I hate when people ask me a question and don't believe my answer.
Postingan kemarin ternyata seru banget. Selain banyak yang pro dan kontra, ternyata hasilnya juga mengejutkan!
Ada beberapa hal yang belum aku sebutkan dalam cerita itu. Salah satunya tentang pertanyaan dia, "apakah aku merasa aneh dengan keberadaan kaum seperti mereka? Apakah aku membenci keberadaan mereka?"
Jujur, saat itu aku langsung jawab, "tidak!"
Hidup sebagai kaum seperti mereka tidaklah mudah. Sebelum mereka mau menerima keberadaan seperti itu, sudah terjadi perang batin dalam diri mereka. Siapa aku yang berani menyalahkan dengan keputusan mereka. Aku tak punya hak untuk menyalahkan, sekaligus menghukum mereka. Kalau ini dikaitkan dengan hubungannya dengan Tuhan, ini hubungannya antara dia langsung dengan Tuhan dia, bukan aku. aku tak berhak apa-apa.
Yup, seperti itulah pandanganku terhadap keberadaan mereka.
Balik ke niat awal postinganku hari ini, sepertinya postinganku sebelumnya yang bercerita tentang pengalamanku 'digodain' oleh kaum yang termarginalkan itu akan berlanjut dalam postinganku kali ini. Secara pagi ini, sebelum aku memulai aktifitasku aku menemukan sebuah artikel hasil dari sebuah penelitian di universitas di New York, California, dan Essex, Inggris. Penelitian ini menjelaskan bahwa orang yang berteriak paling lantang meneriakkan penentangan tentang adanya pasangan gay, ternyata mereka itu sebenarnya adalah salah satu bagian dari kaum 'termarginalkan' itu, tapi tidak mengakuinya.
Ini bukanlah mengada-ada lho... pernyataan itu merupakan kesimpulan dari sebuah studi yang dilakukan oleh
universitas di New York, California, dan Essex, Inggris, setelah
mengadakan empat eksperimen para peneliti mendapati bahwa responden dengan orangtua yang lebih mengekang, tidak menerima kehadiran gay,
cenderung lebih mengidentifikasi diri sebagai orang yang "lurus" alias
hetero, tetapi pernah merasa tertarik pada sesama jenis. Adapun mereka
yang dibesarkan dalam lingkungan rumah yang lebih suportif dan terbuka,
lebih mudah menerima seksualitas mereka.
Selain itu, individu
yang menganggap dirinya lurus, tetapi dalam tes psikologi menunjukkan
ketertarikan yang kuat pada sesama jenis kemungkinan terancam oleh adanya gay
dan lesbian, karena kaum homoseksual mengingatkan mereka pada
kecenderungan yang serupa dalam diri mereka, sebuah kecenderungan yang ingin diingkarinya. Itulah sebabnya kaum homofobia (pembenci kaum homo) menunjukkan keengganan yang sengit terhadap orang-orang gay,
dan takut terhadap mereka.
Tanpa mereka sadari, ketika orang-orang anti-homo "berperang" dengan diri mereka sendiri dengan menentang keberadaan kaum homo ini, pada saat itulah mereka sedang terjadi konflik dalam diri mereka. Sebagian kaum homofobia yang tidak menerima seksualitas
mereka merasakan dorongan untuk menyerang kaum homoseksual karena rasa
takut hasrat mereka yang tertindas, yang tidak ingin diakuinya itu akan muncul ke permukaan dan diketahui oleh orang banyak.
Masih dari penelitian yang sama, ada beberapa contoh yang membenarkan adanya perilaku ini. Orang-orang yang mengampanyekan anti-gay,
tetapi pada akhirnya malah terjerat dalam skandal seks sesama jenis pula. Ada Roy Ashburn, senator di negara bagian California, yang dikenal
menentang hak-hak kaum gay. Pada akhirnya Ashburn mengakui bahwa dirinya gay. Ada Gubernur New, Jersey James McGreevey yang juga kedapatan selingkuh dengan seorang pria gay saat sedang melobi untuk menentang hak-hak kaum gay.
Harapan dengan dipublishnya hasil penelitian ini dapat membantu menjelaskan mengapa kaum gay dan lesbian sering menjadi sasaran tindak bullying dan kebencian.
Hmmm.... setelah tahu penelitian ini, aku kok jadi berpikir dua kali ya... apakah aku telah bertindak bullying kepada mereka? sudah tidak adilkah aku dengan keberadaan mereka?
