kita tahu mereka peduli terhadapmu. Kita tahu bahwa jika kita memiliki masalah, mereka akan bersedia mendengar. 

Mereka adalah orang-orang yang tidak akan menertawakanmu atau menyakitimu, dan jika mereka benar-benar menyakitimu, dan jika mereka benar-benar menyakitimu, mereka akan berusaha keras untuk memperbaikinya. Mereka adalah orang-orang yang kita cintai dengan sadar ataupun tidak.

Apakah aku mempunyai sahabat dengan kriteria seperti itu? ada. Dan aku tidak akan menyebutkannya satu persatu, karena aku yakin mereka selalu ada untukku.

3. Musuh
Tahukah kamu? Siapa orang yang paling sering memperhatikan kita? Siapa orang yang membuat kita bisa menjadi lebih baik? Siapa orang yang sebenarnya lebih mengetahui kelemahan dan kejelekan kita daripada sahabat-sahabat kita? Jawabannya adalah "Musuh". 
 
Percaya atau tidak, musuhlah yang selalu memperhatikan kita setiap hari, musuhlah yang membuat kita bisa intropeksi diri untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, musuhlah yang selalu mecari kelemahan dan kejelekan kita setiap saat. Merekalah yang lebih memahami dan memperhatikan kita setiap harinya. 
 
Apakah aku punya musuh seperti itu? ada.

4. Pacar
Aku pernah dan beberapa kali menjalaninya. Bersama kita sepakat untuk Pacaran, salah satu proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. 

Berhasil atau tidak? sayangnya semuanya gagal.

5. Pemuja Rahasia
Kau tak akan percaya, ada beberapa orang yang diam-diam memperhatikanmu. Mengirimi sebuah pesan singkat di inbox saat statusmu dirasa aneh. Dia memberimu semangat, dan terkadang terang-terangan mengutarakan isi hatinya.

Beberapa kali aku mendapati pemuja rahasia seperti ini. Bingung harus berbuat apa, akhirnya hanya aku cuekin saja.

Selain yang 5 itu, apakah ada yang lain lagi?
Masih banyak lagi. Ada 2062 teman dalam friendlistku saat ini. Sebelum aku melakukan bersih-bersih, friendlistku malah pernah mencapai 5000 teman. Karena aku pikir terlalu banyak teman, dan ada beberapa yang tidak memberikan efek positif, akhir-akhir ini aku sering melakukan bersih-bersih sekaligus merampingkan jumlah friendlistku. Nama-nama yang tak pernah berinteraksi, dengan sendirinya mereka menjadi prioritas utamaku untuk segera melakukan bersih-bersih. Setiap hari pasti ada aja yang aku singkirkan. Biasanya saat perayaan ulang tahunnya. Saat aku periksa profil dan aktivitasnya, entah itu karena profilnya yang terlalu ditutup-tutupi sehingga terkesan rahasia. Atau pun karena dindingnya tidak ada aktivitasnya. Aku akan menghapus nama mereka segera setelah tahu hal seperti itu.

Selain itu, aku juga sering mem-block nama yang aku rasa mulai tidak asyik jika dia selalu berada dalam friendlistku. nama-nama itu aku block karena aku merasa tak nyaman jika selalu diawasi dan komentar-komentar miring masuk di pemberitahuanku atau pun inboxku. Aku butuh kenyamanan dalam dunia maya.

Sekarang ini aku lebih selektif dalam memasukkan nama dalam daftar friendlistku. Butuh dari 200 teman yang sama untuk meyakinkanku untuk segera menerima pertemannya. Jika kurang, biasanya akan berada dalam daftar tunggu dan butuh waktu tertentu untuk menerima pertemannya. Seperti ulang tahunku bulan November yang lalu, ada seratus lebih ajakan pertemanan yang baru aku terima setelah menunggu cukup lama.

