Ketika ada kata tulus, maka akan lahirlah kata ikhlas.
Terdengar mudah ya? Tulus, ikhlas. Ah, seandainya mempraktekkan dua kata itu semudah mengucapkannya, mungkin nggak akan seperti ini saya.
Jujur, saya bukanlah orang tipe penyabar. Meski tampilan terlihat kalem, tapi saya bukanlah penyabar. Karena itulah, saya tidak gampang berbuat tulus dan ikhlas.
Ikhlas itu susah, tulus juga demikian susahnya. Meski demikian, bukan berarti saya menyerah untuk terus mengupayakannya. Trust me, it work!
Mungkin harus dimengerti dan dipahami, ikhlas itu harus diupayakan. Pantas dipraktekkan, layak untuk dilakukan. Meski tak seikhlas Nabi Ibrahim AS saat mengorbankan anaknya Ismail, tapi kalau tak pernah dicoba, mana mungkin terbiasa.
Ngomong-ngomong tentang tulus dan ikhlas, sebenarnya apa sih bedanya?
Well, banyak orang yang menyamakan antara TULUS dengan IKHLAS. Ikhlas sama dengan Tulus, Tulus sama dengan Ikhlas. *Tambah bingung nih...
Sebenarnya, tidak semua ketulusan itu keikhlasan, tapi setiap keikhlasan merupakan ketulusan.
Lebih jelasnya lagi, KETULUSAN adalah kegiatan hati yang tidak mengharapkan imbalan apapun.
Sedangkan IKHLAS memberikan seluruh perbuatan kepada Allah dari niat dalam hati. Seluruhnya diserahkan kepada Allah.
Hmm... begitulah....
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!