Wednesday, November 2, 2011

Mengubur Rindu


Mengubur rindu itu bagai menikam hati sendiri... [Alberthiene Endah]


Seharian ini, mulai dari kemarin sebenarnya, aku merasa ada yang kurang dalam hidupku. Entahlah, aku juga tidak tahu harus menjelaskan apa agar tulisanku ini dapat dimengerti. Aku sendiri tidak tahu bagaimana perasaanku, bagaimana harus mengatakannya, bagaimana harus mengungkapkan segalanya. Aku tidak tahu.

Semua bermula dari keputusanku untuk melupakannya. Melupakan bukan untuk seketika, aku hanya butuh waktu, berlahan-lahan dan aku harap pasti, aku bisa melupakannya. Tidak ada masalah apa-apa antara aku dan dia. Hanya perasaan sedikit bersalah saja jika harus membuatnya membalas perasaanku padanya. Bukan, bukan memaksanya, ini hanya perasaanku yang sedikit merasa bosan sebenarnya.

Rindu paling nyesek adalah kalau nggak bisa diungkapkan pada yang bersangkutan...[Alberthiene Endah]

Bener banget apa yang dikatakannya. Mungkin perasaan yang tidak mampu aku ungkapkan inilah mengapa aku tidak mampu menjelaskan. Dada terasa sesak. 

Jujur, aku menyimpan banyak rindu kepadanya. Tapi untuk mengungkapkannya, aku tak bisa. Biar aku simpan saja perasaan rindu ini di dalam dada, sampai aku tak bisa untuk membendungnya. Akuu sudah berjanji untuk tidak mengganggunya lagi, aku tak ingin dan tak mau mengungkapkannya.

Jangan salahkan aku jika aku terlalu mellow atau apapun namanya itu. Galau, mungkin namanya. Tapi yang aku tahu, hidupku tak ingin terlihat datar-datar saja tanpa ada rindu yang aku punya. Orang yang gak punya perasaan rindu, datar banget hidupnya... Tapi untuk mengatakan bahwa aku merindukannya, saat ini sepertinya aku tak bisa. Aku berjanji untuk menjaga imejku di hadapannya. Tak ingin terlalu banyak mengumbar kata rindu, yang akibatnya malah dia tak lagi percaya padaku. Aku pernah melakukannya, aku tak ingin mengulanginya.

Apakah aku harus mengubur perasaan rinduku padanya? sanggupkah aku untuk melanjutkan untuk berdiam, tak mengungkapkan, Sedangkan aku tahu, aku terlalu lemah untuk itu.

Mengubur rindu itu bagai menikam hati sendiri... iya, aku tahu. Tapi untuk saat ini aku tak mampu selain mengubur rinduku. 

22 comments:

  1. Iya...

    Rindu adalah bunga yang bermekaran saat ingatanku hanya kamu...
    Dan bunga pun akan percuma bila tak ada yang memetiknya :D

    ReplyDelete
  2. Saya juga lagi merasa seperti itu mas. Rindu tapi gak bisa bilang, halah~

    Perasaan galau mulu nih Mas Riu~

    ReplyDelete
  3. galau,,rindu memng begitu adanya sob,, coba saja lahan perlahan menikmati kegalauan akan rindu itu,,intinya butuh proses tuk bisa menyesuaikan rasa itu.., ya nikmati saja rasa itu

    ReplyDelete
  4. @Kak Rin: Tambah galau nih....

    Udah dua hari gak menyapa, entah sampai kapan bisa menyimpan perasan rndu kayak gini. :(

    ReplyDelete
  5. @Mbak Una: Abisnya banyak yang tersesat di blog ini nyari yg galau-galau, jadiya sekalian nulis tentang itu aja.

    Emang galau beneran, daripada nyesek, ya ditulis. :)

    ReplyDelete
  6. @Alkahfi: Ini juga bagian dari menikmati rasa rindunya. Meski bikin sesak, tapi harus bagimana lagi...

    Kangen dia. Kangen dia. Kangen dia. hiks

    ReplyDelete
  7. emang tuh riu, rindu itu cuma bisa dilampiaskan atau dialihkan kalau "menikmati" sudah susah, hehehehe :p

    ReplyDelete
  8. Dan menulis ini salah satu caranya melampiaskannya. hehe

    Thank ya.... :D

    ReplyDelete
  9. Galau tingkat tinggi nih udah, periksa ke dokter cinta setempat.. :D

    ReplyDelete
  10. Masih level satu, kok.

    Masak gini udah level tinggi sih? padaha ada yang lebih tinggi dari ini lho.... hihih

    ReplyDelete
  11. tulis aja semua perasaanmu di blog ini, dan ceritakan kepada dunia or sahabat2mu.. lama2 saat kau merasa perasaan membuncahmu sudah mulai menemukan cabang untuk dialirin, lama2 akan kehilangan euforianya dan tidak akan terlalu menyesakkan dada...

    weee kenapa ga diperjuangin? kali aja muara rindumu juga merasakan hal yang sama :)

    ReplyDelete
  12. quote-nya alberthienne endah itu benar2 jleb banget mas.... aku juga lagi ngalaminnya. aku suka sama seseorang tapi gak berani ampe sekarang bilangnya. :( #curcol

    ReplyDelete
  13. Haduuh...andai nay bisa bantuin mas, buat sampein kepadanya kalo mas rindu, akan nay lakuin :)

    ReplyDelete
  14. @Nia Angga : sesuai dgn keinginan awal pembuatan blog ini, ini adalah media untuk menyalurkan cerita yang tak bisa aku ceritakan melalui lesan.

    Inilah caraku untuk mengabadikan kisahku, perjalanan hidupku, dan perasaanku.

    Terima kasih atas pengertiannya. :)

    ReplyDelete
  15. @neul: Aku sering pakai kata-katanya untuk postingaku. Bner-bener mengnspirasi buat menulis dan menyalurkan persaan di dada yang nyesek abis. hehehe

    Gantian kamu certa di blog, dong! :)

    ReplyDelete
  16. @Nay: Seneng banget kalo bisa sampein ke dia. secara aku tak tahu harus bagimana lagi untuk mengungkapkan segala rinduku kepadanya.

    *nangis di pojokan*

    ReplyDelete
  17. owh so sweet rindu dengan ane kan?
    makasi makasi makasi
    #ada bata kekepala

    cie cie cie so riu bisa rindu
    rindu apaan hayoo

    ReplyDelete
  18. @Rul: Tuh udah tahu.

    Udah tau kalo aku lagi rindu padamu, masih aja gak dikasih jawaban. :(

    ReplyDelete
  19. @Yan: Tiap hari lho.....

    Blogku ini memang ngusung tema galau. hahaha

    ReplyDelete
  20. @nur" jangan dong!

    Liat mayat aja udah takut, masa liat yang idup juga sih.... hehehe

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!