Thursday, July 19, 2012

Finally I'm the One Hurted


Sebuah perjalanan tak terlupa menuju kota Jember untuk pertama kalinya. Kira-kira tiga tahun yang lalu aku berencana untuk mengunjungi kota ini, tapi selalu gagal karena selalu bentrok dengan jadwal tempatku bekerja yang tidak bisa ditinggalkan. Dan keinginanku untuk berkunjung ke Jember semakin menggebu ketika aku berkenalan dengan seseorang yang berasal dari kota itu. Tapi sekali lagi, gagal. Gagal jalan-jalannya, gagal juga hubungan percintaannya.

Kemudian takdir lain mempertemukanku dengan sebuah ikatan cinta yang lainnya. Aku berkenalan dengan seseorang, dia tinggal di Jember, kuliah di Universitas Jember lebih tepatnya. Tak perlu kuuraikan bagaimana prosesnya, aku pernah ceritakan semua di blog ini, meski akhirnya semua postingan itu aku hapus lagi beberapa hari yang lalu.

Hampir dua bulan kami menjali cinta jarak jauh. Meski berjauhan, sesungguhnya perasaan dan cintaku lebih 'besar' jika dibandingkan dengan kisah cintaku yang paling menyakitkan pada tahun 2010 lalu.  Hampir dua bulan kami menjalani ikatan emosi yang dinamakan cinta ini. Dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh, membuatku sering membayangkan andai aku bisa ke Jember untuk bersamanya.

Tapi takdir berbicara lain... hubunganku dengan dengannya hanya berumur jagung saja. Hubungan kami harus putus sebelum aku sempat mengunjunginya ke Jember. Tak perlu kujelaskan juga prosesnya. Rumit.

Sekian lama memendam keinginan, akhirnya kesempatanku tiba juga. 6 Juli 2012, aku berangkat ke Jember. Mungkin aku tak bisa lagi bermimpi bertemu seorang kekasih di sebuah kota yang indah itu, memeluk tubuhnya dan mencium bibirnya. Tapi aku tetap memutuskan kesana karena aku ingin tahu banyak tentang event di kota itu.


“Aku sekarang di Jember, bisa bertemu gak?”

SMSku saat aku tiba di kota Jember. Sebenarnya... beberapa hari sebelum aku berangkat ke Jember, aku juga telah melayangkan SMS padanya. Aku ingin bertemu. Karena dulu dia juga sudah berjanji, akan mengajakku jalan-jalan di kota itu. Ingin mengajakku nonton acraa JFC. Tapi dia menolak untuk bertemu.

Aku tahu rumah kontrakannya. Aku sudah berada di depan rumah kontrakanya hanya sekedar ingin menemuinya. Tapi dia tetap menolak. Entahlah, saat aku berada di depan kontrakan itu dan mengabadikan rumah kontrakan itu dalam kameraku. Mungkin, dia melihatku dari dalam sana. Entahlah. Yang pasti, rupanya dia sangat enggan menemuiku meski hanya sekali saja. Aku tak tahu alasannya. Aku menunggu, berharap dia berubah pikiran dan mau bertemu denganku, tapi tetap asaja dia tak mau. 

Yah, aku memang tak berhak mengaturnya. Mungkin juga tak seharusnya aku berharap lagi sekecil apapun, meski hanya sekedar untuk melepas rindu dan sejenak bertemu.

Mungkin banyak orang yang berfikir, jalan-jalanku ke Jember adalah hal yang menyenangkan, tapi sesungguhnya itu adalah perjalanan paling menyesakkan. Keinginan untuk bertemu gagal, keinginan untuk melihat walau hanya sekali saja dalam seumur hidup pupus.

Aku pikir janjiku bahwa aku akan baik-baik saja, aku akan bisa menipu perasaanku, tapi nyatanya tidak. Aku kalah. Aku menyerah.

I'm afraid of hurting someone, but finally I'm the one hurted.

I'm dying. I'm leaving. and thanks for everything

This is my last of my blog posting.


Wednesday, July 18, 2012

Jangan Curi Budaya Kami



Tanggal 6-8 Juli kemarin sengaja aku datang ke Jember untuk menyaksikan sebuah event bertaraf Internasional, Jember Fashion Carnival. Acara yang dihelat oleh kota Jember ini benar-benar telah menyita banyak mata, tidak hanya penduduk setempat, tapi juga penduduk internasional. Tidak bohong, secara event ini memang sudah menduduki peringkat 4 dunia setelah Mardi Grass New Orleans USA, Rio De Jeneiro & Fastnatch koln Jerman.  

Melihat langsung acara ini tentu rasanya sangat berbeda dengan kita menyakdsikan di sebuah acara tv. Pertama kali aku tahu acara ini memang dari tv, kemudian penasaran dan punya keinginan untuk hadir langsung ke kota Jember untuk menyaksikan kemegahan acara ini. Dan ternyata, acara ini memang benar-benar luar biasa.  

