Tuesday, February 15, 2011

LATAH


Sebelumnya, saya ingin mengucapkan selamat hari libur memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kepadanyalah kita banyak belajar arti kebaikan, kesabaran dan tujuan hidup kita di dunia.

Sambil tidur-tiduran saya menulis blog ini melalui ponsel SE W200i jadul saya. Biar jadul, isi blog ini juga paling banyak tulisan dari hape ini. hehe

Kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengetahuan tentang LATAH.

Siapa yang tidak kenal latah? saya yakin semua orang tahu itu. Menurut data yang berhasil saya dapat dari mbah segala umat, mbah Google, akhirnya saya menemukam data-data yang saya butuhkan tentang LATAH.

Berdasarkan pengucapannya, latah dibagi atas :
1. Echolalia - Pengulangan kata / percakapan yang tidak bermakna. Latah seperti ini sering kita temui di dalam masyarakat kita, contoh : ketika kaget, tiba-tiba secara tidak sengaja mengucap, 'Copot, eh copot, copot, eh copot!'

2. Coprolalia - Pengulangan kata / mengeluarkan kata-kata yang tabu atau sumpah serapah yang tidak sesuai norma. Contoh: Ketika kaget tiba-tiba mengucap, 'Kont*l gede, Kont*l jaran, dsb'

Sedangkan menurut tindakan / gerakan (non-verbal) LATAH juga dibagi menjadi dua :
1. Echopraxia - Tindakan atau gerakan yang mirip berulang-ulang. Contoh, lompat-lompat atau tangan bergerak aneh.

2. Copropaxia - Latah yang menggerakkan tubuh sesua perintah. Biasanya pada hal yang bersifat tabu.

Ditilik dari sebabnya, LATAH in diakibatkan oleh kecemasan tersembunyi akibat perilaku dominan orang disekitarnya. Kebiasaan LATAH ini sebenarnya bentuk protes/pembenaran tentang bawah sadar. Bahkan, LATAH merupakan pengkodisian si pelaku yang merasa diperhatikan setiap melakukan Latah.

Sampai sekarang latah sulit disembuhkan jika tidak ada keinginan kuat dari pelakunya.

Bila masih stadium ringan, cara pencegahannya dengan tidak panik dan segera mengambil nafas berlahan-lahan untuk melepas ketegangan.

Buatlah janji. Berjanjilah untuk tidak latah jika sedang kaget. Janji ini tentunya dengan adanya sangsi. Percuma berjanji jika tidak ada sangsi. Mana takut!

Ketiga, minta bantuan.

Saya menulis tentang LATAH ini sebenarnya terilhami oleh kasus yang terjadi pada saya. Belum ada yang tahu, bahwa sebenarnya saya salah satu dari orang yang punya penyakit LATAH. Saya berusaha mengilangi kebiasaan ini karena beberapa waktu lalu saya dipergoki sedang LATAH ketika kaget mendengar klakson mobil di belakang saya. Mudah-mudahan saya lekas sembuh dari penyakit LATAH.

LATAH? NO WAY

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!