Jangan-Jangan Gara-Gara Umroh Diam-Diam?


Hari ini tiba-tiba kepikiran aneh. Pas lagi di bank, nggak ada angin nggak ada hujan, kepalaku langsung melayang ke soal haji. Entah kenapa. Padahal tadi cuma antre, cuma nunggu giliran, cuma aktivitas biasa. Tapi pikiran malah ke situ. 

Terus begitu buka X, isinya macam-macam cerita absurd soal orang-orang yang habis umroh atau haji, yang katanya hidupnya berubah drastis, ada yang ngalamin hal-hal aneh, ada juga yang kayak diguncang habis-habisan. 

Jadi kepikiran, jangan-jangan apa yang aku alami sekarang juga gara-gara umrohku kemarin?

Aku jadi nanya ke diriku sendiri, apa iya semua ini ada hubungannya? Apa iya karena aku umroh diam-diam? Apa karena aku nggak cerita ke siapa-siapa selain istri dan kakakku? Apa karena aku sengaja nutup mulut, biar nggak banyak orang tahu, jadi malah ada konsekuensinya? Kenapa aku malah merasa dihantam habis-habisan setelahnya? Apa ini semacam ujian? Atau justru semacam teguran? Atau cuma kebetulan belaka?

Kalau memang iya karena umroh, kenapa efeknya kayak gini? Kenapa bukannya jadi lebih tenang, malah jadi semakin gelisah? Kenapa bukannya dapat cahaya, malah yang muncul justru gelap? Apa aku salah niat waktu itu? Apa aku terlalu buru-buru? Apa aku salah langkah karena nggak terbuka? Atau, apa sebenarnya semua ini cuma permainan pikiranku sendiri?

Tapi kalau semua ini cuma permainan pikiranku, kenapa rasanya nyata banget? Kenapa beban di dada ini beratnya minta ampun? Kenapa setelah balik dari tanah suci justru rasanya kayak dipreteli satu-satu? Apa semua orang juga ngalamin gini? Atau cuma aku sendiri? Apa yang aku lihat di X tadi itu memang tanda, atau cuma kebetulan algoritma iseng kasih makan kepalaku yang lagi kalut?

Aku bingung. Apa aku harus cari orang buat cerita? Tapi kalau cerita, ke siapa? Apa aku harus pura-pura nggak mikirin? Tapi kalau dipendam, bukannya malah makin meletup? Apa aku harus doa lagi, minta jawaban? Tapi gimana kalau doa itu malah bikin makin banyak pertanyaan?

Kadang aku mikir, jangan-jangan ini semua memang bagian dari “efek samping” umroh. Kayak ada pintu yang kebuka, dan aku belum siap ngeliat apa yang ada di baliknya. Jangan-jangan aku emang sedang diguncang biar bisa jadi versi baru. Tapi… kalau memang begitu, kenapa rasanya kayak mau pecah? Kenapa nggak ada arahan jelas? Kenapa semuanya cuma pertanyaan tanpa jawaban?

Aku jadi terjebak dalam lingkaran “jangan-jangan”. Jangan-jangan ini ujian. Jangan-jangan ini balasan. Jangan-jangan ini teguran. Jangan-jangan ini cuma kebetulan. Jangan-jangan aku yang lebay. Jangan-jangan memang ada sesuatu di balik semua ini. Tapi apa? Apa sebenarnya? Dan aku harus gimana?

Sampai sekarang, pertanyaannya masih muter-muter di kepala. Aku nggak tahu harus berhenti di mana. Yang ada cuma tumpukan tanda tanya. Apa ini fase? Apa ini isyarat? Apa ini memang jalannya? Atau jangan-jangan… memang aku yang terlalu banyak mikir?




Comments

Popular Posts