Rekening Beku, Haji yang Tiba-Tiba Kepikiran


Hari ini aku ke bank, cuma gara-gara kepikiran ada rekening lama yang udah bertahun-tahun gak pernah dipakai. Ternyata beneran, begitu dicek, rekeningnya udah dibekukan. ATM-nya pun kedaluwarsa, bahkan warnanya udah pudar kayak kartu diskon minimarket zaman dulu. Lucunya, aku sampai lupa kalau masih ada uang di situ. Rasanya kayak nemu kaus lama di lemari, yang ternyata masih bisa dipakai, padahal udah niat buang. Akhirnya ya terpaksa ngurusin semua administrasi itu. Duduk lama di CS bank, tanda tangan formulir, nungguin sistem loading yang kayaknya lebih tua dari mesin cuci di rumah.

Tapi yang paling bikin kaget, entah kenapa aku kepikiran untuk sekalian ngecek tabungan haji. Padahal selama ini, aku gak pernah peduli. Tabungan itu cuma ada di situ, mengendap tanpa pernah aku intip. Aku bahkan sering mikir: ngapain sih repot-repot daftar haji? Antriannya panjang, biaya juga bukan main, dan aku pun beberapa kali udah merasa gak minat lagi. Kayak, “yaudah lah, nanti aja.” Tapi anehnya, hari ini justru kebalikannya. Tiba-tiba aku pengin segera daftar.

Perubahan itu datang begitu cepat. Baru kemarin aku masih merasa biasa aja, malah cenderung malas kalau dengar orang cerita soal haji. Sekarang, cuma gara-gara mampir ke bank, kepalaku langsung dipenuhi pikiran daftar haji. Rasanya agak absurd, kayak mood swing yang kebangetan. Dari males, langsung pengin buru-buru. Gak ada transisi, gak ada alasan kuat. Cuma datang begitu saja, seakan-akan tombol di kepalaku dipencet oleh sistem antrian bank.

Yang bikin gak nyaman, aku jadi bertanya-tanya sama diri sendiri. Kok bisa ya, gampang banget berubah pikiran? Padahal keputusan soal haji itu bukan hal kecil. Tapi di otak ini, kayak ada suara yang bilang, “udah lah, daftar aja sekarang.” Lalu datang suara lain, “eh, kemarin bukannya lo males banget?” Jadi kepalaku kayak rapat internal yang gak selesai-selesai. Rasanya aneh, karena aku tahu betapa panjang prosesnya, betapa ribet persyaratannya, tapi entah kenapa malah muncul dorongan buru-buru.

Jadi hari itu aku keluar dari bank bukan cuma dengan kartu ATM baru, tapi juga dengan kepala penuh tanda tanya. Apa benar aku harus segera daftar? Atau ini cuma efek samping dari duduk kelamaan di ruang tunggu bank yang dinginnya kayak freezer? Aku gak punya jawabannya. Yang jelas, kepalaku jadi berisik sendiri. Uang di rekening udah beres, ATM baru udah ada, tapi masalah sebenarnya justru baru mulai: harus buru-buru daftar haji sekarang, atau nanti aja?




sumber foto

Comments

Popular Posts