Doa yang Tumbuh dari Luka

 


Ya Allah… terkadang aku tidak tahu harus mulai dari mana. Doa ini seperti tersendat-sendat, terbata-bata keluar dari hati yang penuh beban. Aku hanya ingin Engkau mendengar, meskipun kata-kata yang kupilih mungkin berantakan. Sungguh, aku berlindung kepada-Mu dari keadaan berat yang membuat napas sesak, dari kesengsaraan yang membuat langkah seperti lumpuh, dan dari setiap takdir buruk yang seringkali sulit aku pahami. Aku tahu, semua sudah Engkau tetapkan. Tapi aku mohon, kuatkan aku untuk bisa menerimanya tanpa kehilangan harapan.

Ada rasa takut yang tak bisa selalu kuungkapkan kepada manusia. Takut ditertawakan, takut direndahkan, bahkan takut musuh bersorak gembira ketika aku jatuh. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berpegang. Jangan biarkan kebahagiaan orang lain lahir dari luka yang kualami. Jangan biarkan mereka menari di atas kesedihanku. Sebab Engkau Maha Tahu, aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk bertahan, meski kadang aku hampir menyerah.

Aku sadar, hidup ini memang penuh ujian. Ada kalanya aku diberi nikmat, ada kalanya aku dipaksa menelan pahitnya cobaan. Tapi ya Allah, ketika aku berada di titik paling rapuh, jangan biarkan aku sendirian. Dekatkan aku pada rahmat-Mu. Genggam hatiku agar tidak hanyut dalam putus asa. Tuntun aku supaya tetap bersyukur, meski hanya pada hal kecil yang tersisa di genggaman.

Ya Allah… bila memang harus ada kesedihan, jadikan ia jalan menuju kedewasaan. Bila harus ada takdir yang sulit, jadikan ia tangga menuju kebaikan yang lebih besar. Jangan biarkan aku membenci hidupku sendiri, sebab aku percaya, apa yang Engkau tulis selalu punya makna. Aku hanya manusia yang terbatas, yang seringkali tidak mengerti rahasia-Mu.

Dan terakhir, ya Allah, aku mohon… lindungi aku dari buruknya takdir, dari kerasnya hati, dan dari kegembiraan orang-orang yang menanti kejatuhanku. Jadikan aku pribadi yang tetap tegar, meski banyak luka. Jadikan aku pribadi yang mampu ikhlas, meski banyak kecewa. Karena aku tahu, bersama-Mu tidak ada yang benar-benar hilang. Hanya butuh waktu, hanya butuh sabar, untuk melihat bahwa semua yang Kau gariskan sesungguhnya adalah kasih sayang-Mu yang tak pernah salah arah.




sumber foto

Comments

Popular Posts