Selamanya Diingat Sebagai Orang yang Pernah Salah
Dunia ini memang keras. Kadang bukan soal kita tidak pernah berbuat baik, tapi karena sekali saja kita jatuh, seribu kebaikan sebelumnya mendadak lenyap. Orang tidak lagi melihat apa yang sudah kita perjuangkan, tidak peduli seberapa banyak hal baik yang pernah kita lakukan. Yang melekat di kepala mereka hanyalah satu: “dia orang yang pernah salah.” Dan inilah yang paling kutakuti.
Bulan lalu aku sudah merasakannya sendiri. Dipermalukan di hadapan orang-orang yang dulu kupikir memahami. Mereka tidak hanya menyoroti kesalahanku, tapi juga menikmatinya, menjadikannya bahan cerita. Seolah-olah kejatuhanku adalah tontonan yang pantas disiarkan. Rasanya seperti berdiri di tengah kerumunan sambil ditunjuk-tunjuk, tanpa punya kesempatan untuk membela diri. Dan yang lebih menyakitkan, semua kebaikan yang pernah kulakukan hilang begitu saja, terkubur di balik satu kesalahan itu.
Ketakutan ini tumbuh pelan-pelan. Aku jadi ragu untuk melangkah lagi, karena aku merasa setiap langkahku diawasi. Aku takut salah sedikit saja, mereka akan semakin yakin dengan cap buruk yang sudah ditempelkan padaku. Aku takut meski aku mencoba memperbaiki diri, mereka tidak akan pernah lupa. Seakan-akan aku selamanya hanya akan dikenang sebagai orang yang gagal, orang yang jatuh, orang yang tidak pantas dihargai.
Kadang aku bertanya-tanya, apakah ini memang sifat dasar manusia? Lebih cepat mengingat keburukan daripada kebaikan. Lebih mudah menghakimi daripada memahami.
Dan di sinilah aku sekarang, masih belajar menerima kenyataan. Masih berusaha berdamai dengan luka.
sumber foto
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Happy blogwalking!