Sudah hampir tengah malam, tapi tak kunjung membuatku mengantuk. Nggak tahu kenapa, tiba-tiba saya teringat pada dia. Ah, bukan dia. Dia sudah ada yang punya, jadi saya panggil saja mereka. Ini lebih layak dibanding jika saya hanya memanggil salah satunya dengan panggilan 'dia.'
Berawal dari bincang-bincang bersama teman, dalam perbincangan itu tiba-tiba dia berbicara tentang dia. Saat bicara tentang dia, entah mengapa, saya merasa kasihan padanya.
Teringat akan percakapan terakhir antara saya dan dia. Pusing, nggak jelas. Itulah yang sempat kau omongkan padaku.
Dalam saat-saat seperti itu, saya teringat akan kecemburuan saya di awal-awal mendengar pernikahannya. "Kau boleh mengambilnya dariku dengan syarat, jangan pernah kau buat dirinya bersedih." kata saya dulu.
Selain itu, saya juga pernah snewen karena mereka sampai-sampai saya sempat keceplosan ngomong, "Kamu boleh tertawa karena berhasil mendapatkan, tapi ingat, semua itu terjadi karena aku memberikannya padamu."
Ah, galau.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!