Bulan kemarin, di acara bincang buku
di Surabaya, seorang teman baru saja memberikanku sebuah buku. Aku
bebas memilih buku yang mana dari buku-buku yang ditawarkan dia
kepadaku. Tapi karena aku haus dengan bacaan jenis novel, jadi aku pilih
saja novel karya Ifa Avianty, Daun Kamboja Luruh Satu Satu. Dalam satu
malam, novel setebal 176 halaman itu langsung habis terbaca.
Nah,
saat membaca buku itu, tepatnya pada halaman 89, aku menemukan sebuah
istilah yang juga menjadi judul postinganku hari ini, One Man Show. Menurut keterangan yang ada dalam buku, one man show artinya
semua suka dikerjakan sendiri. Semacam egois lah, menurutku. Tapi
setelah googling, maksud One Man Show kok beda ya... Dari pengertian
yang aku dapet hasil googling, One Man Show malah diartikan sebagai
orang yang ingin enak sendiri atas hasil kerja orang lain. Yang betul
yang mana nih? *tanya ke langit*
Well, aku pilih pengertian yang pertama aja ya... Secara memang mau nulis tentang itu. Mau berbagi pengalaman, ceritanya.
Mungkin belum ada yang tahu kalau aku sebenarnya adalah tipe-tipe One Man Show
juga. Secara memang lebih memilih mengerjakan segala sesuatunya dengan
sendiri, tidak butuh orang lain dan tidak butuh bantuan orang lain. Gak
tau, pengennya semua berjalan sempurna aja. Dan aku gak yakin banget
kalo tugas itu aku serahkan ke orang lain, tugas itu akan berjalan
dengan lancar. Lebih ke sifat egois sebenarnya, karena aku mudah tidak
percaya dengan pekerjaan orang lain yang aku tugasnya padanya. Meski
sekarang sudah agak mendingan, tapi pernah banget aku punya prinsip yang
mungkin bikin orang pada 'mlongo' karena saking egoisnya. Prinsipku saat itu adalah Do it with my style or get out of my way.
Dulu memang tidak sadar sih, kenapa sampai kepikiran untuk punya prinsip seperti itu. Tapi memang seperti itulah, seringkali kita tidak sadar dengan keegoisan yang telah kita lakukan. Hanya memikirkan diri sendiri dan sama sekali tidak memikirkan orang lain, saat melakukan hal itu. Meski kadang kita juga tidak bermaksud egois, tapi terkadang orang lain menganggap kita telah bersikap egois atau bahkan perkataan kita terlalu egois.
Di lain waktu, saat kita berusaha untuk memikirkan orang lain, namun justru keegoisanlah yang tampak di hadapan mereka. Bahkan, saat aku memutuskan untuk memilih tema One Man Show ini, aku juga sedang bertindak egois untuk kesekian kalinya. Who knows?!
Ngomongin tentang egois, memang rada susah sebenarnya. Saat kita mengatakan orang lain telah bertindak egois, apakah kita tidak termasuk dalam orang yang menghakimi orang lain atas presepsi kita sendiri atas nama egois? Jika kita mengatakan bahwa orang itu egois hingga menyakiti hatinya, bukankah itu juga sesuatu yang dapat disebut keegoisan juga?
Masalah egois ini kelihatannya seperti roda yang berputar terus menerus. Seperti mengurai benang kusut yang tak tahu dimana ujungnya. Tapi bagaimanapun juga, kita sebagai suatu individu, terkadang juga harus memikirkan diri sendiri agar dapat bertahan hidup. Hidup itu kejam, sob. Hanya orang-orang yang bisa bertahanlah yang bisa survive. Tidak mungkin seseorang (ingat, manusia tidak sempurna) tidak pernah bersikap egois sekalipun sepanjang umurnya. Dan tidak ada jalan untuk sama sekali menghilangkan keegoisan dari diri kita. Selama manusia masih hidup, ia punya kewajiban untuk memikirkan hidupnya, memikirkan dirinya, kepentingannya, dan kebutuhannya. Itulah yang pernah aku lakukan dulu, sebelum bisa menerima kehadiran tangan orang lain ke dalam kehidupanku. I am One Man Show.
