Thursday, September 15, 2016
Bakar Sate Bareng Istri
Idul Adha kemarin menjadi pengalaman yang tak biasa bagi saya. Dalam arti, ini pengalaman pertama setelah status KTP saya berubah menjadi tidak sendiri lagi. Kalo yang lainnya sih masih sama. Sholat Idul Adha dan makan daging qurbannya. Yang berbeda adalah cara merayakannya, khususnya dalam pengolahan daging qurbannya.
Jika sebelum-sebelumnya adalah ibuk yang masakin dan yang mengolah daging qurbannya. Nah, kemarin saya dan istri yang mengolahnya. Diolah biasa aja, bikin sate. dibakar bareng. Awalnya sih saya hanya menyerahkan sepenuhnya pada istri. Apalagi dari dulu memang tidak suka aroma dagingnya, jadi dari dulu hanya terima jadi saja, tidak ikut masak. Lagian, abis sholat saya keluar rumah. jadinya yakin aja, kalo pas pulangnya masakan udah jadi. Ternyata prediksi saya salah. masakan belum ada karena daging qurban baru selesai dibagikan.
Karena jam 2 belum ada masakan, akhirnya diputuskan buat masak bareng. itung-itung biar bisa menghabiskan watu berdua saja. Jadinya ya gitu deh..... masak sate bareng.
Pas masak bareng itulah saya jadi ngerti, apa yang dimau dia dari saya. ngobrol panjang lebar, meski sebenarnya saya terganggu dengan aromanya, tapi dari situ saya tahu banyak yang harus saya kerjakan.
Sedikit tahu aja, kami menjalani pernikahan ini tidak dimulai dengan proses pacaran. Jadi setelah menikah itu saya baru tahu siapa dirinya. sebelumnya sih hanya sekedar tahu saja, tapi tidak dekat. Ngobrol berdua pun masih bisa dihitung dengan jari. Jadi kita memang benar-benar tidak kenal dan paham betul dengan pasangan. Nah, dari masak sate bareng itu saya jadi tahu, nyambung sedikitlah. heheh
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!