Sunday, December 22, 2013

Inilah Namanya Jatuh Cinta



Pernah, suatu ketika aku menjalin hubungan dengan seseorang. Kami dipertemukan dan dikat oleh yang namanya waktu. Kami berjanji, apapun yang terjadi dengan hubungan kami, kami akan menyelesaikannya dengan kepala dingin.

Ketika masalah pertama dalam hubungan kami muncul, kepala dingin masih bias menyelesaikan hubungan kami. Kericuhan pertama yang menjadi kerikil sandungan dalam hubungan kisah percintaan kita, berakhir tanpa ada masalah apa-apa.

Selesai dengan permasalahan cinta pertama, dating lagi ujian kedua dalam hubungan kami berdua. Saat itu untuk menyelesaikan masalah yang dating ini sedikit sulit. Egoku dan egonya ternyata sama-sama kuat. Jika salah satu tidak mau mengalah, maka hubungan yang lama jelas tidak akan berlangsung lama.

Selesai permasalahan kedua, ternyata menimbulkan percik-percik api dari permasalahan selanjutnya, dimana kita sama-sama mengalami suatu hal yang namnaya berkurangnya kadar kepercayaan kepada masing-masing pasangan. Aku berusaha untuk mempertahankan hubungan cinta kita, tapi semakin aku mencoba mempertahankannya, dia tetap ingin menghancurkannya.

Aku tidak memberinya kebebasan, terlalu mengekang padanya. Padahal yang terjadi adalah, dia tidak mau berterus terang dan tidak mau diajak berbicara secara baik-baik. Ada orang baru pastinya yang memicu hubungan kita, dan aku tahu itu.

Kemudian aku berfikir sekali lagi, sebenarnya apa yang aku lakukan ini tidaklah sebodoh yang orang lain pikirkan dan kata hatiku ucapkan. Aku berusaha mempertahankan hubungan yang aku bina, sedangkan dia tetap berusaha menghacurkannya, itu bukanlah sebuah tindakan yang bodoh. Inilah yang pada akhirnya aku tahu, tindakan seperti ini dinamakan jatuh cinta.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!