Kenapa sekarang ini aku ingin berubah? tentu aja ada penyebabnya. Aku pernah berada di bawah kendali orang yang one man show gini, sob. Semua pekerjaan harus sesuai dengan dirinya, semua jalan harus sepengetahuan dia. Berbeda sedikit dengan dia, maka jangan harap kamu akan selamat dari ocehan dia. Sepanjang waktu kamu akan diomeli, akan sellu diungkit-ungkit keburukanmu dan kamu tak akan ada artinya lagi di hadapan dia. Tiba-tiba saja kamu itu seperti mahluk abstrak yang perlu dipertanyaan keberadaannya. Dan itu sungguh menyakitkan, sob. Makanya aku sadar saat ini. Trnyata tindakkan one man show-ku jika ditujukan kepadaku terasa menyakitkan juga, sob.
Saat ini aku sedang berusaha, bagaimana untuk tetap memikirkan orang lain, sekalipun kita tetap bersikap egois, bahkan disaat memikirkan kepentingan orang lain.
Ada
banyak hal yang bisa dilakukan agar egois tidak mendarah daging dalam
kehidupan kita. Ini hasil googlingku, karena sepertinya aku butuh
tindakan khusus untuk sifat one man show-ku saat ini. Setelah kemana-kemana, akhirnya aku menemukan yang sepertinya cocok, sob. Tipsnya adalah....
Pertama,
jangan suka membanding-bandingkan dengan orang lain. Kenapa? karena
kalo terlalu membanding-bandingkan, kita akan semakin terjerumus dalam
lubang ke-egoisan. Emang sih membandingkan diri dengan orang lain kadang
perlu, tapi tidak berlebihan dan harus pada tempatnya.
Kedua, selalu
positive thinking pada orang lain. Jangan biarkan pikiran negatif masuk
kepikiranmu. Jangan punya pikiran negative mulu dengan tindakan orang
lain. Karena apa yang dilakukan dan pikirkan orang lain itu tidak selalu
buruk. Mungkin mereka juga sedang berusaha melakukan yang terbaik bagi
kita.
Ketiga,
kembangkan empati kamu terhadap orang lain. Ini yang biasanya sering
kita lupa. Saat empati sudah tidak ada, mungkin karena tergerus oleh
waktu atau kekecewaan yang berulang-ulang, empati bisa saja hilang dalam
diri kita. Ingat, selalu peduli sesama orang lain penting juga lho
Keempat,
Sabar. Ini rada sulit ya.... Secara aku memang rada-rada sulit
melakukan sabar jika sedang dalam tekanan. Ato hars bersabar nunggu
kerjaan orang lain, yang jelas-jelas kerjaan itu kudu-mesti selesai
sebelum waktunya. Tapi karena dalam rangka mengurangi angka ke-egoisan
diri, maka harus belajar banyak bersabar mulai dari sekarang. Yah, bisa
dibayanginlah gimana jadinya jika masing-masing dari kita tidak mau
bersabar.
Kelima,
Berikan kritik dan saran. Seperti orang bijak mengatakan, “Teman sejati
adalah seseorang yang tidak selalu sejalan dengan kamu”. Ketika kamu
merasa tindakannya adalah salah, maka kamu sebagai sahabat harus segera
mengingatkannya. Negur sih, tapi banyak yang salah arti. Mungkin juga
karena nada notasiku yang berlebihan aja, to the point, gak bisa
basa-basi. Memang terkadang hal ini terasa susah, tapi bukankah kamu
adalah sahabat sejati baginya? So, katakan walaupun itu pahit!
Keenam,
Kembangkan sikap melayani dan mendahulukan kepentingan orang lain. Ini
sangat bermanfaat untuk mengurangi sifat egois diri. Selalu memberikan
apapun yang kita bisa tanpa perlu diminta, itu luar biasa banget. Meski
aku sendiri masih kesulitan, tapi tetep berusahalah!
Ketujuh, selalu tersenyum. Ini yang paling penting. bahkan ada sebuah penelitian bahwa tersenyum adalah cara paling gampang untuk membuat orang lain respect terhadap kita, dan membuat hubungan menjadi lebih baik. Aku paling gampang mempraktikkan ini nih...
Nah, mayoritas kekacauan emosi dan penyakit kejiwaan semisal One Man Show seperti ini sering disebabkan oleh gangguan fisik dan kejiwaan, sob. Untuk mengatasinya, ada cara lain nih.... Cara ini udah aku praktikin dan udah mulai berasa cara kerjanya, jadi udah agak mendinganlah one man show-ku.
