"Gambar gerak ini nih yang bikin aku tersenyum. Beneran suka banget dengan orang satu ini," kataku setelah aku mengirimkan sebuah file tipe gif dengan kumpulan fotonya dengan berbagai ekspresi lucunya. Dan entah mengapa, saat melihat berbagai macam ekspresi wajahnya itu, aku makin menyukainya. Gila memang, tapi aku suka memandanginya. Sampai sekarang pun, saat aku memposting tulisan ini, seharian ini aku beberapa kali mengecek blog dan file yang aku punya, hanya untuk mengobati rasa kangenku padanya.
"Gak bergerak tuh, bieb. Diem di tempat. Btw, begadang lagi kayaknya nih... tidur jam berapa? pasti sekarang masih tidur kan...." balasnya setelah menunggu sekian lama.
"Coba kamu posting di blog, pasti keliatan gerak," balasku.
"Hehe, pacarku baru bangun, ya?"
"Dah bangun dari subuh, tapi hp aku charge."
"He'em, makasih ya udah edit photoku." katanya kemudian. Sudah berhasil mempostingnya, tebakku.
"Udah keliatan geraknya belum, beib?" tanyaku memastikan, tapi ternyata dugaanku salah.
"URLnya blog di blokir sama wifi kampus, jadi gak bisa buka blog, bieb."
"Sekarang dah di kampus? rajin bener dah pacarku yang ini.." aku tersenyum saat menuliskan itu. Entah mengapa, makin hari aku makin cinta padanya, tak mau sedetik pun jauh darinya.
"Hehehe"
"Makin hari makin cinta aja nih, beib." aku katakan itu padanya.
"Iya, aku pun sama, makin cinta sama kamu, beib." saat dia membalas itu, entah, kalau dia ada di sampngku, mungkin aku akan mendaratkan ciuman di bibirnya, tapi kita tak bisa. Tempat kita berjauhan, tak berdekatan.
"Udah di kantor?" tanyanya.
"Udah, beib." balasku. Saat itu aku lagi menatap layar monitorku, ngerjain tugas sambil diam-diam online, takut ketahuan yang lainnya.
"Beib, guling-guling aku lihat photoku sendiri." tulisnya kemudian. Saat itu aku belum nyambung dengan apa yang dibicarakannya, belum ngerti maksudnya.
"Yang mana?" tanyaku.
"Yaa.... yang gambar bergerak yang kamu kirimkan semalam." aku langsung tertawa saat dia menyukainya. Beberapa teman yang seruangan denganku pun menatap ke arahku karena tiba-tiba aku tertawa sendiri. 'Aneh' menurut mereka.
"Katanya tadi gak bisa dilihat. lihat dimana emang?" selidikku. Curiga, kan! kan tadi dia bilang wfi kampusnya diblokir, kok sekarang dia bisa melihat kirimanku.
"Udah aku posting di blog ..... hehehe" saat dia biolang seperti itu, aku langsung menuju blognya yang sudah aku jadikan bookmark, agar setiap aku rindu padanya, aku bisa langsung membuka dan memandangi meski di dunia maya.
"Katanya gak bisa ngeblog. kok?" kataku pura-pura. Pdahal saat itu aku juga tengah ketawa-ketiwi lagi memlihat postingannya.
"Gak tahu nih, labil banget internet securitynya. Sekarang gak bisa di buka lagi blogku, hadeh."
"Tempatku juga gak nyambung dari tadi." balasku. Saat itu memang jaringan sedang rewel. kadang lancar, tapi sedari pagi gak nyambung-nyambung juga.
"Eh, bieb. Nama e sampean emang Arif Zunaidi Riu Aj, tha?" tiba-tiba dia bertanya seperti itu. Aku yang melihat gelagat aneh langsung panik. Yah, tidak sepanik itu kali, hanya panik aja.
"Kenapa lagi neeh? *kecup*" balasku.
"Haduh, salah lagi ya? Iya, dah gak usah ditanggapin aja," sepertinya
dia menuliskan itu ada rasa bersalah. Aku ngerti, karena beberapa waktu
yang lalu aku mengatakan kepadanya ada beberapa pertanyaan yang memang
sebaiknya tidak ditanyakan kepadaku.
