Thursday, February 10, 2011
AGB = Arep Golek Bojo
Saya : Hallo...
Mbah : Assalamu'alaikum...
Saya : Waalaikum salam... wonten nopo, mbah? (ada apa, mbah?)
Mbah : Nang dhi saiki? (dimana sekarang?)
Saya : Nang omah, mbah. eh, teng nggriyo, mbah. (di rumah)
mbah : Piye kabare bapakmu? (gimana kabar bapakmu?)
Saya: kulo mboten pernah nang omahe bapak e, dados mboten ngertos. Wonten nopo? (saya nggak pernah ke rumahnya, jadi nggak tahu kabarnya gimana)
mbah : Piye, Rip. Jare AGP? (Gimana, rif. Katanya AGB?)
Saya : AGB nopo tho, mbah? (AGB apaan sih?)
-ketawa-
mbah : AGB, Arep Golek Bojo. digoleke opo piye?
----
Itu tadi percakapanku dengan mbahku yang berasal dari Madiun. Tak tahu bagaimana sebabnya, tiba-tiba dia nawarin saya calon istri.
Nggak tahulah, udah berkali-kali saya ditawari untuk dikenalkan dengan calon istri. Tidak hanya mbah saya saja yang ngelakuin itu, tapi guru ngaji dan guru SMA saya pun menawari dengan wanita-wanita pilihan mereka.
Tapi sekali lagi, saya menolaknya. Bukannya tak ingin, tapi memang saya tak ingin mendahului kakak saya. Sebenarnya saya termasuk dalam golongan yang tak ingin menikah, tapi karena suatu keharusan, akhirnya saya pun akan melaksanakan keharusan itu.
Tidak tahun ini sih... saya tidak punya target untuk menikah kapan, tapi sesegera mungkin setelah kakak saya menikah.
Untuk sementara, saya juga tidak sedang mencari calon, atau mencari pacar, karena kisah tahun lalu masih membekas dalam benak saya, jadi tak mungkin saya mencari secepat itu untuk penggantinya. Tapi yang jelas, saya juga AGB, Arep Golek Bojo nantinya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!