Aku punya masa lalu, dia juga punya masa lalu. Karena masing-masing dari kita punya masa lalu, tak etis rasanya menghakimi masa lalu seseorang, sedang kita juga punya masa lalu yang tak ingin seorang pun mengetahui itu. Demikian juga dengan hubungan kami ini, aku tak peduli masa lalunya seperti apa, dia pernah berhubungan dengan orang lainkah sebelum aku? aku tak peduli.
Yah, rada aneh sih kedengarannya, tapi itulah faktanya. Dulu, jujur aku pernah memperhitungkan masa lalu dalam setiap hubungan yang baru kujalin dengan orang baru. Tapi setelah dipikir-pikir, egois sekali aku jika selalu sepeti itu. Sampai saat ini, aku belum bisa berdamai dengan masa laluku. Selalu dan selalu aku akan berusaha untuk menutupi dan menyembunyikan masa laluku kepada siapa pun. Tidak pada dia, tidak pada keluarga yang boleh mengetahui masa laluku.
Lantas, ketika aku masih saja tak merelakan jika masa laluku diungkitungkit, kenapa aku harus mensyaratkan itu kepada kekasihku itu?
Lain dulu, lain sekarang. Saat dulu aku tak bisa berdamai dengan masa lalu, saat ini pikiranku sudah mengalami transformasi sedemikian rupa, sehingga sekarang aku bisa mnerimanya. Saat ini, sejarah menurutku adalah masa dimana kita tak bisa mengubah segalanya. Seberapa besar kita membencinya, masa lalu tetaplah bagian dari hidup kita yang tak seorang pun bisa mengubahnya. Yang bisa kita lakukan adalah menerima, dan mengakui bahwaitu bagian dari masa lalu, bagian dari hidup dan darinyalah kita belajar dari kesalahan kita.
Saat ini antara aku dan dirinya mempunyai pemikiran yang sama, tak akan mempersalahkan masa lalu dan lebih fokus demi keberlangsungan hubungan kami ke depannya.
I don’t care about your past.
All I wanna know is if there’s a place for me in your future.
All I wanna know is if there’s a place for me in your future.
Yes, the past can hurt but the way I see it you can either run from it or learn from it.
ReplyDelete