Monday, November 24, 2014

Dilema : Memilih Untuk Tidak Memilih.


Aku benci saat-saat seperti ini. Ketika hidup berada di masa-masa yang tidak bisa dibilang muda lagi. Pertanyaan-pertanyaan "kapan? kapan? dan kapan?" lebih sering aku dengar. Mereka tidak tahu, betapa mereka telah menyakiti aku.

Aku dulu tidak seperti ini. Selalu ada untuk memilih, siapapun mereka, tanpa banyak alasan yang melatarinya. Sekarang? setiap pilihan harus ada alasannya. Menimbang layak dan tidak layak, bagus dan tidak, bagaimana dan trus bagaimana. Pertanyaan itu selalu datang ketika dihadapkan pada pilihan.

Pernah aku mencoba untuk menerima satu saja. Dan aku telah meyakinkan hati untuk menerima, bagaimanapun keadaannya. Tapi ketika hari-H, aku memilih untuk mundur karena ternyata aku tak bisa membohongi hatiku, tak ada rasa dalam hatiku. 

Jika rasa saja sudah tak ada, bagaimana aku bisa melanjutkan? ini urusan yang sangat panjang. Pilihan untuk hidup bersama bukan waktu yang sekejap saja, tapi hingga akhir hayat menutup mata. Jika saja rasa tak ada, apakah aku harus melanjutkan pilihan?

Aku memilih untuk tidak. 

Aku bingung harus memilih yang mana. Ada banyak alasan, ada banyak pilihan, dan aku memilih untuk tidak memilih. 

Hidupku tak serumit ini dulu, jika tak ada orang lain yang menghancurkan mimpiku. Kini aku malah tak tahu harus bagaimana, ketika semua pilihan tetap kepadanya, nama baru yang datang tak pernah bisa menggantikan. Entah sampai kapan.....







No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!