Aku tak bisa membenci mereka, tapi aku juga bukan dari golongan yang mendukung keberadaan mereka. Aku hanya ingin kita sadar, ada hal lain yang lebih penting kita dahulukan selain hanya mengurusi kecenderungan seksual mereka.
Semoga bermanfaat.
Hmmm.... setelah tahu penelitian ini, aku kok jadi berpikir dua kali ya... apakah aku telah bertindak bullying kepada mereka? sudah tidak adilkah aku dengan keberadaan mereka?
Aku tak bisa membenci mereka, tapi aku juga bukan dari golongan yang mendukung keberadaan mereka. Aku hanya ingin kita sadar, ada hal lain yang lebih penting kita dahulukan selain hanya mengurusi kecenderungan seksual mereka.
Semoga bermanfaat.
ane punyak adek angkatan yg terang2ngan ngakuin kalau dia gay malah terang2ngan pacaran....
ReplyDeleteyaaa emang aneh sih,,tapi bingung juga ya mau bertindak apa???
kalau ane sih itu urusan mereka selama mereka gag ganggu kita ya fine-fine ajaa,,hehehe
aku juga punya teman yang seperti itu. Pacarnya juga banyak, baik yg resmi atau yg tidak resmi.
Deleteaku juga biasa aja bersikap kepada mereka, secara memang bukan kapasitasku untuk menghakimi mereka. harapanku sih mereka tidak terlalu jauh. kasian kalo terlalu jauh. :)
semoga sih mereka segera sadar :)
ReplyDeleteamin.
DeleteGood Posting!!!
ReplyDeleteIyah.... lagian kalau mereka mau jadi gay or lesbian kan hak tiap orang yah... TK suka ama paragraf ini :
"Hidup sebagai kaum seperti mereka tidaklah mudah. Sebelum mereka mau menerima keberadaan seperti itu, sudah terjadi perang batin dalam diri mereka. Siapa aku yang berani menyalahkan dengan keputusan mereka. Aku tak punya hak untuk menyalahkan, sekaligus menghukum mereka. Kalau ini dikaitkan dengan hubungannya dengan Tuhan, ini hubungannya antara dia langsung dengan Tuhan dia, bukan aku. aku tak berhak apa-apa."
bener banget... kalau kita bisa melihat dari sudut pandang mereka... hidup sebagai golongan yang minoritas seperti ini tuh sulit... mereka cuman ingin diterima aja... atau lebih mudahnya tidak di usik... karena mereka untuk menerima hal ini aja udah susah...
mangkanya TK sih suka sama lagu Born This Way nya lady gaga yang memiliki sudut pandang ini... ^^
Bener banget.
Deleteaku juga gak mau jadi orang yang sok suci, padahal masih banyak dosaku yang aku sendiri belum yakin, apakah dosaku termaafkan atau tidak.
yang jelas, salut dah dengan mereka. :)
Wah bro, ente lagi galau gara2 dirayu homoers ya, sabar yak. Mereka itu jgn dijauhi, tp jgn tidur breng aja, tkut di apa2in lu.. :)
ReplyDeleteBukan galau kaleeee....
DeleteCuma mumpung masih anget kasusnya, jadinya aku lanjutin aja ceritanya.
Aku gak akan menjauhi, dan gak bakal mengucilkan mereka. Itu hidup mereka, aku gak punya hak untuk mengatur mereka. :)
Wew, ini ttg hombreng ya. Kenapa gak lo terima aja cinta si do'i? huehue.. Boni sama Doris jg selalu dikira homo. (-_-')
ReplyDeleteIya, maunya juga aku trima. tak mau membuatnya kecewa. tapi itu menyalahi hati nuraniku.
Deletebtw, Boni Boris siapa ya? aku kok gak kenal :|
what the f*ck!!untung disni teman q semuanya normal,tapi emang ssuah ngenalin mana yg lesbi ama maho,lain sama bencong tulen wkwkw
ReplyDeleteBener banget!
DeleteUntuk mengenali mereka memang susah banget. kalo mereka tidak menunjukkan ketertarikan mereka, kita juga tak akan tahu siapa mereka sebenarnya. :)
bener tuh, pandang yang nilai siapa diri kamu sebenarnya.
ReplyDeleteiya, jangan terlalu gampang menyalahkan orang lain, golongan orang lain. karena belum berarti orang g kita nilai jelek aslinya malah baik. :)
Delete