- Organisasi
waktu, tugas anda dan waktu pelaksanaanya untuk menghindari penundaan.
Juga hindari perasaan gelisah karena tidak dapat melaksanakan apa yang
harus anda laksanakan. Ingat, tidak ada yang sempurna di dunia ini.
- Hindari orang-orang yg suka membuat kekacauan, tempramental, baik dari segi kejiwaan maupun emosinya. Yang banyak bicara, dan selalu tidak tenang. Mereka itu semua akan menambah rasa emosi ketika berinteraksi dengan kita.
- Perbaiki cara interaksi dan bicara kepada orang lain. yaitu dengan cara tenang dan seimbang.
- Berdiskusilah dengan tenang dan jangan jangan adu
argumentasi sama sekali. Bersikap tenanglah agar dapat memenangkan
sebuah diskusi. usahakan untuk menghindari sikap yang merugikan
dirisendiri , dan jika hal itu terjadi, anggaplah itu adalah hal yg
remeh dan
lucu, yg tidak berhak untuk disikapi dengan jiwa yg emosional.
Melelahkan banget kalo kita masuk dalam dunia ini, sob.
- Sering-sering curi waktu, cukup hanya beberapa menit saja tidak lebih, untuk menjauhkan otak dan otot-otot dari rasa gelisah dan lelah, pejamkan mata dan hirup nafas dalam-dalam dan putuskan dalam diri untuk tidak merasa emosi lagi.
- Buang jauh-jauh hal-hal yang dapat
membangkitkan perasaan, nafsu dan emosi dalam diri. "Hidup ini indah, sob!"
- Biasakan untuk membebaskan pikiran dari setiap persoalan yg tidak dapat ditemukan jalan keluarnya dalam satu kali usaha. jangan sampai merasa jengkel, akan tetapi pikirkanlah jalan keluarnya setelah emosi sudah tidak muncul lagi.
- Ingatlah sebelum emosi datang menghampiri,
sikap emosional ini akan menghabiskan energi emosi yang dimiliki, yang
akan menyebabkan kekacauan pada otak dan membangkitkan goncangan dalam
tubuh, maka hadapilah dengan sabar berbagai kesalahan orang lain. Mereka manusia biasa, pasti juga berbuat salah.
Yang pasti sih.... harus bisa mengendalikan
emosi dan pikiran, jangan mudah tersinggung dan selalu berpikiran positif
dalam manghadapi setiap masalah. Pikirkan dengan kepala dingin. Cerna
setiap persoalan apapun yang dihadapi dengan bijak dan lapang dada. Dan agar proses jadi one man show
lekas hilang, selalu bisa legowo dalam menerima apapun problem yang
dihadapi. Ingat, kita hidup bermasyarakat. Manusia tidak semuanya punya
prinsip seperti kita juga, kan?
Happy Blogging, sob.
Happy Blogging, sob.
tapi di setiap kesempatan, perlu gak ya kayak gini :)
ReplyDelete@Asep:
ReplyDeleteLiat sikon aja, sob. kadang perlu, kadang enggak.
One Man Show, intinya seseorang melakukan semua hal sendirian, yang seharusnya bisa dikerjakan secara bersama sama. alasannya: gag percaya orang lain ato pengen dipuji ato memang dia mampu melakukan semuanya sendirian. kadang SATU lebih baik daripada BANYAK..
ReplyDeletePS: kenapa ya gag ada istilah ONE WOMAN SHOW? :)
@Dok:
ReplyDeleteKalo soal alasan, aku gak tau ya.... itu tergantung dgn pelaku.
kalo aku, aku merasa gak nyaman aja kalo ngrepotin semua orang. selain itu aku juga paling susah bergaul dgn orang. ngobol-ngobrol gak jelas githu juga gak suka.
aku lbh seneng diem-dieman, nulis apa kek githu.