Tapi tidak menutup kemungkinan aku menerima nama-nama yang memiliki teman kurang dari 200 teman yang sama. Itu pun dengan syarat, aku cukup kenal dan aku akan merasa nyaman dengannya. Selain itu, aku maunya yang memilih dan menentukan teman yang ingin aku tambahkan, bukan mereka yang menambahkan.  Jadi yang pernah mengirimkan ajakan pertemanan dan sampai sekarang beum aku terima, tunggu aja ya, aku masih dalam proses seleksi untuk memilih teman-teman yang mampu membuatku nyaman dan bersemangat.

3 tahun bersama Facebook, sudah lama ternyata ya....

Wednesday, December 14, 2011

One Man Show

Bulan kemarin, di acara bincang buku di Surabaya, seorang teman baru saja memberikanku sebuah buku. Aku bebas memilih buku yang mana dari buku-buku yang ditawarkan dia kepadaku. Tapi karena aku haus dengan bacaan jenis novel, jadi aku pilih saja novel karya Ifa Avianty, Daun Kamboja Luruh Satu Satu. Dalam satu malam, novel setebal 176 halaman itu langsung habis terbaca.

Nah, saat membaca buku itu, tepatnya pada halaman 89, aku menemukan sebuah istilah yang juga menjadi judul postinganku hari ini, One Man Show. Menurut keterangan yang ada dalam buku, one man show artinya semua suka dikerjakan sendiri.  Semacam egois lah, menurutku. Tapi setelah googling, maksud One Man Show kok beda ya... Dari pengertian yang aku dapet hasil googling, One Man Show malah diartikan sebagai orang yang ingin enak sendiri atas hasil kerja orang lain. Yang betul yang mana nih? *tanya ke langit*

Well, aku pilih pengertian yang pertama aja ya... Secara memang mau nulis tentang itu. Mau berbagi pengalaman, ceritanya.

Mungkin belum ada yang tahu kalau aku sebenarnya adalah tipe-tipe One Man Show juga. Secara memang lebih memilih mengerjakan segala sesuatunya dengan sendiri, tidak butuh orang lain dan tidak butuh bantuan orang lain.  Gak tau, pengennya semua berjalan sempurna aja. Dan aku gak yakin banget kalo tugas itu aku serahkan ke orang lain, tugas itu akan berjalan dengan lancar. Lebih ke sifat egois sebenarnya, karena aku mudah tidak percaya dengan pekerjaan orang lain yang aku tugasnya padanya. Meski sekarang sudah agak mendingan, tapi pernah banget aku punya prinsip yang mungkin bikin orang pada 'mlongo' karena saking egoisnya. Prinsipku saat itu adalah Do it with my style or get out of  my way.

Dulu memang tidak sadar sih, kenapa sampai kepikiran untuk punya prinsip seperti itu. Tapi memang seperti itulah, seringkali kita tidak sadar dengan keegoisan yang telah kita lakukan. Hanya memikirkan diri sendiri dan sama sekali tidak memikirkan orang lain, saat melakukan hal itu. Meski kadang kita juga tidak bermaksud egois, tapi terkadang orang lain menganggap kita telah bersikap egois atau bahkan perkataan kita terlalu egois.

Di lain waktu, saat kita berusaha untuk memikirkan orang lain, namun justru keegoisanlah yang tampak di hadapan mereka. Bahkan, saat aku memutuskan untuk memilih tema
One Man Show ini, aku juga sedang bertindak egois untuk kesekian kalinya. Who knows?!

Ngomongin tentang egois, memang rada susah sebenarnya. Saat kita mengatakan orang lain telah bertindak egois, apakah kita tidak termasuk dalam orang yang menghakimi orang lain atas presepsi kita sendiri atas nama egois? Jika kita mengatakan bahwa orang itu egois hingga menyakiti hatinya, bukankah itu juga sesuatu yang dapat disebut keegoisan juga?

