Thursday, October 28, 2010

Pray for Indonesia

Silent Conversation


AKU
Aku bener-bener merasa terabaikan. Beberapa kali mencoba menghubungimu, tapi tak ada balasan. Kalau pun sekali, aku bisa memahami, tapi ini tidak hanya sekali.
Okelah, katakanlah jaringan sedang bermasalah. Tapi apakah mungkin bila jaringan bermasalah itu berlangsung selama lebih dari 3 bulan berturut-turut.
***
DIA
Nggak punya dosa! 3 bulan tanpa pesan. Menyapaku pun enggan. Oh my God!
Sebenarnya aku dianggap apa? maunya apa sih? diem-dieman? oke, kalau itu maumu, aku juga bisa.
***
AKU
Kenapa pesanku nggak pernah dibalas? masih marah ya?
***
DIA
Ya, seseorang yang tidak kamu kenal, tiba-tiba bertanya tentang hal privasi. Wajar tidak sih?
Coba deh sedikit belajar memahami perasaan orang lain, oke.
Emang gampang minta maaf dan memaafkan. Tapi apa hati yang sudah dihina bisa memaafkan balik? Jawabanku, tidak.
***
AKU
Diam tanpa kata. Tak ada kalimat yang pantas membalas pesannya.
***
Kasih sayang adalah pembangun kasih sayang. Jangan pernah menuntut perhatian dan kasih sayang dari pasangan anda, jika anda tidak memulai yang anda tuntut dari diri anda sendiri.
Jangan pernah menuntut kelembutan darinya dengan sindiran dan cemoohan, yang membandingkannya dengan orang lain yang berlaku mesra dan memuliakan pasangannya.
Jika kasih sayang yang anda butuhkan, berlakulah penuh kasih. (MT)
***
Aku pun terdiam lebih dalam.


Wednesday, October 20, 2010

Masih Seperti Yang Dulu


Kami sedang berjalan beriringan nenuju kantin yang terletak di lantai satu saat dia bertanya padaku, "Kau mengabaikanku?"
Mendapat pertanyaan dengan nada curiga, aku pun mencoba untuk membela diri.
"Tidak. Kenapa kau berfikiran seperti itu?"
Dia terdiam, aku menunggu sambil mengirini langkahnya. Kami masih melanjutkan langkah kami menuju kantin, seperti tidak ada apa-apa.
Lama menunggu, lantas dia menjawab tanpa memandangku, "Lama kau tak menghubungiku."
"Benarkah?" tanyaku seraya menatapnya. Tapi dia sepertinya tidak peduli dengan tatapanku yang tak percaya dengan jawabannya.
"Iya," jawabnya sambil menghentikan langkah. Aku pun mengikutinya, menghentikan langkahku. "Kau juga selalu menghindariku," lanjutnya.
"Tidak. Aku tidak merasa seperti itu," sanggahku.
Dia melanjutkan jalannya. Aku pun mengikutinya. "Apa buktinya?" tanyanya kemudian.
Ku tarik nafas dalam-dalam dan bertannya, "Kau percaya padaku?"
Dia menoleh padaku, "Kenapa?" tanyanya balik.
Ku hentikan langkahnya. Ku taruh telapak tanganku di pundaknya, menatap ke kedua bola matanya dan berkata, "Hatiku masih untukmu. Kau harus nyakin itu. Aku tak menghubungimu bukan berarti aku melupakan dan menghindar darimu. Yakinlah, aku masih sama seperti yang dulu."
Kami terdiam.
Ku tarik tanganku dari atas pundaknya dan berpaling darinya. "Nasi goreng ato mie ayam?" aku menawarkan menu makan siang kepadanya. Kantin sudah penuh dengan para karyawan yang hendak makan siang. Setelah memeran makan siang, kami menuju meja yang masih kosong di tengah-tengah kantin.
*Photo by Ron Diorio

Sunday, October 17, 2010

Salah Baca SMS


Pernah nggak ngalamin kejadian aneh dengan salah baca? aku pernah. *emang siapa yg tanya kamu, Riu? LOL


Ceritanya begini, hari Jum'at yang lalu temenku sms memberitahukan jadwal kuliah yang untuk kesekian kalinya berubah. Sebenarnya smsnya cukup jelas, cuman akunya saja yang mengalami split otak ato apalah namanya, pokoknya ada yang error dengan otak.


Nah, saat itu temenku sms kalau jadwal kuliah dirubah, yang awalnya hari Sabtu diubah menjadi hari Jum'at setelah Jum'atan. Temenku menuliskan pukul 13.00, tapi akunya yang salah membaca. Masa, udah jelas-jelas dia menuliskan dengan angka yang sangat jelas, tapi aku masih saja salah membaca. Saat itu yang terbaca adalah angka tiganya saja.


Yup, udah dapat ditebak gimana akhirnya, ketika sampai di kampus, udah tak ku temukan lagi temen-temenku.


Hadeh! Niat buat kuliah akhirnya gagal deh!



Pesan positivnya adalah baca smsnya yang bener ya.... hehehe... *Bener-bener aneh!

Saturday, October 16, 2010

Lelah, Butuh Semangat Baru


Aku hanya lelah saja. Aku butuh istirahat sekarang.

Entahlah, aku tak tahu penyebabnya. Sejak semalam udah feel bad, uring-uringan, pengen marah dan pengen teriak sekeras-kerasnya. Aaaaargh!!!

Mencari-cari apa yang salah dengan hidupku, tapi tak ku temukan salah itu dalam diri. Tiba-tiba saja, sepulang dari ma'had semalem langsung badmood.

Saat ini yang ku ingat adalah sebuah kata-kata teman yang menggambarkan siapa aku,

"Seorang laki-laki sekuat apapun, sekaya apapun, sepintar apapun, mereka tetap seperti anak-anak, cepat marah, cepat menyesal dan kembali berdamai. Saat ia mulai sadar, ia akan mulai terlihat cengeng. Itulah sebabnya orang jarang melihat tangisan lelaki. Sebaliknya, perempuan meski ia masih beranjak remaja, perempuan adalah calon-calon ibu yang menjadi sandaran kaum lelaki, ia begitu tangguh."

Inilah masalah yang terjadi, EMOSI naik turun sering terjadi. Butuh semangat baru. Kisah lama tlah ku putuskan untuk menutupnya. Terlalu lelah aku menunggunya. Terlalu lama aku menuliskan ceritanya. Terlalu lama aku bosan dengan cerita yang tak kunjung berhenti endingnya. Lelah.

BUTUH SEMANGAT BARU.