Berhenti Cari Tahu, Demi Hidup yang Tenang
Beberapa hari ini aku memutuskan untuk berhenti mencari tahu apa yang sebenarnya nggak perlu aku tahu. Dulu, rasa penasaranku suka bikin capek sendiri. Rasanya kepengin tahu apa yang orang bicarakan di belakangku, apa maksud tatapan mereka, apa isi bisik-bisik yang tiba-tiba berhenti begitu aku datang. Tapi semakin aku cari tahu, semakin nggak tenang. Kayak orang lagi ngorek-ngorek luka sendiri. Sakitnya nambah, padahal luka itu mungkin bisa cepat kering kalau dibiarkan.
Sekarang aku mencoba untuk bilang ke diriku sendiri: “Udah, nggak usah kepo.” Biar mereka mau bisik-bisik, mau ngomong terang-terangan, atau bahkan pura-pura diam ketika aku lewat, aku memilih untuk nggak peduli. Toh, tahu pun nggak akan bikin aku bahagia. Yang ada cuma bikin pikiran penuh, hati panas, dan malam-malam jadi sulit tidur. Aku sadar, ketenangan itu datang bukan dari orang lain berhenti ngomong, tapi dari aku yang berhenti mendengarkan apa yang nggak penting.
Aku hanya ingin hidup tenang. Sesederhana itu. Hidup di mana aku bisa kerja tanpa harus mikirin ekspresi orang lain, bisa pulang tanpa beban pikiran tentang siapa yang nggak suka sama aku, bisa duduk minum kopi tanpa rasa curiga kalau obrolan orang di meja sebelah sedang mengarah kepadaku. Mungkin terdengar sepele, tapi jujur saja, hal-hal kecil seperti itu yang sering menguras energi.
Memang nggak gampang. Kadang masih ada godaan buat mencari tahu, masih ada rasa ingin tahu: “Sebenarnya mereka ngomong apa sih?” Tapi aku belajar mengendalikan diri. Aku belajar mengingatkan diri bahwa apa yang mereka bicarakan itu urusan mereka, bukan urusanku. Aku bukan polisi pikiran yang harus menindak semua gosip. Aku bukan juga tokoh utama dalam hidup mereka, jadi kalau mereka sibuk membicarakan aku, ya biarkan saja. Itu masalah mereka, bukan tugasku untuk meluruskannya.
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!