Ujian atau Karma?

 


Antara sedang diuji… atau sedang membayar karma.

Itulah yang terus berputar di kepalaku akhir-akhir ini. Aku tidak tahu harus percaya yang mana. Aku tahu, dalam keyakinanku, kita percaya pada ujian, pada takdir, pada ketentuan Tuhan. Tapi entah kenapa, kata “karma” itu tiba-tiba sering mengetuk pikiranku. Mungkin karena luka yang datang bertubi-tubi. Mungkin karena kejadian yang kurasa seolah-olah terlalu tepat untuk tidak dianggap sebagai balasan. Dan aku jadi bingung… apa ini cobaan dari Tuhan? Atau memang hasil dari perbuatanku dulu yang tanpa kusadari menyakiti orang lain?

Aku mencoba mengingat-ingat. Dulu aku pernah salah. Pernah menyakiti. Pernah egois. Pernah juga tidak peduli dengan perasaan orang. Tapi apakah semua itu kembali sekarang dalam bentuk yang lebih menyakitkan? Atau sebenarnya ini hanya pikiran berlebihan saja? Karena sering kali kita sedang jatuh, lalu pikiran jadi liar, mencari-cari penyebab. Seakan-akan harus ada yang bisa ditunjuk sebagai alasan. Dan karma itu, jadi alasan yang paling mudah.

Tapi kalau ini ujian, aku juga bertanya: kenapa harus aku? Kenapa rasanya tidak berhenti-berhenti? Apa Tuhan sedang menguatkanku lewat rasa sakit ini? Atau sedang menyingkirkan sesuatu yang sebenarnya buruk bagiku? Aku tidak tahu. Yang aku tahu hanya satu: rasanya berat sekali. Rasanya seperti ada batu besar yang kutarik ke mana pun aku melangkah. Bahkan ketika aku mencoba tersenyum, tetap saja ada ruang dalam diriku yang kosong dan hancur.

Kadang aku ingin menolak kata “karma.” Karena rasanya seperti aku dikutuk selamanya oleh kesalahan-kesalahanku di masa lalu. Tapi di sisi lain, aku tidak bisa mengabaikannya. Aku melihat kejadian yang datang, luka yang kualami, dan diam-diam aku merasa: mungkin ini balasan. Mungkin aku sedang dipaksa menelan rasa sakit yang dulu tanpa sadar kuberikan kepada orang lain. Dan itu menakutkan.

Namun kalau memang ini ujian, seharusnya aku kuat. Seharusnya aku belajar ikhlas, belajar sabar, belajar menerima bahwa tidak semua luka berarti hukuman. Kadang luka itu justru penebus, jalan pembersihan, atau cara Tuhan mendidik hati agar tidak sombong lagi. Tapi untuk sampai pada kesadaran itu, jalannya panjang sekali. Aku masih sering terjebak dalam rasa curiga: ini ujian, atau karma?

Dan mungkin… tidak penting juga jawabannya. Karena apa pun namanya, rasa sakit ini nyata.





sumber foto

Comments

Popular Posts