orang-orang yang suka merendahkan orang lain itu jarang banget jalan sendirian

 


Pernah nggak kamu perhatiin, orang-orang yang suka merendahkan orang lain itu jarang banget jalan sendirian? Mereka hampir selalu bergerombol, entah itu dalam bentuk geng kecil, grup gosip, atau sekadar tongkrongan warung kopi. Kenapa? Karena mereka sadar, menjatuhkan orang itu butuh “suara rame-rame.” Mereka nggak cukup kuat kalau harus nyerang sendirian. Jadi biar lebih pede, mereka cari teman seperjuangan, kayak anak kecil yang baru berani nakal kalau ada kawan di sampingnya.

Aku sering mikir, sebenarnya mereka itu takut. Takut kalau omongannya nggak valid, takut kalau tuduhannya gampang dipatahkan, takut kalau akhirnya ketahuan cuma iri. Makanya, mereka butuh grup yang bisa saling back up. Kayak main voli, kalau satu orang nyemes tapi gagal, ada temennya yang siap nerusin. Begitu juga dengan ejekan: kalau yang satu nyerang tapi kurang nancep, yang lain tinggal nyaut biar makin kerasa ramai.

Lucunya, mereka selalu butuh panggung. Kalau nggak ada penonton, drama mereka nggak laku. Jadi mereka saling mengundang buat nonton bareng, seakan-akan kalau suaranya banyak, otomatis jadi kebenaran. Padahal kan nggak gitu. Suara ramai belum tentu benar, sama kayak speaker murahan, keras, tapi isinya cempreng.

Dan yang lebih ironis lagi, mereka ini sebenarnya nggak pernah benar-benar kompak. Hari ini bisa bareng-bareng merendahkan orang lain, besok bisa aja mereka saling menikam di belakang. Karena ya itu tadi, pondasinya bukan kepercayaan atau kasih, tapi rasa takut dan iri yang sama. Jadi kelompok itu lebih mirip persekutuan rapuh, yang ada hanya karena butuh, bukan karena tulus.

Makanya aku nggak pernah terlalu ambil pusing kalau ada segerombolan orang yang kompak banget ngomongin aku. Aku tau persis, mereka berani karena rame-rame. Kalau sendirian, mungkin lidah mereka kelu. Jadi ya biarin aja. Toh, kalau aku sibuk meladeni mereka, aku sama aja turun ke level yang sama. Lebih baik aku jalan terus, sementara mereka capek sendiri bikin lingkaran gosip.

Intinya, orang yang benar-benar kuat nggak butuh kelompok buat merendahkan orang lain. Orang yang percaya diri cukup berdiri dengan tenang, tanpa harus bikin panggung buat menjatuhkan. Jadi kalau ada yang selalu menyerang dalam gerombolan, justru di situlah kelihatan kelemahannya. Mereka butuh banyak suara untuk menutupi betapa kecilnya hati mereka sendiri.

Comments

Popular Posts