Skip to main content

Posts

Featured

Berkunjung ke Surabaya, Tapi Versiku Sudah Berbeda

Hari ini aku main ke Surabaya. Bukan perjalanan besar, bukan liburan mewah, cuma jalan biasa. Tapi entah kenapa rasanya hangat. Tujuan pertama ke Alun-Alun Kota Surabaya. Tempat yang sekarang kelihatan rapi, bersih, tertata. Aku jalan pelan, lihat orang-orang lalu lalang, dengar suara kota yang gak pernah benar-benar diam. Di situ aku sadar, kota ini berubah. Dan diam-diam, aku juga. Habis itu lanjut ke Mall Tunjungan. Tempat yang dulu sering jadi pelarian waktu aku masih anak kos S1. Dulu kalau lagi bosan, suntuk, atau sekadar pengin merasa “hidup”, aku ke sini sendirian. Jalan tanpa tujuan, naik turun eskalator, masuk toko buku tapi gak beli apa-apa, cuma baca-baca sambil mikir masa depan yang waktu itu masih kabur bentuknya. Mall ini saksi banyak versi diriku yang masih penuh tanya. Sekarang aku datang lagi, tapi rasanya beda. Bukan nostalgia yang bikin nyesek, tapi nostalgia yang lembut. Aku mampir ke Gramedia. Refleks. Kayak kebiasaan lama yang gak pernah benar-benar hilang. Bedan...

Latest Posts

Kita Lebih Betah Nonton Orang Jatuh daripada Tepuk Tangan buat yang Berdiri

Jatuh di Detik Pertama, Mencintai Pelan-Pelan

adaptive withdrawal

Kita Sama-Sama Kotor, Tapi Sok Paling Wangi

Jarak yang Terlambat Disadari

Capek Bukan Karena Hidup, Tapi Karena Negara Ikut Campur di Kepala

Takut Doa Burukku Sendiri

Hakim Dadakan di Timeline

Sehari Ngurus Mobil, Tapi yang Remuk Bukan Mesin, tapi Kesabaranku

Playlist Subuh dan Mesin Waktu Bernama Lagu 90-an