Kemudian, saat melihat acara tersebut aku jadi teringat tentang kasus-kasung yang beberapa tahun terakhir menimpa kebudayaan Indonesia. Sudah mafhum semua, jika beberapa tahun terakhir isu pengklaiman budaya asli Indonesia marak dilakukan oleh tetangga negara kita. Tidak tanggung-tanggung, budaya yang sudah familiar di negara kita ternyata dijadikan sebuah iklan untuk memperkenalkan pariwisata mereka.  

Sebagai negara yang punya rasa memiliki bahwa budaya kita diklaim oleh tetangga, tentu saja kita berang. Budaya yang kita cintai ternyata diklaim oleh negara lain dan diproklamirkan oleh mereka, bahwa budaya itu adalah milik mereka.  

Sebenarnya aku pribadi tidak bisa menyalahkan jika beberapa kebbudayan kita diklaim oleh mereka. Secara anatraa bangsa Indonesia dan mereka mempunyai hubungan yang khusus sejak dulu. Dan hubungan seperti ini tentunya membawa budaya yang dimiliki bangsa ini menuju negara tetangga tersebut. Kalau negara tetangga sadar, tentu saja mereka tidak akan melakukan klaim -mengklaim budaya, mengingat kita punya hubungan khusus. Tapi namnaya hidup bertetangga, tentu saja tidak akan asyik kalau tidak ada percikan-percikan apinya. Dan acara klaim-mengklaim budaya inilah yang menjadi api dari hubungan dua negara bertetangga ini. 

Hubungan dari acara kunjunganku ke Jember kemarin sesungguhnya adalah bagian dari ini, aku ingin mengenal budaya Indonesia. Kalau kita mengenal budaya kita, tentu saja akan memberikan rasa mencintai budaya sendiri. Dan sebagai negara tetangga, seharusnya mereka juga sadar, Jangan curi budaya negara lain untuk diklaim menjadi budaya mereka. Sebagai negara terhormat, seharusnya mereka tahu itu dan bukan malah selalu melakukan berulang-ulang yang akhirnya malah membuat hubungan negara yang bertetangga menjadi renggang.
Seandaianya bangsa ini mampu menghargai budaya sendiri seperti Jember melakukan event ini, tentu bangsa lain tidak akan berani melakukan claim-mengklaim budaya yang memang sudah dimiliki bangsa Indonesia.

Terkahir, sebagai penerus banfsa, ayo kita kenali, kita cintai dan ayo kita lestarikan budaya kita, agar negara lain tidak mendahului mengklaim budaya kita sebagai budaya mereka.

Salam solid!




Tuesday, July 17, 2012

Garangnya Tema Savana di Jember Fashion Carnival (JFC) XI

Lagi-lagi aku harus takjub dengan kreatifitas orang Jember untuk menghasilan maha karya Jember Fashion Carnival ini. Semuanya menghasilkan sebuah karya yang dihasilkan dari hati untuk negri ini. Tak tanggung-tanggung, 600 model turut serta untuk menyukseskan acara tahuan yang sudah termasuk event terbesar setelah Mardi Grass New Orleans USA, Rio De Jeneiro & Fastnatch koln Jerman.

Untuk melihat postingan sebelumnya, silahkan klik link-link berikut ini: postingan I, Postingan 2, Postingan 3,, Postingan 4, Postingan 5.

Happy blogwalking!





 









Monday, July 16, 2012

There Were Dragons Walking Down the Street in Jember Fashion Carnival (JFC)

Yup, kembali lagi dengan postingan tentang perhelatan akbar yang kemarin dihelat di kota Jember, Jember Fashoin Carnival (JFC). Acara tahunan yang dihelat bersamaan dengan Bulan Berkunjung kota Jember (BBJ) ini benar-benar meriah. Tak cukup wisatawan domestik, tapi juga wisatawan manca negara. Tak terkecuali, aku. Yup, asal tahu aja, aku asli dari manca ya... hahaha

Ngomong-ngomong tentang JFC, ini adalah postingan ke 5ku setelah empat postingan terdahulu. Untuk melihat bagaimana hebatnya event JFC ini, anda bisa membaca postinganku di postingan I, Postingan 2, Postingan 3,, Postingan 4. Semua postingan-postingan itu mengambil tema yang berbeda-beda, menurut kelompok kostum yang dipakai oleh peserta JFC yang mencapai 600 peserta. 

Untuk postingan kali ini, aku ingin memposting salah satu tema yang juga telah mencuri perhatianku karena keunikannya. Yup, Dragon! tema kaloi ini adalah dragon alias naga.

Menurut Wikipedia, Naga adalah sebutan umum untuk makhluk mitologi yang berwujud reptil berukuran raksasa. Makhluk ini muncul dalam berbagai kebudayaan. Pada umumnya berwujud seekor ular besar, namun ada pula yang menggambarkannya sebagai kadal bersayap.