Kenapa gak ada istilah One Woman Show? ya gimana kalo kita buat mulai dari sekarang? hehehe
Oooow.. Mbak Ifa Avianty itu penulis juga yaa.. Di FB-ku udah lama temenan, tapi aku kok baru tau. huehehehe.. :p #salahfokus
ReplyDelete@Mbak Nina:
ReplyDeleteLoh, aku juga baru tahu kalo dia juga penulis. hehehe #SalahFokus
Do it with my style or get out of my way,, terdengar mnerikan juga untuk sbuah team sperti football,, kalau keeper menjaga gawang sendiri, defender sendiri, striker sendiri pelatih sendiri,, ya ga ada hasil,,,
ReplyDeletetapi one man show banget gak perluu~ tapi kadang juga perlu one man show~
ReplyDeleteaaah.. suka - suka kita aja deh~ :3
egois emang salah satu sifat yg susah buat diilangin. gue banyak temen yang punya sifat begitu. yg gue lakuin ya cuma sabar aja mudah2an dia bisa berubah.. nice post :)
ReplyDelete@Muarra:
ReplyDeleteItulah yang namanya belajar dari kesalahan. Pengalamn-pengalaman yang lalu selayaknya dijadikan sebagai pelajaran agar tidak diulang.
Aku baru menyadarinya setelah aku juga diperlakukan sama dgn yg telah aku lakuin. maknaya sekarang ingin berubah.
@Arif Hasan:
ReplyDeleteIye, suka-suka. liat-liat kebutuhan aja, sob.
Tapi gak baik juga kalo sering-sering. :)
@Nonni Shetya :
ReplyDeleteOrang egois sering terjadi pada orang yang tak terbiasa hidup dgn orang lain. Mereka punya kehidupan sendiri yang belum tentu orang lain mau mengerti. maknaya mereka lbh memilih one man show, karena gak yakin, apakah orang lain itu mengerti dgn apa yang dia mau.
Thanks dah mampir di blogku ya....
kayaknya aku juga deh,
ReplyDeletekalo ada tugas kelompok di kampus, selllaaalluuuu (gigit sendok) aku yg bikin, gak percaya ama yg lain..
@Risah:
ReplyDeleteGak boleh ngaku-ngaku yeee... hahaha
Met menikmati bikin maklah ya...
Iya nih sempat bingung arti yang sebenarnya dengan yang dimaksud Riu. Tapi baiklah kita samakan kalau yang dimaksud orang yang tidak butuh bantuan orang lain, egois :)
ReplyDelete@Mbak Deesan:
ReplyDeleteIya, tulis aja dgn pengertian itu juga. biar sama-sama kalo salah ngertinya. hahahha
bang riu bang riu... *manggil2 sambil takut2*
ReplyDeletehmmm,ternyata aku sedikit bertipe kaya. gitu,kalo berpikir bahwa lebih baik mengerjakan sendiri pekerjaan itu dan menanggung resikonya sendiri daripada bersama-sama tapi kacau. tpi kawanku lain, persis one man show lah. dan intinya, saya bikan orang egois....bahkan dalam keadaan terjepit pun...hehehe..terjepit apa? jangan ditanya....:D
ReplyDelete@Annesya:
ReplyDeleteIya, udah denger kok. :D
@Lutter Morgan:
ReplyDeleteHanya sedikit ya....?
banyak juga gak papa, kok. udah biasa bagi orang introvert bersikap seperti itu. hahaha
btw, lepas dong jepitannya. hahaha :P
Hmmm... ok ok.
ReplyDeleteBaru sekali ini tau istilah itu :D
@Mbak Una:
ReplyDeleteAku juga baru tahu istilah itu kok, mbak. mumpung baru tahu, sekalian berbagi. :)
pas baca judulnya kirain ini show apaan. ternyata salah. hehe..
ReplyDeletedulu aku juga kayak gitu. parah, mungkin. tapi alhamdulillah sekarang sudah jauh berkurang karena kadang sikap seperti itu bikin capek sendiri jugak. sesuatu yg bisa dikerjain bareng2, malah dikerjain sendiri. capek kan?? hehe..
makasih buat tipsnya. moga bisa aku jalankan dengan baik :D
@Armaeee:
ReplyDeleteSetiap orang pasti punya masa lalu, dan itu sebagain dari masa laluku yang ingin aku perbaiki. Belajar dari kesalahan tentu saja. :)
terkadang jadi one man show lebih baik. kita jadi lebih cepet bergerak. bayangin kalo kita kerja sama orang? kita harus nyesuain diri dengan orang tersebut. dan itu menyebalkan. =,=
ReplyDeleteemanga agak sebel sih sama one man show, tapi kadang2 pelu juga lhooo...
ReplyDeletetergantung sikon...
one man show itu arti nya konser tunggal (kalo di industri musik)
ReplyDeleteone man show artinya konser tunggal (industri musik)
ReplyDelete