Saturday, July 4, 2015

Cinta Tak Bisa Dipaksakan



Lanjutan dari kisahku kemarin. Ceritanya kemarin saya dipertemukan dengan seorang gadis. Harapannya agar pertemuan pertama ini akan berlanjut ke jenjang berikutnya. Harapan semua orang, bukan harapanku.


Sedari awal memang saya sedikit terpaksa ketika harus menjalani ritual semacam ini, saya lebih suka gaya backstreet daripada terang-terangan semacam ini. Bukan kenapa-napa, karena hubungan semacam ini bagusnya dimulai dari pendekatan-pendekatan awal, tidak langsung diketahui oleh orang tua masing-masing. Jika hati sudah terhubung, maka benih-benih cinta akan lebih mudah bersemi.

Saya mencoba menerima acara kemarin itu. Mencoba mwmbuka hati selebar-lebarnya. Tak selamanya saya harus menutup hati, hanya karena pernah kecewa dan disakiti. Tapi tetap saja, hatiku sulit menerima hadirnya orang baru di kehidupan saya.

Ketika sampai di rumahnya, dan ketika dia dipanggil untuk keluar dari kamarnya, saya sedikit berharap saya bisa menemukan itu. Tapi nyatanya saya tak berhasil mendapatkan perasaan itu.

Harus saya bilang, saya laki-laki yang mydah jatuh hati. Biasanya, perasaan suka itu akan hadir disaat saya berjumpa dengan seseorang pada saat pertama. Jika perasaan itu tak pernah ada, maka akan sulit menumbuhkan perasaan suka itu selanjutnya.


Dia cantik. Agamanya juga cantik. Tapi kecantikan itu belum bisa menghadirkan perasaan sukaku terhadapnya. Bukan seperti itu yang ku mau.


Tak bisa dilanjutkan. Saya sudah mengatakan kepada ibuku. Saya tsk menyukai gadis tipe seperti ini. Bukannya jelek, cuma terlalu lembut. Saya tipe laki-laki yang tidak sabaran. Segalanya ingin cepat. Kalo saya mengiyakan gadis ini, takutnya akan sering kontra dengannya.

Cinta ini tak bisa dipaksakan. Cukup bisa mengenalnya, tak bisa dilanjutkan.


No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!