Friday, February 11, 2011

Mati Rasa

Mati rasa. Saya bukanlah orang yang pandai mendiskripsikan apa-apa yang saya rasakan dalam tiap harinya. Saya bukan tipe blogger yang pandai merangkai kata yang dapat dengan mudah disusun menjadi untaian kata menjadi kalimat yang enak dibaca. Tapi biarlah saya terus menulis untuk mengungkapkan kata hati agar semua masalah yang terpendam dalam dada ini bisa keluar dan tidak membuatku sesak nafas karenanya.

Mati rasa. Sudah lama saya merasakan hal ini. Sejak mengetahui kabar 'Dua Delapa' dari mereka-mereka. Dia yang terpilih menjadi 'The Only Exception' ternyata menghancurkanku lebih parah dari apa yang tak pernah bisa saya bayangkan sebelumnya.

Saya tidak tahu, terbuat apa hatinya karena tidak ada perasaan yang menunjukkan rasa bersalah akibat perbuatannya. Terbuat dari apakah hatinya hingga dia bisa melupakan segala hal tentang hubungan kami sebelumnya.

Batukah? Apakah sekeras itukah hatinya hingga tak ada perasaan lagi.

Saya memang masih penasaran, mengapa? Dan saya tetap saja ngeyel, saya harus tahu sebabnya. Saya harus taht alasannya mengapa dia berpaling begitu saja dariku.

Mana bisa dengan begitu mudahnya dia melupakan semua yang telah terjadi. Apakah dia tak pernah berpikir apa akibatnya?

Mengenaskan! Kini saya MATI RASA. Tidak ada perasaan lagi, no feeling anymore. Kalau saya bilang mati rasa, ya MATI RASA.

.
.
.
.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!