Ingat, kamu hanya dihargai ketika dibutuhkan
Hei, catat ini baik-baik. Berhentilah menyiram tanaman yang sudah mati. Kamu bisa menghabiskan air, waktu, dan tenagamu, tapi hasilnya tetap sama, dia tidak akan hidup lagi. Begitu juga dengan hubungan, perhatian, dan usaha yang kamu curahkan pada orang-orang yang jelas-jelas tidak peduli. Jangan paksa dirimu berharap di tanah yang sudah kering. Kamu hanya akan kecewa berkali-kali.
Kita sering dengar kalimat manis tentang saling menghargai. Nyatanya, banyak orang tidak benar-benar melakukannya. Mereka menghargaimu hanya ketika ada kepentingan, ketika kamu berguna untuk sesuatu. Saat sudah tidak dibutuhkan lagi, seolah-olah kamu jadi transparan. Pedih memang, tapi itulah realita yang harus kamu telan bulat-bulat.
Karena itu, jangan kaget ketika “saling menghargai” terasa seperti omong kosong. Jangan sibuk menunggu pengakuan dari orang yang bahkan tidak melihatmu. Jangan terus memohon perhatian dari mereka yang sibuk dengan urusannya sendiri. Bukankah lebih baik kamu simpan energimu untuk orang-orang yang benar-benar tulus? Untuk dirimu sendiri yang selalu ada setiap kali semua orang pergi?
Kamu tidak bisa memaksa dunia untuk berlaku adil. Kamu juga tidak bisa mengubah kepentingan orang lain supaya sejalan dengan harapanmu. Tapi kamu bisa memilih untuk mundur. Kamu bisa memilih untuk berhenti menyiram, berhenti berharap, berhenti mengorbankan hatimu di tempat yang salah. Itu bukan berarti kamu kalah, tapi justru karena kamu sadar, tidak semua hal layak diperjuangkan.
Ingat, kamu hanya dihargai ketika dibutuhkan, maka jangan letakkan harga dirimu di tangan mereka. Letakkan harga dirimu di genggamanmu sendiri. Hiduplah dengan cara yang membuatmu tenang, bukan dengan cara yang membuatmu terus meminta validasi. Kadang, keputusan paling sehat adalah pergi. Kadang, kekuatan terbesar adalah berhenti.
sumber foto
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!