Kalau Gak Ada yang Dengki Sama Kamu, Haruskah Kita Khawatir?

 


Ada satu quotes dari Syekh Mutawally Syarawi yang bikin aku mikir dalam beberapa hari ini, “Jika engkau tidak menemukan seseorang yang mendengkimu, maka ketahuilah bahwa engkau adalah manusia yang gagal.” Awalnya aku langsung nyeletuk dalam hati, “Loh kok gitu? Dengki kan sifat jelek, masa malah jadi tolak ukur keberhasilan?” Tapi makin dipikir, makin kerasa logikanya: orang hanya akan iri jika kamu punya sesuatu yang bikin mereka merasa kurang.

Bayangkan kalau hidup kita benar-benar datar… gak ada pencapaian yang bikin orang nengok, gak ada sedikit pun cahaya yang membuat orang lain merasa silau. Itu artinya apa? Jangan-jangan kita memang gak melangkah ke mana-mana selama ini. Kayak jadi figuran di panggung besar kehidupan, ada atau tidak, ya sama saja. Gak ada yang kesal kalau kamu sukses, ya karena kamu gak pernah sukses dalam hal yang bikin orang ingin jadi kamu.

Dan jujur ya… kadang kita terlalu takut pada omongan orang. Sedikit maju dikit langsung ragu, takut ada yang benci, takut ada yang komentar sinis. Padahal justru itu sign-nya. Kalau ada yang mulai ngomel di belakangmu, itu karena mereka notice langkahmu. Mereka peduli, dalam bentuk negatif. Iri itu ibarat sorotan kamera paparazzi, ngeselin, tapi artinya kamu punya sesuatu yang layak diberi perhatian.

Aku sendiri pernah berada di posisi terlalu baik-baik saja. Hidup adem ayem, gak ada kehebohan. Tapi gak ada juga prestasi atau kabar bahagia yang bikin orang lain ngomel, “Ih kok dia bisa sih?” Dan itu ternyata bukan ketenangan… itu stagnan yang pakai topeng. Masih dalam zona nyaman, tapi gak ada kebanggaan yang bisa diceritakan ke diri sendiri.

Begitu hidup mulai naik level dikit, entah karier lebih jelas, rezeki mengalir lebih lancar, atau prestasi kecil yang bikin senyum bangga, eh mulai muncul aja tuh yang tiba-tiba sinis. Yang tadinya gak pernah peduli, kini rajin merhatiin gerak-gerik kita. Dulu aku kesal. Tapi sekarang aku mulai belajar menertawakan,  “Oh, berarti aku lagi di jalan yang benar.”

Kadang dengki orang lain itu kayak “sertifikat tak resmi” bahwa kamu berhasil bikin gelisah orang yang gak siap melihatmu maju. Mereka iri karena mereka sadar kamu keluar dari garis mereka, dan mereka tertinggal. Sounds mean, but true.

Jadi kalau suatu hari kamu merasa hidupmu sepi dari komentar nyinyir, mungkin bukan waktunya bersyukur dulu… mungkin saatnya nanya ke diri sendiri, “Apa aku sudah berusaha naik kelas? Apa aku sedang memperjuangkan sesuatu yang berarti?”

Bukan berarti kita sengaja cari musuh, ya. Bukan juga mendorong orang buat iri. Tapi kalau ternyata setiap langkahmu hanya membuat tapak tanpa jejak… mungkin kamu belum benar-benar berjalan.

Mulai dari sekarang, kalau ada yang dengki, tarik napas… lalu senyum. Karena itu artinya kamu sedang menang di babak yang mereka kira kamu pasti tumbang.

Dan percayalah… keberhasilan kadang memang lebih nyaring terdengar lewat bisikan orang yang tak suka melihatmu berhasil.

Comments

Popular Posts