Masalah egois ini kelihatannya seperti roda yang berputar terus menerus. Seperti mengurai benang kusut yang tak tahu dimana ujungnya. Tapi bagaimanapun juga, kita  sebagai suatu individu, terkadang juga harus memikirkan diri sendiri agar dapat bertahan hidup. Hidup itu kejam, sob. Hanya orang-orang yang bisa bertahanlah yang bisa survive. Tidak mungkin seseorang (ingat, manusia tidak sempurna) tidak pernah bersikap egois sekalipun sepanjang umurnya. Dan tidak ada jalan untuk sama sekali menghilangkan keegoisan dari diri kita. Selama manusia masih hidup, ia punya kewajiban untuk memikirkan hidupnya, memikirkan dirinya, kepentingannya, dan kebutuhannya. Itulah yang pernah aku lakukan dulu, sebelum bisa menerima kehadiran tangan orang lain ke dalam kehidupanku. I am One Man Show.

Kenapa sekarang ini aku ingin berubah? tentu aja ada penyebabnya. Aku pernah berada di bawah kendali orang yang one man show gini, sob. Semua pekerjaan harus sesuai dengan dirinya, semua jalan harus sepengetahuan dia. Berbeda sedikit dengan dia, maka jangan harap kamu akan selamat dari ocehan dia. Sepanjang waktu kamu akan diomeli, akan sellu diungkit-ungkit keburukanmu dan kamu tak akan ada artinya lagi di hadapan dia.  Tiba-tiba saja kamu itu seperti mahluk abstrak yang perlu dipertanyaan keberadaannya. Dan itu sungguh menyakitkan, sob. Makanya aku sadar saat ini. Trnyata tindakkan one man show-ku jika ditujukan kepadaku terasa menyakitkan juga, sob. 


Saat ini aku sedang berusaha, bagaimana untuk tetap memikirkan orang lain, sekalipun kita tetap bersikap egois, bahkan disaat memikirkan kepentingan orang lain. 

Ada banyak hal yang bisa dilakukan agar egois tidak mendarah daging dalam kehidupan kita. Ini hasil googlingku, karena sepertinya aku butuh tindakan khusus untuk sifat one man show-ku saat ini. Setelah kemana-kemana, akhirnya aku menemukan yang sepertinya cocok, sob. Tipsnya adalah.... 

Pertama, jangan suka membanding-bandingkan dengan orang lain. Kenapa? karena kalo terlalu membanding-bandingkan, kita akan semakin terjerumus dalam lubang ke-egoisan. Emang sih membandingkan diri dengan orang lain kadang perlu, tapi tidak berlebihan dan harus pada tempatnya.

Kedua, selalu positive thinking pada orang lain. Jangan biarkan pikiran negatif masuk kepikiranmu. Jangan punya pikiran negative mulu dengan tindakan orang lain. Karena apa yang dilakukan dan pikirkan orang lain itu tidak selalu buruk. Mungkin mereka juga sedang berusaha melakukan yang terbaik bagi kita. 

Ketiga, kembangkan empati kamu terhadap orang lain. Ini yang biasanya sering kita lupa. Saat empati sudah tidak ada, mungkin karena tergerus oleh waktu atau kekecewaan yang berulang-ulang, empati bisa saja hilang dalam diri kita. Ingat, selalu peduli sesama orang lain penting juga lho 

Keempat, Sabar. Ini rada sulit ya.... Secara aku memang rada-rada sulit melakukan sabar jika sedang dalam tekanan. Ato hars bersabar nunggu kerjaan orang lain, yang jelas-jelas kerjaan itu kudu-mesti selesai sebelum waktunya. Tapi karena dalam rangka mengurangi angka ke-egoisan diri, maka harus belajar banyak bersabar mulai dari sekarang. Yah, bisa dibayanginlah gimana jadinya jika masing-masing dari kita tidak mau bersabar. 

Kelima, Berikan kritik dan saran. Seperti orang bijak mengatakan, “Teman sejati adalah seseorang yang tidak selalu sejalan dengan kamu”. Ketika kamu merasa tindakannya adalah salah, maka kamu sebagai sahabat harus segera mengingatkannya. Negur sih, tapi banyak yang salah arti. Mungkin juga karena nada notasiku yang berlebihan aja, to the point, gak bisa basa-basi. Memang terkadang hal ini terasa susah, tapi bukankah kamu adalah sahabat sejati baginya? So, katakan walaupun itu pahit! 

