Sehari Ngurus Mobil, Tapi yang Remuk Bukan Mesin, tapi Kesabaranku
Hari itu niatku sederhana, ngurus mobil. Nggak ada ambisi muluk-muluk, nggak mau ribet, cuma pengen mobil beres dan kepala tenang. Tapi entah kenapa, setiap kali urusan sudah menyentuh kendaraan dan administrasi, hidup kayak punya agenda sendiri buat ngetes kesabaran. Dimulai dari hal yang kelihatannya sepele: servis mobil gara-gara oli mrembes setelah ganti oli. Iya, setelah ganti oli. Harusnya beres, kan? Tapi kenyataannya malah jadi babak baru. Lantai parkiran jadi saksi bisu tetesan oli yang bikin aku mikir, “Ini mobil bocor atau aku yang apes?” Berangkat ke bengkel dengan perasaan setengah pasrah. Mekaniknya ngecek, jelasin ini-itu, aku manggut-manggut sambil nahan rasa jengkel. Olinya dibenerin, katanya sih aman. Oke, satu masalah kelar. Tapi kan belum selesai. Sekalian aja, pikirku, bayar pajak tahunan mobil. Biar sekalian beres, hidup nggak punya utang pikiran. Datanglah aku ke Samsat, dengan harapan semuanya lancar. Ternyata harapan itu terlalu muluk. Ditolak. Alasannya ...