Tiga kata yang simpel dan sarat makna. Hanya
diucapkan di mulut saja sudah membuat hati melayang. Apalagi jika
diucapkan dengan cara yang tidak biasa. Pernah mengalaminya?
Hmmm... beberapa hari yang lalu, lebih tepatnya 15 April yang lalu aku menerima sebuah pesan di inbox, yang keesokan harinya baru aku tahu, bahwa pesan itu adalah pesan dari seseorang yang menyatakan cinta kepadaku. Sungguh, awalnya aku tidak berpikiran apa-apa tentang pesan itu. Aku juga tidak menangkap satu pesan tersembunyi di dalamnya. Cuma.... setelah keesokan harinya, setelah bangun tidur, aku baca-baca lagi pesan itu, aku coba terka-terka apa maksudnya, hingga akhirnya aku terkejut setelah menemukan ada satu pesan yang tersimpan di dalamnya.
Kaget? sudah pasti. Aku tidak pernah berpikiran seperti itu, dan tak pernah terbesit sekali pun dalam hatiku untuk berpikiran yang enggak-enggak tentang hubungan seperti itu. Sejak akhir tahun 2010, setelah tragedy paling memilukan dalam hidupku itu, beberapa kali aku menjalin cinta tapi akhirnya kandas karena aku memang belum siap untuk jatuh cinta lagi. Saat itu hatiku memang belum siap. Aku tidak mau membohongi pasanganku, bahwa aku mencintainya, padahal dalam hati aku masih belum bisa melupakan 'dia' yang membuatku terluka.
Hampir dua tahun setelah kepergiannya itu, kemudian disusul dengan penemuanku dari hasil pencarianku kenapa dia melakukan itu padaku, setelah itu aku baru sadar dan menerima, bahwa itu memang salahku.
Setelah aku dapat menerima, dan merelakan masa lalu itu menjadi bagian sejarah hidupku, saat itu pulalah tiba-tiba pesan itu datang di hidupku. Pesan yang aku terima itu ternyata bukanlah pesan biasa, karena setelah aku tanyakan pada pengirimnya, itu adalah ungkapan hatinya. Surat cinta, untukku. Iya, surat cinta itu ditujukan kepadaku.
Ragu? jelas! Kenal juga baru hitungan hari.
Tapi saat tahu bahwa dia sungguh-sungguh dengan perasaannya, akhirnya hatiku luluh juga. Yang awalnya aku menaroh curiga, sekarang jadi percaya. Yang awalnya aku biasa saja, sekarang benar-benar cinta.
Aku hanya ingin selalu bersamamuMelindungi dan memelukmuMenumpahkan cinta dan kasihku kepadamuAku ingin mencintaimu dengan sederhana…seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu…
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…
Oiya, ada satu hal yang mungkin sampai sekarang membuatku ingin tertawa. Setahuku saat menyatakan cinta, lagu-lagu yang dipilih entunya adalah lagu-lagu yang romantis abis githu. Tapi dia beda. Beneran beda. Entah apa yang ada di pikirannya, dia menyatakan perasaannya dengan iringan lagu Cinta Muka Buku milik Najwa Latief. Itu belum seberapa, yang lebih lucu lagi, setelah aku menerima cintanya, tiba-tiba aja aku juga suka dengan lagu itu. God, aku bener-bener suka dengannya, aku jatuh cinta padanya!
Najwa Latief - Cinta Muka Buku
Kita berkenalan hanya dalam laman muka buku
Kau hantar pesan dan suruh aku terima kamu
Ooh hati ku rasa sesuatu
Dan pabila kau kata kau mahu jumpa aku
Ku gelisah hati rasa tak menentu
Oohh kenakah rasa itu
Bagaimana harus bersua
Ku rasa gementar tapi bahagia
Perlukah kita cari peluang pertama
Walaupun kita tak pernah jumpa
Banyak persoalan yang berada di minda
Banyak tanda tanya dan juga kata kerja
Otak kata jangan hati pula kata ya
Hidup tak menentu adakah ini cinta?
Banyak soalan banyak juga jawapannya
Kata hati dan rasa tak dibiar saja
Setiap yang berlaku ada kebaikannya
Harus pejam mata dan cuba apa saja
Pabila kau renung tajam-tajam mata aku
Ku terdiam terkedu tak tahu mana nak tuju
Ooh itulah cinta yang satu
Cinta di muka buku
Ku gelisah hati rasa tak menentu
Oohh kenakah rasa itu
Bagaimana harus bersua
Ku rasa gementar tapi bahagia
Perlukah kita cari peluang pertama
Walaupun kita tak pernah jumpa
Banyak persoalan yang berada di minda
Banyak tanda tanya dan juga kata kerja
Otak kata jangan hati pula kata ya
Hidup tak menentu adakah ini cinta?
Banyak soalan banyak juga jawapannya
Kata hati dan rasa tak dibiar saja
Setiap yang berlaku ada kebaikannya
Harus pejam mata dan cuba apa saja
Pabila kau renung tajam-tajam mata aku
Ku terdiam terkedu tak tahu mana nak tuju
Ooh itulah cinta yang satu
Cinta di muka buku
kunjungan dulu yak bang. udah malem entar pagi dikonsesnin baca dulu ada 2 post yang belum dibaca sih
ReplyDeletecayooo dulu aja :P
oke. makasih kehadirannya ya....
DeleteCo Cuuiiittt .....
ReplyDeleteYeeee.... situ gak boleh ikut-ikut!
DeleteNgiri, ya? ngiri, ya? :P
mau dnger lagunya tabrakan ama backsound blog ini hehhee...
ReplyDeleteenak juga lagunya, kenapa muka buku ya kenapa ga cinta di facebook? :)
ReplyDeleteaduuu aku baca sampe habis ga mudengg... apa ya maksudnya...
Deleteapa krn inetku lemot dan ga keluar apa2???
Haha... Facebook: muka buku, boleh2.. :D
ReplyDeleteOw ow ow, lagunya boleh juga yak..