Monday, June 25, 2012

Received Text Message from My Ex



Abis magrib tadi aku tertidur sejenak, namnaya sejenak tentu aja gak pake lama. Abis makan sate, kenyang, masuk kamar, rebahan bentar, langsung tertidur deh! Nah, pas enak-enakan ketiduran itulah, tiba-tiba ada pesen masuk di inbox. Antara sadar dan tidak sadar, aku bukalah inboxku. Setelah aku buka, tidak tahu kenapa, tiba-tiba ada rasa emosi yang muncul dalam dadaku. Bergemuruh, bingung harus ngapain mendapatkan pesan itu.

Oke, pesan itu datangnya dari seseorang di masa laluku. Seseorang yang selama ini paling banyak aku ceritakan dalam blog ini. Inspirasiku, tapi juga orang yang menorehkan sakit dalam hatiku.

Dia masa laluku, yang untuknya aku butuh dua tahun untuk bisa menerima keputusan sepihaknya. Seseorang yang membuatku harus pergi ke Jogja, sehingga sepulang darinya aku berjanji harus bisa melupakannya, tapi aku tetap tak bisa.

Dia, orang itu adalah yang membuatku trauma, yang mebuatku menerjemahkan lagu The Only Exception milik Paramore dengan berlinang air mata. Dia adalah orang yang membuatku tidak percaya dengan cinta, meski akhirnya aku membuka hati lagi pada seseorang yang beberapa hari kamrin aku ceritakan di blog ini. Dia, meski sekarang aku sudah menerima keputusanya tapi tetep tak bisa melupakannya, satu jam yang lalu dia mengirimkan pesan singkat di inboxku. Meski sedari tadi aku tahu dan tlah membacanya berulang kali, aku tetap tak tahu harus membalas apa. Aku tak tahu harus menyapanya bagiamana.

Sebenarnya tidak sulit untuk membalas pesan singkatnya, cuma tidak tahu kenapa, aku belum bisa untuk memerintahkan jari-jariku untuk menuliskan beberapa kalimat guna menjawab pesan itu. Asal tahu saja, ini adalah pesan pertama yang aku terima setelah pernikahannya. Aku masih ingat, satu hari sebelum hari besarnya, aku masih sempat berkirim-kiriman pesan, berharap dia mau memberikan kabar gembiranya, mengundangku untuk hadir di pernikahannya. Saat itu aku sedang di Surabaya, menghadiri acara ini. Aku datang di acara itu juga karena satu alasan, aku ingin menghibur hatiku yang tengah berduka.

Yang penasaran seperti apa pesan yang aku terima, berikut aku kutip teksnya tanpa ada perubahan sedikitpun. Harapanku, semoga ada yang bisa ngasih jawaban ke aku, aku harus menjawabnya seperti apa.

    Malem om Riu, pa kbr? Lama bangeeet g da kbrx.. 


Any suggestions?



.

32 comments:

  1. kasih tau aja kabar diri sendiri gimana, jangan ngasih kabar ga enak karna masih ga bisa lupain. tanya balik juga gimana pernikahan mereka, kalo emang udah males smsan yaudah ga usah dibales .

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. menurutku tak perlu aku balas, aku takut kalo nanti saat aku membalasnya, suaminya membaca pesanku itu. aku gak mau ngusak rumah tangga orang. meskipun aku masih suka dia sampai sekarang, tapi tetep saja aku gak brani jd penyebab konflik diantar mereka

      Delete
  3. Begini, kau mau membalasnya atau tidak? Simple saja. Bercerminlah, cermin adalah benda paling jujur. Kau tanya pada bayanganmu yang terpantul disana, "jawab atau tidak". Jangan membohongi diri sendiri.

    Jika dia -- yang ada didalam cermin itu -- menyuruhmu menjawab, jawablah seperlunya, sesuai pertanyaannya. Jika dia menyuruhmu tidak menjawab, tak usahlah. Kau terkesan paradoks, ya.

    Di akhir tulisan, kau menuliskan "Harapanku, semoga ada yang bisa ngasih jawaban ke aku, aku harus menjawabnya seperti apa." Namun pada salah satu komentar kau membalasnya dengan "menurutku tak perlu aku balas, aku takut kalo nanti saat aku membalasnya, suaminya membaca pesanku itu. aku gak mau ngusak rumah tangga orang. meskipun aku masih suka dia sampai sekarang, tapi tetep saja aku gak brani jd penyebab konflik diantar mereka."

    Saya rasa itu sudah menjadi jawaban. Hidup itu sudah rumit, kalau kau membuatnya semakin rumit, bagaimana tatanan hidupmu akan baik?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks masukannya ya...
      Karena aku sudah membalasnya, jadi udah tahu jawaban yang aku putuskan dari pesan itu.

      Sekali lagi, thanks

      Delete
    2. Jadi intinya sesungguhnya untuk apa kau bertanya "harus menjawab apa?" jika kau pun komen "namun tak perlu aku balas". Agak oksimoron ya. Seolah menegaskan bahwa kau adalah orang yang tidak konsisten.

      Delete
    3. Saya rasa itu sebuah kritikan. Kau sudah menulis dengan jujur. Tapi kau meminta jawaban padahal sebenarnya tidak. Agak aneh menurutku. Hehe

      Delete
    4. ah, jadi malu. ternyata ada yg tahu salah satu kekuranganku itu :(

      Delete
    5. Kau bagus, menulis dengan jujur. Tapi saranku, lain kali, jika memang membutuhkan jawaban, terimalah jawaban-jawaban tersebut. Jawabanmu, simpanlah sendiri untukmu. Sekian

      Delete
    6. KAPAN AKU NULIS KOMEN DIATAS? ITU KAN DI GRUP FB, BUKAN DISINI :| Wah, manipulatif -_-

      Delete
    7. komentar sekeren intu kan sayang kalo disimpan di fb. bukan maksud memanipilasi, hanya ingin berbagi, kali aja ada yang mengalami hal serupa dgnku, jd mereka bisa belajar dr pengalamanku.
      sekali lagi, maaf kalo ini mengecewakanmu.