"Itu nama asliku, beib. Kalo yang Riu aj itu nama penaku."
"Iyaaa, aku jadi takut kalau mau nanya lagi nih..."
"Becanda aja tadi., maaf.... kamu boleh tanya-tanya, kok." balasku. Setelah balasn itu, komunikasi kita berhenti untuk beberapa saat. Aku masih asyik memandangi foto gerak dengan bermacam ekspresi buatanku di blognya. Bener-bener ingin mengecup bibirnya.
"Iyaaa, aku jadi takut kalau mau nanya lagi nih..."
"Becanda aja tadi., maaf.... kamu boleh tanya-tanya, kok." balasku. Setelah balasn itu, komunikasi kita berhenti untuk beberapa saat. Aku masih asyik memandangi foto gerak dengan bermacam ekspresi buatanku di blognya. Bener-bener ingin mengecup bibirnya.
"Beib, buka blog, gak?"
"Iya, co cuiitt banget."
"Coba klik "SETELAN" kemudian klik "Tampilkan verifikasi kata" pilih "TIDAK". Gak enak kalo komen disuruh masukin kata verivikasi mulu. Males nulis kata verifikasi mulu." tulisku kemudian dalam pesan. Memberikan sedikit tips untuk blognya.
"Well done, sayang. hehehe"
"Beneran udah disetting kek githu?" tanyaku.
"Iya, beneran. Coba aja deh! aku kan masih newbe, jadi gak terlalu tahu settingannya blog gimana. Itu aja blog standart banget tampilannya, murat-marit pula. hahaha"
"Punyaku juga standar. Biasa aja, gak pengen aneh-aneh aku."
"He'em sama ... hehehe."
"Pertanyaanmu tadi, coba baca yang ini Anagram. Btw, itu kenapa tadi tiba-tiba tanya nama?" tanyaku.
Lama tak ada balasan darinya, gak tahu, apa yang lagi dilakukannya,
tapi pada saat itu aku ingin dia membalas secepatnya. "Beib?" tambahku lagi, mencoba mengetahui, apakah dia masih di depan komputernya.
"Pengen juga diajak jalan-jalan kek gittu. hehe Pengen tahu aja, beib. Tapi udah aku tebak kok"
"Pengen juga diajak jalan-jalan kek gittu. hehe Pengen tahu aja, beib. Tapi udah aku tebak kok"
"Itu cerpen, bukan asli. "
"Kan pengen......"
"Pengen gimana, wong cuman cerpen aja."
"Pengen gimana, wong cuman cerpen aja."
"Iya, dah !"
"Pengen peluk nih.... tapi keknya gak bisa ya..." tulisku kemudian. Gak tahu kenapa, aku selalu ingin memeluknya. Saat menulis postingan ini pun aku ingin memeluknya, bahkan keinginan untuk memeluknya semakin besar. Tidak, bukan seperti yang kalian bayangkan. Aku ingin memeluknya karena ingin menjelaskan kepadanya, ingin berbicara panjang lebar kepadanya. Menjelaskan dan meminta maaf atas kesalahan yang aku lakukan kepadanya. Beberapa hari ini aku terpuruk, penyesalanku semakin hari semakin dalam. Ingin aku berterus terang padanya, ingin memeluknya bhawa aku sangat-sangat mencintai dan tak ingin orang lain selain dia. tapi.....
"Ya gak bisa, aku disini, kamu disana." balasnya. Dan keinginnku untuk memeluknya kali ini makin terasa, tapi sayangnya tak mungkin bisa.
wah peluk nya computernya aja sob,,wuahahaha
ReplyDeletentra kalo kesetrum, gmn coba? koid dong!
Deletesaya juga jadi ingin meluk : guling
ReplyDeleteaku malah tiap hari peluk guling kalo kangen dia. pake cium-cium juga. hehehe
Deleteya deh ya deh peluk aja snah
ReplyDeleteBah, anak kecil ini rasanya pengen jitaks aja nih...
Deletepeluk tiang listrik aja deh. rasanya keras keras gimana gitu hahaha =D
ReplyDeleteMending peluk kamu drpada tiang listrik, pasti kerasa empuknya. kkwkwkwk
Delete