"Teman-temanmu sudah tahu semua?" tanyaku kemudia, memecah kebiasuan setelah pengakuan paling mencengangkan itu.
"Cuma 2 temen terdekatku, 2 mantanku juga sudah tahu."
"Kamu percaya, mereka tidak membuka aibmu?"
"Insya Allah, percaya...."
Aku terdiam lagi. Aku tak yakin, apakah orang lain bisa menjaga rahasia di depan orang lainnya. Pengalamanku, orang lain hanya dapat di percaya saat dia ada di hadapan kita, tapi kalau sudah jauh, dia akan membicarakan aib kita di hadapan teman-temannya.
"Beneran pernah mencoba bunuh diri?" tanyaku kemudian, aku penasaran dengan pengakuannya yang mau bunuh diri.
"Beneran, sumpah demi Allah SWT. Aku udah terlalu capek dicampakkan. Udah terlalu capek dibuat mainan. Tapi emang pergaulan ini lebih sering hanya main-main aja, tak ada seriusnya."
"Sebenarnya tergantung pelakunya, kalo dia tak tergoda, bisa langgeng kok." balasku ragu. Aku belum tahu kehidupan bebas seperti yang pernah dijalaninya, bagimana aku bisa mengatakan bahwa hubungan itu bisa langgeng jika aku belum tahu dasar apa yang melandasi hubungan mereka. Tapi sepertinya aku yakin, kalau ada komitmen dan kepercayaan, pasti hubungan itu akan langgeng.
"eeem gitu ya .... itu tadi ceritaku, apa ceritamu ??? *iklan indomie*" candanya. Aku hanya tertawa saja membaca candaannya.
"Apa yang harus diceritakan, aku belum pernah punya hubungan sepertimu. ;( "
"emmmm.. trus kelanjutan dari balada cinta telarang gimana?? gimana nasib si balada?" tanyanya kemudian. Dia mengingtakn akan sebuah kisah yang pernah aku ceritakan di blogku, kisah seorang laki-laki yang entah mengapa mengajakku bertindak aneh-aneh di inboxku.
"biasa aja. dia gak inbox lagi." balasaku jujur. Memang dia sudah tak brani macam-macam setelah aku jelaskan bahwa aku bukan seperti dia.
"eeemmm, kalau si penyuka senja?" tanyanya lagi.
"Oh, cewe itu... aku masih jalan baik dengannya, meski sattus sudah mantan dengannya."
"emmm tapi kalau smpean aku sebagai parasit yang bakal membuatmu rusak, jauhin juga gak papa. Rasanya aku udah angkat tangan, gak tau jadi apa nantinya kalau aku selalu hidup dalam dunia yang sepeti ini terus-terusan."
"Udahlah, jangan berpikiran seperti itu, kita jalani aja. Cuma aku takutnya malah jadi permainan kamu aja, dan aku gak mau itu."
"Aku gak suka main-main kalau masalah hati."
"Aku gak mau diduakan."
"Hahaha sayangnya aq sudah mendua... ada kekasih saya yang sangat setia, namanya lappy. huahahahaha"
"*jitak*" balasku, gemes.
"Sakit ..."
"boleh ngucapin sesuatu ga?" tulisnya lagi di kotak chat. Bersamaan itu, aku sudah mengirimkan pesan di chatnya, "sebenarnya aku masih blm yakin, kenapa aku yg terpilih?"
"apa?" tanyaku kemudian, setelah aku tahu ada yang mau dikatakannya.
"Just wanna say... I love U, I need U, I want U *jkt48*" balasnya. Sebuah senyum mengembang dari bibirku. Tiba-tiba perasaan yang selama ini aku tutupi dan tak akan aku buka lagi sampai waktunya tiba, sekarang terbuka lagi. Dan yang telah membuka kunci hatiku adalah dia. Yup, dia.
*