      Delete
    8. Tuan, pernah kenal dengan kata bernama "izin"? Kalau iya, mengapa tidak melakukan. Kalau tidak, biar saya maklumi mengapa kau melakukan ini. Jujur saja, saya pemilih dalam blogwalking. Tetap, saya tidak suka cara kau. Mengapa tidak memberi penjelasan pada tempat kau membawa lari huruf-huruf saya diatas? Kau boleh mengira saya gila, berlebihan atau apa. Tapi ini prinsip saya. Kau tidak saya perbolehkan menggugat prinsip tersebut. Terimakasih.

      Delete
    9. maaf, sekali lagi mohon maaf.
      karena udah aku posting, kalu tdk dizinkan akan aku hapus. maaf kalo tdk izin trlbh dahulu. skli lg, mohon maaf.

      Delete
  4. Semua orang punya jawaban akan pertanyaan dari dirinya, aku tau itu dan pernah merasakannya. Kamu cuma butuh orang yang bisa membantumu menegaskan jawaban yang kamu pikirkan. Tidak ada salahnya share dan kamu telah melakukannya. Semoga bisa tegas mengambil sikap, semangat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih ya...
      saat menulis ini aku memang senag ingin mendengar pendapat orang lain untuk menguatkan.
      sekali lagi, thanks.

      Delete
  5. gueeeeh enggak pernah begituan.
    tapi kenapa harus takut untuk melanjutkan sesutu persaudaraan.
    hati hati loh ketika kita memutuskan suatu persaudaraan balesannya itu loh yang enggak baguss.
    oke so bijaklah bang. mending bales saja dan bilang seperti tak ada apa apa <-- pendapat jomblo keren :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oke, mungkin aku bisa balas pesannya. tapi tidak sekarang, tidak sekarang saat suaminya masih di sampingnya.
      aku hanya menunggu waktu yg paling tepat aja utk membalasnya. aku gak mau balasnku akan melukai orang yang sekarang ada di sampingnya.
      cukup aku yg terluka, tidak dgn dia. :(

      Delete
    2. Rasa-rasanya kau masih belum mengerti juga, ya. Maksudku begini, kau butuh jawaban kami. Tapi ketika kami-sekalian memberikan jawaban, kau berkata seolah tidak membutuhkan jawaban kami. Seperti komen jomblo keren diatas. Dia menyarankan agar kau membalasnya. Lalu dibawahnya kau jawab tidak akan membalasnya. Jadi sebetulnya apa yang kau inginkan? Duh! Kau jangan mementahkan saran-saran kami dengan ego-mu. Untuk apa meminta saran jika kau memiliki saran untuk dirimu sendiri. Sia-sia saja.

      Delete
    3. sebelum meminta saran kan aku juga pendapat sendiri. tapi aku belu manteb dgn pendapatku sendiri. makanya aku butuh pendapat lain untuk menguatkan, atau butuh pendapat lain agar aku bisa memakainya jika aku butuh.
      yang jelas bukan karena aku egois, tapi aku butuh pendapat lain.
      maaf kalo melukai perasaanmu. :)

      Delete
  6. aku belom pernah ngalamin yang begituan...
    tapi kalo kondisinya udah gitu,mendingan jangan deh...cari aman aja ama suaminya..hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, aku juga tidak mau melukai siapapun. apalagi dia kiri pesanya saat malam, saat mereka tengah bersama. aku gak mau melukai hubungan mereka.

      Delete
  7. dapet sms dari ex ya?
    euhm... aku pernah sih, tapi balasnya seolah aku ga merasa sakit aja, dan balesnya jg durasinya lama... ahahaha (sadis, jangan ditiru)
    waw udah nikah ya? kalau aku mending ga usah di bales, soalnya kalau sekali bales, ntar malah keseringan..
    malah sms2 an lagi, kacau malahan.
    kalau tetep mau bales, ya bales seadanya aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. thanks sarannya, sangat membantu.salah satu saranmu akan aku jalankan, thanks ya...

      Delete
  8. kenapa harus bilang bilang abis tidur terus makan sate?? Pamer ga bagi-bagi lu mah XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. *Gubraks!

      aku minta saran,ternyata ada yang minta sate. kwkwkkww

      Delete
  9. Bales seperlunya aja, buat tetep nyambung silaturahmi. Tapi jgn keseringan smsan deh, ntar ada apa2 (?) muahehe

    ReplyDelete
  10. spakat sama RW, silatuhrahmi kudu nyambung^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nyambung kok, soalnya suaminya kan satu kantor dgnku. :)

      Delete
  11. Bales aja seperti biasa. ga enak lho punya musuh, apalagi seseorang yg pernah jadi bagian terpenting di dalam hidup kita?

    Siapa bilang yg namanya mantan ga bisa jadi sahabat? Gua sama kedua mantan gua masih menjalin hubungan baik hingga hari ini, and it feels good...bebas dari rasa sakit, dendam, dan rasa bersalah...

    Belajarlah untuk memaafkan, dan merelakan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku ama 7 mantanku yg lain juga masih keep contact. hanya dgn dia aja gak ada komunikasi krn memang dia gak jujur ke aku. kalo dia mau jujur, aku juga akan baik-baik saja tidak sampe sakit 2 tahun lamanya.

      aku udah merelakan, dan memaafkan. tapi aku kan tidak bisa melupakan begitu saja.

      Delete

Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!