Masturbasi

"Pikiran nakal itu nggak bisa dihindari. Cuma bisa dikubur dalam benak, dan hilang timbul mengikuti perasaan." [Alberthiene Endah]

BAGI kebanyakan pria (mungkin wanita juga), melakukan masturbasi adalah sebuah perilaku yang normal. Meski dalam agama masih banyak perdebatan, tapi pastinya ini adalah perilaku seksual pertama yang dilakukan oleh sebagian besar pria. 

Mohon maaf sebelumnya, jika sebelum-sebelumnya selalu membaca postinganku tentang hati, khusus hari ini, aku ingin membahas masturbasi. Tanya kenapa? Lagi-lagi karena ini adalah tantangan menulis tentang "Sex tapi gak porno". Bacanya buat seneng-seneng aja ya... Secara ini memang buat seneng-seneng juga. :D

Siapa yang bermasturbasi?

Siapapun. Masturbasi adalah perilaku yang sangat umum, bahkan yang sudah berpasangan pun ada. Kok aku bisa tahu? ummm.... kasih tau gak ya.... *plak*

Jujur ajalah ya, semua orang juga pada tahu, masturbasi  (cewek: mbakturbasi) adalah pengalaman seksual pertama pada kebanyakan pria (dan wanita). Saat usia muda, dulu ya, ini cerita jaman dulu saat aku masih muda dan unyu. Meski sekarang masih unyu juga, tapi kan udah gak termasuk dalam kategori muda. Yah, gimana mau ngeyel ngaku muda, sedangkan ada pembacaku yang selalu memanggilku "om" sih... *terlaluh* 

Jadi ceritanya jaman muda dulu, saat rasa penasaran dan keingintahuan sedang meluap-luapnya, masturbasi adalah bagian normal dari eksplorasi seks. Suka main coba-coba, githu. Kalo sekarang? umm.... penemu lampu bohlam itu siapa ya? kalo yang nemukan listrik pertama kali? *mlipir*

Mengapa orang bermasturbasi?

Umm... suka-suka akulah! 

eh, bukan aku yak yang ditanya. *mlipir* 

Well, menurut artikel yang aku baca, masturbasi adalah salah satu cara yang baik dalam melepaskan  ketegangan seksual yang bisa terjadi kapanpun, terutama untuk mereka yang belum memiliki pasangan (kayak akyuuu) *plak* atau saat pasangan tak ingin bercinta (yang ini untuk yang udah punya pasangan yee...). Selan itu, masturbasi juga alternatif seks aman untuk orang yang ingin terhindar dari kehamilan *uhuk-uhuk* dan bahaya penyakit kelamin menular. 

Apakah masturbasi itu normal?

Menurutku sih normal-normal aja. Meskipun pernah dianggap sebagai penyimpangan dan masalah mental, masturbasi juga termasuk dalam aktivitas seks sehat yang menyenangkan, memuaskan, diterima, dan aman. *uhuk uhuk* Yang jelas, masturbasi (dan mbakturbasi) adalah cara yang baik untuk bisa merasakan gimana nikmatnya seks. *pasang muka polos*

Meski sudah dianggap normal, masturbasi bisa dianggap berbahaya jika dilakukan secara menganggu kehidupan dan aktivitas sehari-hari. So, jangan dilakukan tiap hari ya... bikin lemes lho.... *sok berpengalaman*

Apakah masturbasi berbahaya?

Kayaknya udah aku tulis tadi ya.... Tapi gak papalah kalo diulangin lagi. Menurut dunia medis (bukan menurutku ya) masturbasi adalah ekspresi alami dan tidak berbahaya terhadap seksualitas pria (dan wanita). Masturbasi tidak menyebabkan luka fisik (kecuali kalo pake gaya kasar) atau menyakiti tubuh, dan bagian dari perilaku seksual yang normal.

Bahkan sebagian ahli menegaskan, masturbasi bisa benar-benar meningkatkan kesehatan seks lho... *ihiiiir*. Dengan mengeksplorasi tubuh lewat masturbasi, kamu bisa menentukan apa yang secara erotis bisa memuaskanmu dan pasanganmu.

Lagi, berdasarkan sebuah penelitian yang pernah aku baca, yang mana pernah dipublish di New Scientistsc, menyebutkan bahwa dari sisi kesehatan, melakukan masturbasi secara teratur ternyata bisa mendatangkan manfaat, khususnya bagi para pria. Manfaat apakah itu? katanya lho ya, katanya dari sumber yang aku baca itu, melakukan masturbasi berisiko lebih kecil mengidap penyakit kanker prostat. Kok bisa? hmmm.... baca selanjutnya ya....

Masih menurut penjelasan para peneliti, senyawa kimia penyebab kanker (zat karsinogen) akan tertimbun dalam prostat jika pria tidak melakukan ejakulasi atau mengeluarkan cairan sperma secara teratur. Prostat merupakan kelenjar yang menghasilkan cairan untuk semen ketika ejakulasi yang mengaktifkan sperma dan mencegah keduanya bercampur. Cairan ini mengandung berbaga jenis zat yang mengandug potasium, seng, fruktosa dan asam sitrat dengan konsentrasi tinggi yang dialirkan dari pembuluh darah. Dengan minimnya ejakulasi akan membuat zat-zat karsinogen ini menumpuk atau tertimbun dalam prostat. Semakin sering kamu mengurasnya keluar, semakin sedikit zat karsinogen itu akan tertahan dan merusak sel-sel yang melapisi prostat. 

Dalam risetnya, peneliti ini melibatkan sebanyak 1000 pria yang mengidap kanker prostat serta 1250 pria lainnya. Peneliti menemukan mereka yang sering melakukan ejakulasi antara usia 20 hingga 50 tercatat paling rendah kemungkinanya megalami kanker. Dampak atau efek proteksi terbesar menurut peneliti bisa didapat ketika pria berusia 20-an.

Meski medis menyatakan normal, tapi ada juga yang memberi label "dosa". Banyak pula pengakuan, masturbasi mengundang perasaan bersalah bagi pelakunya juga. 

 

Postingan kali ini bukan bermaksud buat ngajak masturbasi rame-rame, bukan maksud begitu. Ini hanya menjawab tantangan buat nulis tema "sex yang gak porno" aja, gak ada maksud apa-apa. Pisss!

Sumber:disini