Wednesday, February 25, 2015

Hilangnya Getaran Hati


Apa jadinya jika seseorang yang dulu kamu ingin selalu bersamanya, kini malah tak membuatmu memiliki getar-getar yang ada dalam dada? Saya mengalami itu. Saat ini, disaat saya sudah bisa bersamanya setiap harinya.

Dulu saya kira akan sangat menyenangkan sekali jika bisa selalu bersamanya, tapi seiring dengan berjalannya waktu, perasaan yang dulu pernah ada malah terkesan hambar. Biasa-biasa saja, tak ada getar-getar yang dulu pernah ada.



Tuesday, February 24, 2015

Say Hi


Hi, masih ingat denganku? lama kayaknya kita tak bertegur sapa. jangankan bertegur sapa, saling mengunjungi pun kayaknya bukan bagian dari kita lagi. Harus aku akui, aku memang jarang sekali berkunjung. Bisa dibilang tidak pernah. Sebenarnya tak sibuk, cuma sedikit lupa cara untuk menyapa saja.

Kamu, bagaimana dengan kamu? Apakah kamu juga lupa untuk menyapaku?

Thursday, February 12, 2015

Pengumuman Hari Ini


Beberapa hari ini sempat kena serangan gampang terbangun di tengah malam. Penyebabnya sudah bisa ditebak sebenarnya, yaitu menunggu pengumuman. Iya, hasil wawancara kerja tempo hari itu diumumkan hari ini. Jadi selama proses menunggu itu saya sering terbangun karena mimpi yang menghantui akhir-akhir ini.

Selain karena terganggu dengan mimpi yang aneh-aneh itu, saya juga mengalami stres lainnya. Selama berapa hari ini perut terganggu dan pola makan yang juga terganggu. Setiap hari itu hanya berharap-harap cemas. Soalnya sudah beberapa kali saya mencoba, dan beberapa kali saya telah gagal. Akibat dari kegagalan-kegagalan sebelumnya itu, efeknya berpengaruh pada proses nunggu pengumuman  hari ini.

Nah, setelah mengalami beberrapa gangguan dalam proses menunggu itu, akhirnya hari ini saya bisa bernafas lega. Kekhawatiran itu sudah mulai berkurang, meski masih ada lagi kekhawatiran lainnya. Tapi paling tidak kekhawatiran sudah berkurang dan sekarang sudah siap untuk menjemput tantangan yang lainnya.

Baiklah, dari tadi kayaknya cerita saya terlalu mbulet aja, jadi saya ingin ngomong langsung bahwa pengumuman hari ini memberikan berita bagus untuk saya. Yup, saya diterima. Pengumuman hari ini menyatakan bahwa saya diterima kerja. 

Besok harus datang ke kantor untuk penanda tanganan kontrak, kemudia mendapatakan arahan selama beberapa hari. Dan mulai tanggal 23  Februari 2015 besok saya sudah bekerja di kantor yang baru. Selain itu saya juga tidak lagi di Jawa, tapi sudah pindah ke daerah lain. Dan perpindahan ini membuat saya sangat semangat sekali. Seneng udah pasti. Saking senengnya dari tadi pagi pengennnya berbuat baik mulu dengan semua orang. 

Oke, segini dulu. Kita lanjut kapan-kapan. 

Sunday, February 8, 2015

Masalah Kantor


Sudah satu minggu ini saya tak masuk kerja, males adalah alasan utamanya. Sedikit kecewa dengan atasan sebenarnya, selalu saja, sebagai bawahan saya tak pernah dipercaya. Bukan saya saja sebenarnya, banyak yang bersikap sepertiku. Bahkan ada beberapa yang mengancam untuk keluar kalau pimpinan terus bersikap seperti itu.

Sebenarnya sudah dua kali, menurut versi saya, pimpinan yang ini melalukan hal yang sama. Bawahan tak perrnah merasakan kenyamanan dalam bekerja. Okelah, saya ngerti, saya memang bawahan yang bisa ditindas, tapi ya jangan kayak gini caranya.

Sebagai lembaga yang baru berdiri, seharusnya kan orang-orang atau para bawahan ini selalu diberi kepercayaan untuk mengembangkan lembaganya. Bukannya malah setiap ada kebijakan, hari ini bilang A, besok bilang B. Lah, gimana kita bisa bekerja dengan baik jika tugas selalu berubah sesuai dengan suasana hati pimpinan.

Okelah, saya juga ngerti ini demi kebaikan lembaga. Tapi kita dalam bekerja juga bekerja tak sendirian, kita juga membutuhkan masyarakat luar. Kalo masyarakat luar sudah tak percaya lagi, gimana dengan nasib lembaga ini?

Saya sebenarnya tak suka ngomel di belakang kayak gini. Tapi kayaknya saya butuh pelampiasan, biar dada terasa plong. Beberapa kali saya hendak mengundurkan diri, tapi selalu saya urungkan karena teman yang mencoba menenangkan emosi saya. Selama ini saya juga nurut saja, sampai hari ini. Tapi kayaknya udah gak bisa diperpanjang lagi. Saatnya melepas semua dan mencari hal baru lainnya.




Saturday, February 7, 2015

Krisis Percaya Diri


Setelah hari Rabu kamarin mengikuti test wawancara, sekarang baru berasa banget efeknya. Takut dan perasaan bersalah. Takutnya karena saingannya dari kampus gedhe yang udah punya nama, perasaan bersalahnya karena jawaban yang saya berikan sedikit ngawur sebenarnya.

Sampai hari ini, kalau saya mengingat kembali wawancara kemarin, saya  masih mengutuk jawabana saya, kenapa menjawab seperti itu. Akibatnya, sekarang saya dilanda krisis PD. Tapi meski terkena Krisis PD, saya masih berharap bahwa saya bisa lolos test kemarin.


Thursday, February 5, 2015

Dia Selalu Bisa Membuatku Tertawa


Kemarin kita bertemu. Di sela-sela wawancara. Tak bisa bercengkrama, karena kita tak ingin orang lain tahu dengan  hubungan kita. Mungkin itu hanya pikiran saya saja, karena saya memang tak ingin orang tahu kedekatan kita. Apalagi itu saat wawancara kerja. Tentunya gak ingin membuat panik yang lainnya.

Saat semua peserta sedang serius untuk mempersiapkan wawancara, saya harus berkali-kali tak bisa menahan tawa saya. Karena dia. Iya, karena dia berhasil membuatku tertawa. Saking seringnya, ada salah satu peserta yang salah paham dengan saya. 

Ya, seperti dulu memang seperti itu. Dia selalu bisa membuatku tertawa.