Sorry and Goodbye

 "Allah memberi skenario hidup pada tiap insan. Tinggal kita menjalani peranan, mau jadi peran protagonis atau antagonis, yang tangguh atau yang lemah, yang shaleh atau yang salah, yang sabar atau yang zalim. Tiap peranan memiliki konsekuensi dan resiko, pilih saja yang happy ending dunia akhirat."

  

Bangun tidur hari ini aku menemukan sebuah kata-kata yang sangat pas untuk menggambarkan aku pagi ini. Setelah semalem sandiwara selama 3 mingguku terbongkar dan benar-benar tak bisa diperbaiki, kata-kata yang aku temukan pagi ini benar-benar menyejukkanku.

Di antara rasa syukur yang aku miliki karena disadarkan sebelum kebodohan paling bodoh akan aku lakukan, ada rasa bersalah karena aku tak lagi bisa meminta maaf atas kesalahan yang aku buat selama hampir tiga minggu terakhir ini.

Sebenarnya tidak ada maksud untuk melukai siapapun, tapi dalam langkahnya, ternyata akibat dari sandiwaraku itu telah melukai beberapa orang sekaligus. Tapi dari beberapa orang yang aku lukai, hanya satu orang yang aku sesali kenapa aku melukainya terlalu dalam. Mau meminta maaf, aku yakin dia sudah tak mungkin mau lagi mendengar omonganku. Mungkin rasa sakit karena perbuatanku itulah dia menjadi membenciku seumur hidupnya. Aku telah melukai hatinya, telah menyalahi kepercayaannya yang ia berikan kepadaku.

Tak banyak yang bisa aku lakukan, meminta maaf pun tentu sudah tak bisa. Seandainya diberi waktu dan kesempatan, aku akan meminta maaf kepadanya dengan sebenar-benarnya meminta maaf karena membuatnya terluka. "Maaf karena aku telah membuatmu terluka."

Sebagai penutup, sebagai permintaan maaf dan sekaligus sebagai janjiku, tak akan lagi aku akan terjatuh pada lubang yang sama. Berterima kasih aku pada Tuhan karena telah memperingatkanku sebelum aku jauh melangkah. Terima kasih juga untuknya, untuk semua pengalaman yang diberikan kepadaku hingga sekarang ini aku sadar atas kesalahan yang pernah aku perbuat. 

Sorry and Goodbye.....

.