Naga, dalam berbagai peradaban dikenal dengan nama dragon (Inggris), draken (Skandinavia), Liong (Cina), dikenal sebagai makhluk superior yang berwujud menyerupai ular, kadang bisa menyemburkan api, habitatnya di seluruh ruang (air, darat, udara). Meskipun penggambaran wujudnya berbeda, namun secara umum spesifikasi makhluk tersebut digambarkan sebagai mahluk sakti.


Sosok Naga di dunia barat digambarkan sebagai monster, cenderung merusak dan bersekutu dengan kekuatan gelap. Dicitrakan sebagai tokoh antagonis yang seharusnya dihancurkan. Seseorang bisa mendapat gelar pahlawan atau ksatria dengan membunuh Naga. Pendek kata, Naga adalah ancaman bagi manusia.


Tidak demikian halnya dengan citra Naga di peradaban timur. Di Cina, naga dianggap sosok yang bijaksana dan agung layaknya dewa. Naga adalah satu-satunya hewan mitos yang menjadi simbol Shio. Budaya Minangkabau mengenal dongeng ngarai Sianok yang diciptakan oleh Sang Naga. Hiasan Naga juga sangat lekat dengan budaya jawa, umumnya ada di gamelan, pintu candi dan gapura, sebagai lambang penjaga. Masyarakat Dayak juga menggambarkan Naga sebagai penguasa dunia bawah, dan Burung Enggang sebagai penguasa dunia atas. Naga di peradaban timur mendapat tempat terhormat, karena meskipun mempunyai kekuatan super yang bisa menghancurkan, namun tidak semena-mena bahkan bisa mengayomi.


Naga atau Ular menurut pandangan bangsa Indonesia dianggap sebagai lambang dunia bawah. Sebelum Zaman Hindu (Neolithicum), di Indonesia terdapat anggapan bahwa dunia ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu dunia bawah dan dunia atas, yang masing-masing mempunyai sifat-sifat bertentangan. Dunia bawah antara lain dilambangkan dengan bumi, bulan, gelap, air, ular, kura-kura, buaya. Sedangkan dunia atas dilambangkan dengan matahari, terang, atas, kuda, rajawali.


Pandangan semacam itu juga hampir merata di seluruh bangsa Asia. Dalam cerita Mahabarata maupun pandangan bangsa Indonesia sendiri sebelum Zaman Hindu, naga atau ular selalu berhubungan dengan air, sedangkan air mutlak diperlukan sebagai sarana pertanian.
Di acara JFC XI di Jember ini ternyata Dragon juga dijadikan salah satu kostum yang dipamerkan disana. Seperti dengan kostum-kostum yang lainnya, kostum naga yang dibuat para peserta JFC ini juga sangat-sangat memukau. Salut untuk karya yang WOW tersebut.
Untuk membuktikan bahwa kostum naga yang dipamerkan adalah WOW banget, berikut foto-foto hasil jepretanku. Selamat menikmati dan happy blogwalking!


























Sunday, July 15, 2012

Ketika Para Jamur Berjalan di Jember Fashion Carnival 2012

Ini adalah postingan lanjutan dari event terbesar di Indonesia yang kini sudah memasuki terbesar ke 4 di dunia, Jember Fashion Carnival XI 2012. Kali ini aku mau memposting gambar-gambar hasil jepretanku lagi, tema untuk kali ini adalah jamur atau MUSHROOM.

Sama seperti sebelumnya, dalam postingan I, Postingan 2, Postingan 3, postingan kali ini juga lebih banyak foto-fotonya. Sebagai event terbesar setelah Mardi Grass New Orleans USA, Rio De Jeneiro & Fastnatch koln Jerman, tentunya menawarkan berbagai macam kecantikan dan keunikan tersendiri. 

Tahun ini adalah tahun kunjungan pertamaku di kota Jember yang bertepatan dengan bulan berkunjung kota Jember. Sengaja aku rancang dengan bulan berkunjung ini agar banyak temannya. Meski niatnya supaya banyak temannya, tetap aja pas naympe sana gak punya temen. Secara aku cuma punya satu kenalan, dan ternyata kenalan itu gak mau ketemu aku. hiks

Ya udah, meski merana di kota orang, hidup harus tetap berlanjut, kan? life must go on, kata pepatah barat. Meski harus nangis-nangis dulu di kamar hotel sebelum liat acara JFC 2012 ini, yang jelas cukup puaslah dengan suguhan JFCnya.

Beneran salut dengan kreatifitas para designernya, tanpa mereka acara megah ini mungkin tak akan terlaksana. Selain itu juga salut untuk semua tim yang menyukseskan acara ini, kunjunganku di Jember ini benar-benar berkesan.

Besok masih ada lagi postingan seperti ini, karena stock fotoku masih banyak nih... jadi jangan bosanpbosan untuk datang lagi di blogku ya..  Terima kasih atas kunjungannya. 

Happy blogwalking! :)