Ketika Percaya Diri Hilang, Hidup Jadi Kayak Jalan di Tempat
Ada masa di mana aku merasa jadi orang yang penuh semangat, gampang banget bilang "ayo gas" kalau ada lomba atau event yang menarik. Rasanya kayak semua pintu terbuka, tinggal pilih mau masuk yang mana. Tapi sejak kasus kemarin, yang sampai sekarang masih membekas, aku kehilangan sesuatu yang berharga: rasa percaya diriku sendiri. Kayak ada bagian dari diriku yang copot dan entah jatuh ke mana. Sepele mungkin buat orang lain, tapi buatku itu luka yang diam-diam bikin aku ciut.
Sekarang, setiap kali ada lomba, aku nggak lagi otomatis semangat kayak dulu. Malah jadi perang batin. Ada bagian dari diriku yang bilang, “Ayo ikut, ini kesempatan bagus,” tapi di sisi lain ada suara lain yang nyinyir banget: “Ngapain ikut, nanti gagal lagi, nanti diketawain, nanti malu.” Pertarungan itu capek banget. Kayak aku lagi main bola, tapi musuhnya bukan orang lain, melainkan pikiranku sendiri. Dan sering kali, aku kalah sebelum turun ke lapangan.
Akibatnya, banyak kesempatan yang aku lewatin. Undangan lomba, event keren, bahkan hal-hal kecil yang dulu aku nggak pernah mikir panjang buat ikutin. Sekarang semuanya cuma jadi deretan notifikasi yang aku abaikan. Bukannya nggak mau, tapi aku udah keburu dilumpuhin sama rasa nggak percaya diri. Sedihnya, aku bisa ngerasa iri sama orang lain yang pede maju terus, padahal aku tahu aku juga punya kemampuan. Cuma bedanya, mereka berani, aku malah sibuk bersembunyi.
Aku sadar ini nggak sehat. Hidup jadi kayak jalan di tempat, nggak maju-maju. Aku nggak bisa terus-terusan lari dari hal-hal yang sebenarnya aku suka cuma gara-gara ketakutan dalam kepalaku. Tapi nyatanya, ngumpulin lagi pecahan percaya diri itu susah banget. Kadang aku coba motivasi diri, baca quotes, nonton video inspirasi, tapi begitu dihadapkan sama kenyataan, aku balik lagi jadi ciut. Rasanya kayak harus mengais-ngais sesuatu yang dulu jadi bagian utuh dari diriku, tapi sekarang berceceran entah di mana.
Mungkin aku belum benar-benar berdamai sama “kasus kemarin”. Mungkin juga aku masih terlalu keras sama diriku sendiri. Yang jelas, aku kangen banget sama versi diriku yang dulu: yang berani, yang pede, yang nggak banyak mikir soal gagal atau malu. Aku cuma pengen bisa balik lagi ke titik itu, atau setidaknya, nemuin versi baru dari diriku yang bisa jalan lebih ringan, tanpa dihantui rasa takut yang berlebihan.
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!