Masih tentang kisahku yang terjadi beberapa hari yang lalu. Ceritanya aku sedang ngrumpi bareng temen-temen tentang fenomena yang terjadi di masyarakat kita, bahwa banyak orang di luar sana (red: di masyarakat), meski mereka tidak bisa bersatu, dipisahkan oleh sesuatu, perasaan suka tetap saja tumbuh di hati mereka. Meski tak bisa hidup bersama, hati masih setia dan berdoa demi kebahagiannya.
Saat aku ngomong seperti itu, sebenarnya aku tidak berfikir bahwa itu akan berbalik ke arahku. Ternyata, setelah aku ngomong seperti itu, ada beberapa yang aku tidak tahu mengapa, tiba-tiba mata mereka berkaca-kaca sambil menunjuk ke arahku, "curhat... curhat....". Berkaca-kacanya udah kayak orang nagis githu. Dari beberapa yang tidak tahu maksud dari perkataanku, setelah ada yang mengingatkan kisahku, akhirnya semua pada tahu.
Aku yang tidak sadar bahwa kata-kata itu juga merujuk ke aku, jadi salah tingkah, "kok aku ngomong gini sih?" kataku dengan pipi bersemu merah karena malu.
Ya, ya, ya...... itu masa laluku. Aku gak sadar telah membuka pintu masa lalu itu dan menceritakan apa yang sedang terjadi pada diriku.
Setiap orang pasti punya masa lalu, dan itu masa laluku, takdirku. Kadang bisa menyadari, tapi tak jarang malah membuatku bertanya-tanya, kenapa takdir begitu keras padaku?
Pernah aku membencinya, tapi itu hanya dalam perkataanku saja. Dalam hatiku, aku tetap mencintainya. Bahkan sampai sekarang. Jujur, yang buruk di mataku dari dia adalah saat dia tak menyelesaikan apa yang sudah dia mulai kepadaku. Semua yang sudah dia mulai pada diriku, aku yakin dia tak melupakannya. Tapi mungkin dia sedang berusaha menyangkal dan berusaha menguburnya dalam sebuah cerita yang hanya dia dan aku yang mengetahuinya.
Aku sadar, dia tak akan melakukan semua ini tanpa alasan.
"Berikanlah aku alasan agar aku mengerti dan menerima takdirku ini". Kata-kata itu selalu aku ucapkan, dalam hati. Ingin aku mengatakan itu padanya, tapi sampai sekarang belum pernah aku ucapkan.
Setiap orang pasti punya masa lalu, dan itu masa laluku, takdirku. Kadang bisa menyadari, tapi tak jarang malah membuatku bertanya-tanya, kenapa takdir begitu keras padaku?
Pernah aku membencinya, tapi itu hanya dalam perkataanku saja. Dalam hatiku, aku tetap mencintainya. Bahkan sampai sekarang. Jujur, yang buruk di mataku dari dia adalah saat dia tak menyelesaikan apa yang sudah dia mulai kepadaku. Semua yang sudah dia mulai pada diriku, aku yakin dia tak melupakannya. Tapi mungkin dia sedang berusaha menyangkal dan berusaha menguburnya dalam sebuah cerita yang hanya dia dan aku yang mengetahuinya.
Aku sadar, dia tak akan melakukan semua ini tanpa alasan.
"Berikanlah aku alasan agar aku mengerti dan menerima takdirku ini". Kata-kata itu selalu aku ucapkan, dalam hati. Ingin aku mengatakan itu padanya, tapi sampai sekarang belum pernah aku ucapkan.
Semacam memaksakan diri supaya dia mau menjelaskan kenapa itu terjadi, tapi sekali lagi aku tersadar, itulah takdirku. Sepahit apapun takdir yang harus aku terima, aku ingin memeluknya, menyambutnya dan bersahabat dengannya. Karena tidak ada yang bisa aku lakukan selain hanya menerima takdirku dan mengusahakan yang terbaik untuk hidupku.
One man loves you-That Man, Hyun Bin-
That man loves you wholeheartedly
he follows you around like a shadow everyday
That man is laughing and crying
Just how much…how much more do I have to gaze at you alone
This love that came like the wind
This beggar-like love
If I continue this way, will you love me?
Just come a little nearer…a little more
If I take one step closer to you, then you take two steps back
I who love you am next to you now
That man is crying.
That man is timid
So he learned how to laugh
That man has many stories that he can't even tell his best friend
So his heart is full of tears
That's why, That man
You, he loved you
Because you are just same as him
Yet another fool, yet another fool
Can't you hug me before you go?
I want to receive love, baby
Everyday in my heart,
Just in my heart,
I shout and
That man is next to her even today.
Do you know That man is me?
You're not pretending that you don't know, right?
You really don't know cause you're a fool.
Just how much... how much more do I have to gaze at you alone
This love that’s like a fool
This beggar-like love
If I continue this way, will you love me?
Just come a little nearer...a little more...
If I take one step closer to you, then you take two steps back
I who love you is next to you now
That man is crying.
good sepahit apapun takdirmu dgnnya kamu akan tetep menerima,, konswekensi org yg jatuh cinta ,,seep dech
ReplyDeleteOra dong aku mas... :D
ReplyDeleteSumpah deh, itu yang bahasa linggisnya aku gak ngerti (~_~
ReplyDeletepahamilah sob bahwa kehilangan yang loe rasain sebenarnya bukan kehilangan sejati, hati hanya mencoba menemukan sepasang kepingan dirinya yang bener" sama dan satu..
ReplyDeletemaka bersabarlah bahwa,sesungguhnya memiliki akan datang ke loe..
sadaaap..
:p
tik tik tik.
ReplyDeleteAku kaya ngebaca kenangan masa lalu ku sendiri. Ngebaca yg seharusnya aku dengar dan aku pahami dari orang lain.
Dan betapa paittnya sindiran itu.. #berasa kaya mkan sirih#, aku adalah bagian dari orang2 yg tak memberi alasan itu. Memberi alasan utk pergi dari sinar bintang nun jauh disana. (curcol daaah jdinyaaa. Maap.maap mas)
@Anak pingit:
ReplyDeleteAmin. Semoga hari itu segera tiba, dan aku akan dengan suka cita akan menyambutnya.
Sudah lama rasanya aku merasakan dahaga cinta. Hanya obat penawar yang tepatlah yang dapat menyembuhkannya. :)
@leiny_Deedee:
ReplyDeleteTernyata ada juga yang merasakan sepertiku. Menjadi korban oleh seseorang yang ditunggu kedatangannya dgn sebuah penjelasan, dan yang ditunggu tidak pernha datang.
Tahu tidak, menunggu penjelasanmu adalaha yang dimau oleh orang di masa lalumu itu. Seperti halnya aku yang juga menunggu penjelasan dari orang di masa laluku.
just keep calm, habis gelap terbitlah terang :)
ReplyDelete@Katlis:
ReplyDeleteAku juga bingung, mau bales komentar apa.
Salam kenal juga ya....
@Secrete:
ReplyDeleteSiiip! mudah-mudahan cahaya itu segera datang.
Terlalu lama hidup dalam kegelapan soalnya. :(
@Kak Rin :
ReplyDeletePake Google terjemah saja. gampang kok. :)
@mbak Una:
ReplyDeleteSama, aku juga gak ngerti kok.
@Mas Kahfi:
ReplyDeleteSusah ya jadi orang yg jatuh cinta.
Jatuh cinta menderita, putus pun lebih menderita. :(