Ada banyak permintaan yang awal tahun kemarin aku targetkan, meski berlahan tapi satu demi satu masih aku perjuangkan. Dari sekian banyak yang aku inginkan itu, ternyata ada satu hal yang tertinggal dan baru hari ini aku menyadarinya. Tentu saja karena sebuah sebab yang tak terduga.
Yup, aku menyadari hidupku ini banyak kekurangan. Tiap hari harus terus belajar untuk mengejar ketertinggalan. Dari proses belajar yang tiap hari aku dapatkan akhirnya aku sadar, kekurangan itu terlihat begitu nyata.
Dulu aku berkeinginan supaya mempunyai arti bagi siapapun yang aku kenal, dan bagi siapapun yang mengenalku. Harapan yang terlalu tinggi itulah yang beberapa kali membuatku kecewa bahkan terpuruk karenanya. Tak hanya sekali atau pun dua kali, tapi sudah beberapa kali aku mengalami hal yang serupa. Dan parahnya, kecewanya benar-benar membuatku terluka.
Saat ini aku tak berharap seperti itu lagi. yang aku inginkan saat ini adalah mampu menjadi seseorang yang berarti bagi seseorang, meski orang itu tak sebanyak yang aku harapkan sebelumnya. Dalam hubunganku kali ini pun aku berkeinginan serupa, aku ingin aku menjadi seseorang yang teristimewa di dalam hidupnya. Meski harus aku akui, semua itu kini mulai memudar akhir-akhir ini.
I don't wish to be everything to everyone,
but I would like to be something to someone.
hayoo...tetep semangattt :D mas Riu pasti bisa jadi teristimewa buat doski :)
ReplyDeleteTapi sayangnya tidak lagi. hiks
Deleteheeemmmmmmm
ReplyDeleteEh, jangan bilang-bilang ya...
DeleteWaw, dalem. Udah napa nulis postingan yg gini2.. Tisu gw bisa abis nih.. :D
ReplyDeleteyang ini kan gak pake tangis-tangisan, Feb. Jangan lebay, ah!
Deletehahhaa
kok pudar siiih... oh iya, dua sisi kepribadian yang berbeda kamu kenal kok orangnya. mmm... temen kamu yang ingin jadi novelis tapi terjebak terobsesi menulis tentang konspirasi
ReplyDeletedemikianlah kira-kira. pudar sedikit.
Deletekayaknya aku mulai tahu nih...