Keenam, Kembangkan sikap melayani dan mendahulukan kepentingan orang lain. Ini sangat bermanfaat untuk mengurangi sifat egois diri. Selalu memberikan apapun yang kita bisa tanpa perlu diminta, itu luar biasa banget. Meski aku sendiri masih kesulitan, tapi tetep berusahalah!

Ketujuh, selalu tersenyum. Ini yang paling penting. bahkan ada sebuah penelitian bahwa tersenyum adalah cara paling gampang untuk membuat orang lain respect terhadap kita, dan membuat hubungan menjadi lebih baik. Aku paling gampang mempraktikkan ini nih... 


Nah, mayoritas kekacauan emosi dan penyakit kejiwaan semisal One Man Show seperti ini sering disebabkan oleh gangguan fisik dan kejiwaan, sob. Untuk mengatasinya, ada cara lain nih.... Cara ini udah aku praktikin dan udah mulai berasa cara kerjanya, jadi udah agak mendinganlah one man show-ku.

  1. Organisasi waktu, tugas anda dan waktu pelaksanaanya untuk menghindari penundaan. Juga hindari perasaan gelisah karena tidak dapat melaksanakan apa yang harus anda laksanakan. Ingat, tidak ada yang sempurna di dunia ini.
  2. Hindari orang-orang yg suka membuat kekacauan, tempramental, baik dari segi kejiwaan maupun emosinya. Yang banyak bicara, dan selalu tidak tenang. Mereka itu semua akan menambah rasa emosi ketika berinteraksi dengan kita.
  3. Perbaiki cara interaksi dan bicara kepada orang lain. yaitu dengan cara tenang dan seimbang.
  4. Berdiskusilah dengan tenang dan jangan jangan adu argumentasi sama sekali. Bersikap tenanglah agar dapat memenangkan sebuah diskusi. usahakan untuk menghindari sikap yang merugikan dirisendiri , dan jika hal itu terjadi, anggaplah itu adalah hal yg remeh dan lucu, yg tidak berhak untuk disikapi dengan jiwa yg emosional. Melelahkan banget kalo kita masuk dalam dunia ini, sob.
  5. Sering-sering curi waktu, cukup hanya beberapa menit saja tidak lebih, untuk menjauhkan otak dan otot-otot dari rasa gelisah dan lelah, pejamkan mata dan hirup nafas dalam-dalam dan putuskan dalam diri untuk tidak merasa emosi lagi.
  6. Buang jauh-jauh hal-hal yang dapat membangkitkan perasaan, nafsu dan emosi dalam diri. "Hidup ini indah, sob!"
  7. Biasakan untuk membebaskan pikiran dari setiap persoalan yg tidak dapat ditemukan jalan keluarnya dalam satu kali usaha. jangan sampai merasa jengkel, akan tetapi pikirkanlah jalan keluarnya setelah emosi sudah tidak muncul lagi.
  8. Ingatlah sebelum emosi datang menghampiri, sikap emosional ini akan menghabiskan energi emosi yang dimiliki, yang akan menyebabkan kekacauan pada otak dan membangkitkan goncangan dalam tubuh, maka hadapilah dengan sabar berbagai kesalahan orang lain. Mereka manusia biasa, pasti juga berbuat salah.
Yang pasti sih.... harus bisa mengendalikan emosi dan pikiran, jangan mudah tersinggung dan selalu berpikiran positif dalam manghadapi setiap masalah. Pikirkan dengan kepala dingin. Cerna setiap persoalan apapun yang dihadapi dengan bijak dan lapang dada. Dan agar proses jadi one man show lekas hilang, selalu bisa legowo dalam menerima apapun problem yang dihadapi. Ingat, kita hidup bermasyarakat. Manusia tidak semuanya punya prinsip seperti kita juga, kan?

Happy Blogging, sob. 


Sumber: 1, sumber 2