Dunia Itu Suka Bercanda


 “Jangan terlalu serius, dunia sukanya bercanda.”

Kalimat itu terdengar ringan, tapi ketika kucoba benar-benar memikirkannya, rasanya berat. Seandainya aku bisa menjalani hidup dengan cara seperti itu, lebih santai, tidak gampang terbawa suasana, tidak selalu merasa setiap masalah adalah akhir dari segalanya, mungkin aku akan lebih tenang. Tapi kenyataannya? Aku sering kali terjebak dalam serius yang berlebihan. Aku menganggap setiap kegagalan seperti tragedi, setiap komentar orang seperti serangan, setiap masalah kecil seolah jadi beban yang tak terangkat.

Aku iri dengan orang-orang yang bisa tertawa ketika dunia sedang menguji. Mereka bisa bilang, “ya sudahlah, anggap saja bercanda.” Padahal di mataku, ujian itu menyakitkan. Tapi mereka bisa menghadapinya dengan senyum. Entah benar-benar kuat, atau hanya pandai menyembunyikan luka. Sementara aku, ketika dunia mulai bercanda terlalu keras, aku justru ikut-ikutan menangis.

Seandainya aku bisa… aku ingin belajar untuk tidak terlalu menganggap serius pandangan orang lain. Bukankah dunia ini penuh dengan komentar yang datang dan pergi? Hari ini dipuji, besok dicaci, lusa dilupakan. Kalau setiap bisikan kudengarkan, hidupku hanya akan penuh luka. Tapi ya itu tadi, aku sering gagal. Aku masih sering merasa tertekan hanya karena satu kalimat yang menusuk. Padahal dunia memang suka bercanda, kadang lewat mulut manusia lain.

Aku juga ingin belajar untuk tidak terlalu serius menanggapi kegagalan. Bukankah jatuh itu bagian dari hidup? Bukankah banyak orang hebat yang pernah gagal berulang kali? Tapi ketika aku jatuh, aku langsung merasa dunia menutup pintu. Padahal mungkin pintu itu hanya bercanda, menutup sebentar agar aku mengetuk lebih keras. Tapi aku malah buru-buru menyerah, duduk di depan pintu, dan menangis sendiri.

Kalau kupikir-pikir, memang ada benarnya. Dunia ini suka bercanda. Kadang kita sudah susun rencana matang, eh ujungnya berantakan. Kadang sudah yakin akan berhasil, eh malah gagal di detik terakhir. Tapi di sisi lain, kadang kita sedang pasrah, tiba-tiba saja ada kabar baik yang datang. Semua terasa tidak bisa ditebak. Seperti candaan yang datang tiba-tiba, kadang lucu, kadang menyakitkan, tapi tetap saja tak terhindarkan.

Mungkin, kalau aku bisa menanggapi semua ini dengan lebih santai, hidup akan terasa ringan. Aku ingin bisa bilang ke diriku sendiri, “sudah, jangan terlalu serius, toh dunia juga main-main sama kamu.” Tapi ya, aku manusia. Aku masih belajar. Masih sering terbawa serius, masih sering terseret dalam dramanya hidup.





sumber foto

Comments

Popular Posts