Monday, August 8, 2016

Nikah Diam-diam


Adat yang berlaku dan kebiasaan yang terjadi di sekitarku memang mengharuskan, bahwa setiap pernikahan harus mengundang banyak orang dan pesta. Saya yakin, tidak hanya di tempatku saja yang memiliki keebiasaan seperti itu. Semua yang berlaku di Indonesia juga hal semacam itu. Dan saya salah satu yang tidak menyukai acara seperti itu.

Saya tidak suka keramaian. Saya tidak nyaman dan saya akan lebih tertekan jika harus duduk dan melihat ratusan mata memandang kearah saya. Itu semua menakutkanku. Makanya sedari dulu, ketika muncul keiiginan untuk menikah, sejak dulu saya selalu berkeingnan untukk tidak menggelar pesta. Saya menghindari acara penuh keramaian itu.

Ketika saya melamarnya, pada saat itu pula saya sudah mengajukan keinginan, bahwa saya tidak menginginkan sebuah pesta. Cukup ada penghulu, itu sudah cukup bagiiku. Bahkan saya meminta Ijab-kabul di KUA sajja, agar tidak ramai. Tapi ditolak. Mereka hanya setuju kalau meniadakan pesta, tapi ijab-kabulnya harus di rumah. Hanya ada saudara dan tetangga dekat saja. selain itu, tidak.

Beruntungnya saya, karena keluarga sana juga tidak menyukai acara besar-besaran, jadi ketika saya dan keluarga datang untuk acara ijab-kabulnya, keluargaku hanya membolehkan 20 orang saja, tidak lebih. Dari awal sudah mewanti-wanti, tidak ada pesta, jadi jangan bawa pengiring banyak-banyak.Cocok dengan keinginanku. Syukurlah!

Nah, karena pernikahan ini kesannya diam-diam saja, tanpa ada pemberitahuan dan undangan kepada para kenalan. Banyak yang merasa kecewa dan sedikit membenci saya. Beberapa kali sayya bertemu dengan orang yang saya kenal baik, berubah mimik wajahnya dan ada yang langsung meninggalkan saya begitu saya memberritahu kalau saya sudah menikah. Saya tahu dan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Toh, memang acara pernikahan ini tak ada pesta, jadi menurutku tak harus memberitahukan kepada siapa-siapa.

Dan lagi, kalau di rumahnya, pas acara akad nikahnya sudah tak ada pesta. Pas di rumahku juga tak ada pesta. Ketika keluarga mereka datang setelah seminggu, keluargaku hanya menyambut dengan 20 orang yang kemarin ikut akad nikahnya.  Ibukku sudah setuju dengan pernikahanku, tak ada pesta, tak ada keramaian. 

Jadi kalau sampe sekarang masih banyak yang mempertanyakan pernikahanku, ya, saya sudah menikah. Menikah diam-diam.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!