Wednesday, July 20, 2011

Aku Mulai Khawatir, Teman.

Don't get mad when it seems like someone care too much, start worrying when they don't care at all.

Dalam hidup ini, pasti akan kita jumpai berbagai macam teman, yang terkadang mengasyikkan, menyebalkan, bahkan mengharukan. Dari berbagai macam teman itu, tentunya ada teman yang bertipe peduli, tidak peduli, ato bahkan teman raja tega yang berani menikam dari belakang. Well, postingan kali ini ada hubungannya dengan tiga tipe teman tersebut.

Pertama, tipe peduli. Aku punya beberapa teman yang aku nilai bahwa mereka peduli kepadaku. Saking pedulinya, saat aku mengalami bullying dari seseorang, merekalah yang terus menyemangatiku agar aku tak memperdulikan tindakan bullying yang aku terima. Saat aku down, mereka selalu ada untukku. Tapi, karena aku merasa perhatian mereka berlebihan, aku mulai menghindari mereka. Bukan benci, lebih tepatnya takut. Takut kalo aku tidak bisa menjadi seperti yang mereka pinta. Takut kalo perhatian mereka menjadi candu yang akan membuatku ketagihan.

Kedua, teman yang bertipe tidak peduli. Sebenarnya aku nggak begitu yakin, apakah mereka masih pantas tidak ya kalo disebut teman? karena yang aku tahu, namanya teman adalah yang bisa diajak berbagi, baik di kala suka, ataupun di kala duka. Lah kalo mereka sudah tidak peduli, apakah mereka bisa dianggap sebagai teman? tidak kan?

Tapi, setelah dipikiri-pikir..... Seperti pepatah kuno mengatakan, tidak ada asap kalo tidak ada api. Dia tidak peduli, pasti karena ada asababun nuzulnya, kan? nggak mungkin kan dia bersikap tidak peduli kalo tidak didahului oleh sikap atau tindakan sebelumnya. Betul?

Nah, hubungannya dengan postingan kali ini adalah ada hubungannnya dengan temanku yang bertipe kedua ini, teman yang tidak peduli. Aku tidak tahu bagaimana mulanya, yang aku tahu, sebelum ini mereka begitu dekat denganku, tapi sekarang...... Aku tidak tahu juga, kenapa tiba-tiba mereka begitu jauh. Saking jauhnya, untuk menyapa pun mereka tak mau. Aku sudah berusaha untuk menyapa duluan, tapi sikap mereka seolah-olah tak mengenal aku. Padahal dulu kita pernah bersama, kita pernah mengalami hal kelam bersama.

Kalau aku salah, kenapa aku didiamkan? Kalo aku salah, kenapa aku tak diingatkan?

Bolehlah, boleh kalau aku memang bersalah. Tapi tolong, ingatkan padakau, beritahu aku salahku dimana? Sumpah, aku sekarang benar-benar khawatir dengan kalian. Jangan-jangan kalian kini membenciku, membenciku tapi tak berani memberitahuku. Plissss, plisssss, plissssss maafkan aku. Maaf kalau aku ada salah, maafkan aku jika aku tak sengaja berbuat salah pada kalian.

Em..... kalo tipe ketiga, sepertinya aku sudah pernah cerita sebelumnya. Bagaimana mereka, baca postinganku sebelumnya di sini

Tapi satu hal yang aku tahu, dari berbagai macam teman yang aku jelaskan di atas, semuanya tergantung mereka juga. Aku tidak bisa memaksa mereka untuk tetap menjadi temanku, atau memaksa mereka untuk mencintaiku. Semua tergantung mereka. Iya, tergatung mereka.
I can be your best friend, worst enemy, a real sweetheart or a real bad boys. It all depends on how you treat me.

Gambar

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!