Hanya dua kalimat saja sebenarnya, tapi rasanya sungguh menyesakkan dada. Pemuja Rahasia, siapa yang tidak kenal dengan kata itu. Dua kata familiar untuk merujuk pada orang yang memuja orang lain tapi tak ingin diketahui. Yap, menyukai orang lain dengan sembunyi-sembunyi.
Saya pernah jadi pemuja rahasia, pernah juga menjadi korban dari pemuja rahasia. Dilihat dari rasanya, dua-duanya sama-sama tidak enaknya.
Memjadi pemuja rahasia berarti harus berani makan hati, karena kita hanya bisa memuja dari kejauhan tanpa bisa memiliki. Sedang ketika berada dalam korban pemuja rahasia, kita akan dibuat mati penasaran dengan ulah rahasia dari pemuja rahasia.
Saya pernah dibuat stress dengan ulah pemuja rahasia. Kemana-mana selalu dibuntutin dan tak nyaman sekali karenanya.
btw, kalau mau main jujur-jujuran, sebenarnya saya suka sekali berperan sebagai pemuja rahasia. Ada kenikmatan tersendiri ketika harus berrahasia-rahasian dengan orang yang dipuja. Berjuang sedemikian kerasnya untuk mendapatkan fakta-fakta yang ingin diketahui. Selama ini saya sudah beberapa kali berperan sebagai pemuja rahasia. Kalau dihitung dengan jari, jari tangan dan jari kaki sudah tak bisa lagi untuk digunakan menghitungnya saking seringnya.
Perjuangan untuk mendapatkan apa yang saya inginkan sebenarnya tak sesuai dengan apa yang saya dapatkan. Biasanya, setelah berhasil mendapatkan apa yang saya inginkan, saya akan pergi dan melupakan.
Kok aneh? memang. Saya hanya suka sensasinya saja ketika harus menjadi pemuja rahasia. Jedag-jedug gimana githu....
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!