AKU ANAKMU
Selama ini aku hanya diam. Mendengarkan dia mengeluh tak berkesudahan. Tapi ini sudah berlebihan. Hampir setiap hari aku mendengarnya.
Pikiranku berontak. Kutarik nafas dalam-dalam dengan mata terpejam. Tapi, keluh-kesahnya malah semakin keras terdengar di telinga.
Aku bangkit, tubuhku gemetar, dan “Bu, aku anakmu. Aku laki-laki seperti suamimu. Aku belum pernah menikah. Jadi aku mohon, berhentilah menjelek-jelekkannya di hadapanku,”
“Ibu tahu, mungkin inilah yang membuatku dan kakakku tak ingin menikah seperti ibu!”
Ibuku kaget mendengar kata-kataku, tak percaya dengan keberanianku. Tapi sungguh, tak ingin aku melukaimu. Hanya ingin ibu tahu, urusan suami-istri jangan pernah dibicarakan di hadapan anak-anak sepertiku.
******
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!